Pendapat Para Sahabat, Imam Madzhab dan Para Ulama Atas Aqidah Mujassimah Wahabiyah (Bag I)

Pendapat Para Sahabat, Imam Madzhab dan Para Ulama Atas Aqidah Mujassimah Wahabiyah

Pecihitam.org – Dewasa ini sangat berkembang aliran yang pernah berkembang di awal keislaman sesudah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah kelompok Khawarij yang gemar mengkafirkan orang mukmin.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Kini pada saat awal abad ke-19 muncul sebuah kelompok yang menamakan diri dengan Salafi/Pemurnian tauhid karena menurut mereka umat Islam sudah murtad sejak Nabi Muhammad SAW telah wafat. Kelompok ini digagas oleh Muhammad Ibn Abdul Wahab An-Najd.

Salah satu kesamaan kelompok ini dengan Khawarij adalah gemar mengkafirkan muslim dengan alasan bahwa umat Islam menyembah kuburan, ber-Tabarruk pada ulama-ulama dan para wali Allah dll.

Kejadian ini bermula saat melemahnya kekhalifahan Turky Ustmany. Para Agent Kolonial Inggris Seperti Mr. Hamper merekrut Muhammad Ibn Abdul Wahab An-Najd untuk mencuci otaknya sehingga bisa menjadi senjata untuk merusak Islam dari dalam.

Oleh sebab itu ulama sekelas Syaikh Ahmad Zaini Dahlan adalah Mufti terakhir di Masjidil Haram mengisahkan dalam kitabnya yang bernama Fitnah Al-Wahabiyah bagaimana kebejatan dan kekejian fitnah yang digelorakan oleh Muhammad Ibn Abdul Wahab untuk membunuh dan merampok harta umat Islam di tanah Haram.

Ini sungguh fitnah yang sangat keji menghalalkan darah muslim yang tidak berhak. Selain menuduh umat muslim telah kafir, Wahabi juga berakidah sesat yaitu meyakini Allah berjisim atau Aqidah Mujassimah.

Para sahabat Rasulullah SAW, imam 4 mazhab dan ulama-ulama terkemuka memberikan komentar terhadap aqidah Musyabihah/Mujassimah/Wahabiyah bahwa mereka bukanlah mukmin sekalipun pada lahiriyah mereka menetap Di dua Tanah Haram.

Oleh sebab itu kita sebagai umat muslim Ahlussunnah Wal Jama’ah jangan segan menghadapi kelompok ini karena kita berpegang pada pendapat ulama-ulama yang lurus akidahnya.

Baca Juga:  Aneh, Salafi Wahabi Menolak Takwil Tapi Malah Melakukan Tajsim

Wahabiyah (penganut aqidah mujassimah/musyabbihah modern) mengatakan bahwa pengikut 4 mazhab adalah orang-orang kafir. Padahal umat Islam pada masa sekarang ini mayoritas menganut mazhab yang empat.

Jelas, merekalah yang sebenarnya sesat, sebab mereka telah mengkafirkan satu setengah milyar umat Islam dan bahkan lebih dari itu. Al-Hafizd Al-Suyuthi[1], Al-Subki, An-Nawawi, dan Al-Qadhi Iyadh[2] dan Ibnu Hajar mengatakan[3]:

مَنْ قَالَ قَوْلًا يَتَوَصَّلُ بِهِ لِتَضْلِيْلِ أُمَّةِ مُحَمَّدِ فَهُوَ كَافِرٌ.[4]

Artinya:” Barang siapa mengatakan perkataan yang berdampak pada mengkafirkan umat Nabi Muhammad SAW maka dia adalah kafir”.

Dalam hal memperjelas aqidah musyabihah /mujassimah terdapat  banyak sekali komentar dan pandangan dari kalangan sahabat Rasulullah SAW, imam 4 mazhab dan ulama terkemuka, diantaranya:

Berkata Khalifah Ar-Rasyid Sayyidina Abu Bakar Ash-shiddiq RA[5]:

وَالْبَحْثُ عَنْ ذَاتِهِ كَفَرَ وَاشْرَكَ

Artinya: ” Mencari  Zat Allah SWT adalah kafir dan musyrik”.

Berkata Khalifah Ar-Rasyid Sayyidina ‘Ali RA[6]:

مَنْ زَعَمَ أَنَّ إِلَهَنَا مَحْدُودٌ فَقَدَ جَهَلَ الخَالِقَ  الْمَعْبُوْدَ

Artinya:” Siapa saja yang meyakini bahwa sesungguhnya Allah SWT memiliki batasan (baik tempat atau waktu) maka sesungguhnya orang tersebut bodoh (tidak mengenal) akan tuhannya”.

Berkata Imam Ja’far Ash-Shadiq RA[7]:

مَنْ قَالَ إِنَّ اللهَ عَلىَ شَيْءٍ فَقَدْ أَشْرَكَ

Artinya:”Siapa saja yang mengatakan berada Di atas (langit) maka sungguh orang itu telah musyrik”.

Ibn Al-Mu’allim Al-Quraysi[8] mengutip dalam kitab Najm Al-Muhatadi dari kitab Kifayatu Al-Nabih fi Syarh At-Tanbih, perkataan: ” dan ini bagi orang yang kekufurannya telah disepakati, mereka yang mengatakan bahwa Al-qur’an adalah makhluk, dan Allah SWT tidak mengetahui sesuatu sebelum adanya serta yang tidak beriman kepada qadha dan qadar. Demikian juga (menjadi kafir) orang yang meyakini bahwa Allah SWT duduk di atas ‘Arsy. Wallahu ‘Alam. Bersambung…

Baca Juga:  Pendapat Para Sahabat, Imam Madzhab dan Para Ulama Atas Aqidah Mujassimah Wahabi (Bag III)

[1] Al-Hafizd As-Suyuthi, Nama lengkapnya adalah Abu Al-Fadhl Jalaluddin Abdurrahman ibn Kamaluddin Abi Bakar ibn Muhammad As-Suyuthi Dilahirkan di Kairo pada bulan Rajab tahun 849 H. Ibunya wafat Ketika umurnya 6 tahun. Karya tulisnya sangat banyak sekitar 600 kitab di antaranya Al-Itqan Fi Ulum Al-Qur’an ,  Al Asybah Wa An-Nadhair, Al- Asybah Wa An-Nadhair Fi Furu’ Asy-Syafi’ie, Alfiyah fi Musthalahah Hadist, Alfiyah An-Nawawi, Tarikh Khulafa, Tadribu Ar-Rawi Fi Syarhi Taqrib An-Nawawi, Tanwir Al-Hawalik Fi Syarhi Muwatha Al-Imam Malik, Al-Jami’ As-Shaghir Fi Al-Hadist. Wafat pada malam Jum’at tanggal 16 Jumadil Ula tahun 911 H.

[2] Al-Qadhi ‘Iyadh, nama lengkapnya adalah Abu Al-Fadhl ‘Iyadh ibn Musa ibn ‘Iyadh ibn ‘Amrun ibn Musa ibn ‘Iyadh Al-Yuhshubi. Dilahirkan  di Sabtah bulan Sya’ban tahun 496 H. Beliau adalah seorang ulama hadits dan mustalahah, tafsir, dan ilmu tafsir, ahli fiqih dan ushul fiqh, nahwu, dan ilmu-Ilmu lainnya. Diantara karya-karya beliau adalah Ikmalu Al-Mu’allim Fi Syarh Shahih  Muslim,As-Syifa Fi Huquq Al-Musthafa.  Wafat pada bulan Jumadil Akhir tahun 554 H

[3] فتحي الأزهري المصري، فضائح الوهابية، ص. 32-38.

[4] Qadhi ‘Iyadh, Asy-Syifa, (Darul Kutub Al-‘Arabi, 2008), Juz 2,  hal. 386.

[5] Nama lengkapnya adalah Abu Bakr Ash-Shiddiq Abdullah ibn Abu Quhafah Ustman ibn Amir Al-Qurays, nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah SAW pada Murrah ibn Ka’ab. Dilahirkan 3 tahun setelah tahun fill. Beliau adalah seorang yang pertama kali masuk agama Islam dari kalangan orang dewasa, sahabat Nabi yang paling mulia dan paling dermawan. Diangkat menjadi khalifah setalah wafat Baginda Rasulullah pada tahun 11 H. Beliau wafat pada tahun 13 H saat berumur 63 tahun. Dikuburkan di rumah Sayyidah ‘Aisyah RA.

Baca Juga:  Menolak Bermadzhab? Begini Klaim Penganut Sunnah Oleh Wahabi

[6] Nama lengkapnya  Abu Al-Hasan Ali ibn Abi Thalib ibn Abdul Muthallib ibn Hasyim ibn Abdi Manaf, anak paman Rasulullah SAW sekaligus menantu baginda Nabi. Beliau adalah Abu As-Sibthaini (Hasan dan Husein yang menjadi pemimpin para pemuda penduduk surga) Beliau adalah orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak , sahabat yang paling luas ilmunya, pejuang yang sangat berani dan orator yang sangat ulung. Dilahirkan 2 tahun sebelum kenabian dan dididik di rumah Nabi Muhammad SAW dan diberi gelar Haidarah. Beliau wafat dengan syahid ketika berumur 60 tahun setelah menjadi khalifah ke empat selama 4 tahun 9 bulan.

[7]Nama lengkapnya, adalah Abu Abdillah Ja’far Ash-Shadiq ibn Muhammad Al-Baqir ibn Ali ibn Al-Husein As-Sajad ibn Al-Husein  ibn Ali ibn Abi Thalib. Lahir di Madinah Al-Munawwarah pada tanggal 17 Rabi’ul Awwal tahun 80 H. Abu Hanifah adalah salah satu murid beliau . Wafat di Madinah Al-Munawwarah tahun 148 H.

[8] Nama lengkap beliau adalah, Muhammad ibn Muhammad ibn Ustman ibn Umar ibn Abdul Khaliq ibn Hasan Al-Quaraysi Al-Mishry Fakhruddin ibn Muhyiddin yang terkenal dengan Ibn Mu’allim . Dilahirkan pada bulan Syawal tahun 660 H. Diantara kitab beliau adalah Najmu Al-Muhtadi wa Rajm Al-Mu’tadi. Wafat pada bulan Jumadil Akhir tahun  725 H di Damaskus.