Polwan NOS Calon Pengantin Bom Bunuh Diri ISIS

Polwan NOS Calon Pengantin Bom Bunuh Diri Isis

Pecihitam.org – Polwan berinisial NOS yang terdeteksi berhubungan dengan kelompok radikal sudah resmi dinonaktifkan sebagai anggota Polri. Ini dinyatakan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

“Dia sudah dipecat,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2019 dikutip dari Kompas.

NOS (23 tahun) sebelumnya adalah polwan yang bertugas di Polda Maluku Utara. Dari pemeriksaan Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror, ia terdeteksi terpengaruh kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan ISIS.

Polisi mendeteksi paparan radikalisme terhadap NOS cukup dalam meski ia awalnya mengenal paham radikal itu dari media sosial secara otodidak.

Menurut keterangan polisi, NOS terkait dengan kelompok JAD Bekasi dengan pimpinan selnya, Fazri Pahlawan, yang ditangkap Densus di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat pada 23 September 2019.

Baca Juga:  Hari Santri Nasional, PNS ke Kantor Pakai Sarung

Bahkan polisi menyebut JAD mempersiapkan NOS untuk menjadi ‘pengantin’ bom bunuh diri. “Dia dipersiapkan sebagai suicide bomber,” kata Dedi.

NOS diamankan polisi pada Jumat 27 September 2019 di Solo, Jawa Tengah.

Sebelumnya, ia pernah ditangkap Polda Jatim di Bandara Juanda pada Mei 2019 karena meninggalkan tugas. Ia menggunakan identitas palsu dalam penerbangan dari Ternate, Maluku Utara ke Surabaya.

Tujuannya ke kota pahlawan kali itu, diduga untuk mengikuti kegiatan terkait paham radikal. Namun saat diperiksa, ia enggan mengatakannya. Akhirnya Polda Jatim memulangkan NOS yang kemudian menjalani pembinaan di Polda Maluku Utara.

Tak kapok, NOS kembali mengulang perbuatannya yang meninggalkan tugas tanpa izin. Ia menghilang sejak September 2019, sehingga Polda Maluku Utara menerbitkan status Daftar Pencarian Orang atau DPO sampai akhirnya dibekuk di Solo.

Baca Juga:  Menimbang Arti Penting Tewasnya Pimpinan ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi

Saat ini polisi tengah menyelidiki apakah NOS pernah membocorkan informasi dari kepolisian kepada jaringan teroris tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *