Pembangunan Piramida Ternyata Dijelaskan dalam Al Quran

pembangunan piramida dalam al quran

Pecihitam.org – Mungkin dair kita sudah tidak asing lagi dengan Piramida di Mesir. Salah satu dari keajaiban dunia yang hingga kini masih banyak menyimpan misteri. Banyak dari Ilmuwan yang sejak bertahun-tahun lalu melakukan penelitian tentang cara pembangunan Piramida di Mesir.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Banyak teori dari para Ilmuwan yang muncul dan membuat mereka bingung, metode yang digunakan oleh bangsa Mesir kuno untuk dapat membangun berbentuk segitiga yang begitu besar tersebut. Bahkan sampai ada yang mengajukan teori bahwa piramida dibangun oleh bangsa alien.

Dari penelitian yang begitu lama, akhirnya ilmuwan menemukan fakta bahwa menurut mereka bangunan makam para Raja Mesir ini dibuat dari tanah liat yang dipanaskan. Namun dibalik penemuan tersebut, ternyata sejak 1400 tahun yang lalu pembangunan Piramida sudah dijelaskan dalam Al-Quran.

Jika dilihat dari spesifikasi batu yang digunakan, Piramida dibangun dengan teknik yang penuh misteri. Namun harian Amerika Times edisi 1 Januari 2006 memberitakan hasil penelitian gabungan Amerika-Perancis yang mengatakan bahwa Piramida dibangun dengan menggunakan tanah liat yang dipanaskan.

Dalam jurnal dikatakan bahwa ketika tanah liat dipanaskan maka akan terbentuk batuan keras yang menjadikannya hampir sama dengan batuan alam. Menurut para ilmuwan, mereka mengatakan bahwa Firaun adalah Raja yang punya kecerdasan tinggi. Ia menguasai ilmu kimia untuk memproses tanah liat menjadi seperti batu normal.

Baca Juga:  Ini Tujuan Menikah dalam Islam, Gak Asal Nikah Mblo!!

Kajian yang sama juga dipublikasikan oleh majalah “Journal of the American Ceramic Society” yang menuliskan bahwa Firaun menggunakan tanah jenis slurry untuk membuat monumen yang tinggi, termasuk Piramida. Sebab rasanya tidak mungkin jika manusia bisa mengangkat batu-batu besar tersebut sampai ke puncak dengan berat hingga 1 Ton.

Sselain itu ilmuwan asal Belgium, Guy Demortier juga bertahun-tahun mendedikasikan dirinya untuk meneliti Piramida. Setelah melakukan penelitian yang cukup lama, akhirnya ia menemukan bahwa Piramid yang terletak di Mesir memang dibuat dengan menggunakan tanah liat.

Selanjutnya ilmuwan asal Perancis, Profesor Davidovits juga melakukan penelitian serupa dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut untuk dapat melihat bagian terkecil dari unsur batu.

Hasilnya, ia mengungkapkan bahwa batu tersebut dibuat dari tanah lumpur. Hal ini belum lama diketahui, sebab sebelum penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi cukup kesulitan untuk membedakan antara batu buatan manusia dan batu alam.

Menurut sang profesor, batuan tersebut adalah olahan dari lumpur kapur yang diberi garam dan kemudian dipanaskan. Lalu olahan itu dituangkan ke dalam tempat cetakan yang sudah terpasang di dinding Piramid. Ringkasnya olahan lumpur sudah masak menurut ukuran yang dikehendaki, kemudian diletakkan pada tempat yang sudah disediakan di dinding Piramid.

Baca Juga:  Alih Fungsi Hagia Sophia; dari Gereja, Katedral hingga Masjid

Nah, fakta hasil penelitian para ilmuan selama bertahun-tahun ini banyak merujuk pada pembangunan Piramida yang menggunakan tanah liat sebagai bahan utamanya. Menariknya fakta pembangunan Piramida ini ternyata sudah tertulis secara gamblang dalam Al-Quran sejak 1400 tahun yang lalu.

Dalam Al-Qashash’ ayat 38 Allah SWT berfirman tentang bagaimana bangsa Mesir membangun Piramida.

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ

“Dan berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia dari orang-orang pendusta.” (QS. Al-Qashash’ 28:38).

Dari ayat ini cukup jelas mengatakan bahwa Firaun menyuruh kaumnya untuk membuat bangunan tinggi dari tanah liat. Hal inilah berbanding lurus dengan fakta ilmiah hasil penelitian para ilmuwan yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Sedangkan Al-Quran sudah lebih dahulu mengungkapkan fakta tersebut.

Dalam sejarahnya, Nabi Muhammad SAW pun tidak pernah pergi ke Mesir apalagi melihat Piramida, atau bahkan tidak pernah menelitinya. Apalagi kisah Firaun sudah lewat sejak ribuan tahun sebelum Nabi Muhammad lahir.

Baca Juga:  Dinasti Mamalik, Negeri dengan Sistem Militer Terkuat pada Masanya

Pastinya di zaman itu tidak ada satupun orang yang tahu tentang rahasia pembangunan Piramida. Adapun para Ilmuwan yang pada zaman ini menemukan fakta tersebut, pastinya menggunakan peralatan yang serba canggih dalam penelitiannya.

Allah baru mewahyukan kepada Muhammad SAW bahwa Piramida yang dibangun terbuat dari tanah liat setelah beratus-ratus tahun kehancuran dinasti Firaun. Hal ini tentu membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW memang benar-benar mendapat petunjuk dari Allah SWT, Tuhan yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan nabi Musa.

Al-Qur’an memang menjadi induk dari segala ilmu pengetahuan, itulah menagapa umat Islam wajib berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadist dan jangan sampai terlepas dari keduanya. Demikian semoga bermanfaat. Wallahua’lam bisshwab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik