Sujud Syukur, Ini Tuntutan Lengkapnya

Sujud Syukur, Ini Tuntutan Lengkapnya

Pecihitam.org – Sering kita mendengar istilah sujud syukur. Kita juga tidak jarang melihat di tayangan televisi seorang pemenang kontes atau audisi seketika melakukan sujud setelah dinobatkan sebagai pemenang. Atau beberapa kali kita melihat pemain sepakbola yang melakukan sujud setelah mencetak gol dan melakukan selebrasi.

Tapi karena sujud syukur merupakan sujud yang tidak tiap hari dilakukan, tidak semua orang memahami hakikat dan tata caranya. Tulisan di bawah ini akan memberikan pemahaman kepada Anda tentang pengertiannya dan dengan membaca artikel ini, Anda akan memahami tuntutannya sehingga mudah melakukannya dengan benar.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pengertian dan Hal-hal yang Menyebabkan Sujud Syukur

Secara umum sujud syukur merupakan pengertian dari sujud yang dilakukan kedalam kondisi ketika mendapatkan nikmat atau terlepas dari bahaya.

Tapi dalam konteks yang lebih luas, selain dua kondisi di atas, ada beberapa kondisi di mana seseorang dianjurkan untuk melakukan sujud syukur. Berikut detailnya:

1. Ketika mendapatkan nikmat

Kaitannya dengan mendapatkan nikmat, kadang ada yang berupa nikmat dzahir, seperti lahirnya seorang anak, datangnya orang yang telah lama pergi atau sembuh dari sakit. Ada juga yang berupa nikmat batin, seperti mendapatkan ilmu. Ada pula yang berwujud nikmat umum, seperti turunnya hujan saat dibutuhkan pada musim kemarau panjang.

Hanya saja perlu diketahui sujud syukur atas nikmat tidak berkaitan dengan nikmat terus-menerus yang dirasakan tiap waktu. Misalnya nikmat sehat dan nikmat Islam. Sekalipun dua nikmat ini merupakan nikmat terbesar, tapi tidak disyariatkan untuk disyukuri dengan bentuk sujud. Karena jika demikian, maka kita akan bersujud sepanjang waktu untuk mensyukurinya.

Syaikh Muhammad Khatib as-Syarbainy menulis dalam kitabnya Mughnil Muhtaj mengenai hal ini

Baca Juga:  Begini Ketentuan Sujud yang Benar Menurut Madzhab Syafi’i

وأخرج بالحدوث الإستمرار كالعافية والإسلام والغنى عن الناس لأن ذلك يؤدي إلى استغراق العمر في السجود.

Tidak termasuk dari hudus (datangnya nikamat) suatu nikmat yang dirasakan terus-menerus, seperti sehat, Islam dan tercukupi dari meminta-minta pada orang lain. Karena itu menuntut untuk menghabiskan umur dalam melakukan sujud.

2. Ketika terlepas dari bahaya

Terlepas dari bahaya bisa berupa selamat dari musibah kebakaran, tenggelam, kecopetan ataupun musibah-musibah lainnya.

3. Ketika melihat orang yang mendapatkan musibah


Maksud disunnahkan melakukan sujud syukur ketika melihat orang yang tertimpa musibah bukan untuk mensyukuri atas musibah tersebut. Tapi bersyukur kepada Allah kita telah diselamatkan dari musibah itu.

Orang yang dianjurkan untuk melakukan sujud syukur ketika melihat orang yang tertimpa musibah adalah orang yang diselamatkan dari musibah serupa atau mengalami musibah yang serupa tetapi lebih ringan.

Misalnya orang yang tidak pernah mendapatkan musibah kebakaran disunnahkan sujud syukur ketika melihat orang lain tertimpa kebakaran. Atau musibah kebakaran yang pernah dialami tidak separah yang ia lihat.

Diterangkan dalam kitab Busyra al-Karim bi Syarh Masail al-Ta’lim

إنما يسجد عند رؤية مبتلى السليم من تلك البلية أو من هو به أخف من المرئي

Selain melakukan sujud syukur orang yang melihat orang yang tertimpa musibah dianjurkan untuk membaca doa berikut dengan suara pelan sekiranya tidak didengar oleh orang yang tertimpa musibah

الحمد لله الذي عافاني مما ابتلاك به وفضلني على كثير ممن خلق تفضيلا

Segala puji milik Allah yang telah menyelamatkan dari musibah yang menimpamu dan mengutamakanku atas orang banyak. (HR. Tirmidzi)

Baca Juga:  Promosi yang Dibenarkan Syariat, Salah Satunya Adalah Jujur

Orang yang mebaca doa ini, maka seumur hidupnya ia tidak akan ditimpa musibah seperti yang ia lihat.

4. Ketika melihat orang yang terang-terangan melakukan maksiat atau orang yang melakukan maksiat yang membahayakan orang lain.

Ketika pada suatu kesempatan kita melihat orang seperti ini, disunnahkan untuk sujud syukur. Karena maksiat dan kefasikan merupakan musibah dalam agama yang lebih dahsyat daripada musibah lainnya. Kita sujud syukur karena Allah menyelamatkan kita dari kemaksiatan dan kefasikan. Oleh karena itu, Nabi berdoa

اللهم لا تعجل مصيبتنا في ديننا

Ya Allah, jangan jadikan musibah kami menimpa agama kami.

5. Ketika membaca Surat Shaad ayat 24

Sujud syukur karena membaca Surat Shaad adalah dalam rangka mengikuti Nabi dan sebagai bentuk syukur atas diterimanya taubat Nabi Daud.

Konon pernah terbesit dalam hati Nabi Daud jika menterinya gugur dalam peperangan, maka ia akan menikahi isteri menterinya tersebut. Walaupun hal ini adalah boleh (bukan termasuk doa. Karena hanya sekadar besitan dalam hati, tidak wujud dalam perkataan dan perbuatan). Tapi kalau untuk malam para Nabi ini kurang baik.

Sujud syukur berkenaan dengan Surat Shaad ayat 24 ini dilakukan jika di luar shalat. Adapun jika dilakukan dalam shalat kalau dengan kesengajaan dan tahu akan keharamannnya, menurut madzhab Syafii shalatnya menjadi batal. Karena menurut madzhab Syafii Surat Shaad ayat 24 bukan termasuk ayat yang disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah.

Syarat Sah Sujud Syukur

Syarat sahnya sujud syukur sama dengan syarat sahnya shalat. Suci baik tempat, badan dan pakaian; menutup aurat; menghadap kiblat; dan masuknya waktu (dalam hal ini ketika mengalami salah satu dari lima hal di atas).

Baca Juga:  Bagaimana Hukum Berfoto dalam Islam? Apakah Sama dengan Menggambar? Begini Fiqihnya

Rukun dan Tata Cara Sujud Syukur

Berikut rukun dan tata caranya secara berurutan sebagai berikut

1). Niat

Niat untuk melakukan sujud syukur di dalam hati. Sunnah dilafadzkan agar cepat hadir hatinya. Lafadz niatnya sebagai berikut

نويت سجود الشكر سنة لله تعالى

2). Takbiratu ihram

Membaca takbiratulnihrma. Boleh dalam keadaan berdiri. Boleh juga dalam posisi duduk.

3). Sujud

Sujud satu kali. Saat sujud disunnahkan membaca doa. Mengenai pilihan doanya macam-macam. Ada yang sama doa sujud tilawah. Ada juga yang beda. Berikut pilihan doanya:

سجد وجهي للذي خلقه وشق سمعه وبصره بحوله وقوته فتبارك الله أحسن الخالقين

اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَضَعْ عَنِّي بِهَا وِزْرًا، وَاجْعَلْهَا لِي عِنْدَكَ ذُخْرًا، وَتَقَبَّلْهَا مِنِّي كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ

رب أوزعني أن أشكر نعمتك التي أنعمت علي وعلى والدي وأن أعمل صالحا ترضاه وادخلني برحمتك في عبادك الصالحين

4. Duduk

Posisi duduknya tawarruk

5. Salam

Mengucapkan salam ke kanan dan kiri. Tidak diharuskan membaca tasyahhud. Tapi jika membaca tidak masalah.

6. Tertib atau berurutan

Faisol Abdurrahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *