Surah Al-Anfal Ayat 64-66; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Al-Anfal Ayat 64-66

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Anfal Ayat 64-66 ini menyebutkan bahwa Allah SWT mengabarkan tentang pertolongan-Nya dan mendukung kaum Muslimin dalam melawan musuh-musuh mereka, walaupun jumlah musuh mereka itu sangat banyak dan berlipat ganda dari kaum muslimin.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Anfal Ayat 64-66

Surah Al-Anfal Ayat 64
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللَّهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

Terjemahan: Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.

Tafsir Jalalain: (Hai Nabi, cukuplah Allah dan) cukup untuk menjadi penolongmu (orang-orang mukmin yang mengikutimu).

Tafsir Ibnu Katsir: Ibnu Abi Hatim berkata dari asy-Sya’bi, ia mengatakan: “Cukuplah Allah bagimu dan cukup pula orang-orang yang hadir bersamamu”. Ibnu Abi Hatim mengatakan, bahwa hal yang sama juga diriwayatkan dari Atha’ al-Khurasani dan Abdur Rahman bin Zaid.

Rasulullah saw. memotivasi mereka ketika mengatur barisan mereka dan ketika menghadapi musuh. Sebagaimana beliau pernah berseru kepada para sahabat beliau pada perang Badar, yaitu ketika orang-orang musyrik datang dalam jumlah mereka yang banyak dan dengan perlengkapannya: “Bangkitlah kalian menuju surga, yang luasnya seluas langit dan bumi”.

Umair bin Hamam bertanya: “Luasnya seluas langit dan bumi?” Maka Rasulullah saw. menjawab: “Ya”. Kemudian Umair bin Hamam berujar, ““Bagus. Bagus”. Rasulullah saw. bertanya: “Apa yang menjadikanmu berkata, ‘Bagus, bagus, bagus’?” Ia menjawab: “Aku berharap bisa menjadi penghuninya”. Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya engkau salah satu dari penghuninya”.

Setelah itu, orang itu maju ke depan seraya memecahkan sarung pedangnnya dan mengeluarkan buah kurma, lalu ia memakan sebagian dari kurma tersebut, kemudian mencampakkan sebagian lainnya dari tangannya seraya berujar: “Seandainya aku masih tetap hidup sebelum aku habis memakan buah kurma ini, berarti itu merupakan kehidupan yang panjang”. Kemudian ia maju berperang sehingga ia pun terbunuh”. (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam bab al-Imarah dan juga Imam Ahmad)

Tafsir Quraish Shihab: Wahai Nabi, cukuplah Allah sebagai Penolong dan Pelindung bagi dirimumu, dan bagi pengikut- pengikutmu yang beriman.

Surah Al-Anfal Ayat 65
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ ۚ إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ ۚ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ

Terjemahan: Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.

Baca Juga:  Surah Al-Anfal Ayat 19; Seri Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Jalalain: يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ (Hai Nabi, kobarkanlah semangat) berilah semangat الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ (para mukmin itu untuk berperang) melawan orang-orang kafir.

إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ (Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kalian niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh) di antara orang-orang kafir.

وَإِنْ يَكُنْ (Dan jika ada) boleh dibaca yakun dan boleh pula takun مِنْكُمْ مِائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ (seratus orang yang sabar di antara kalian, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir disebabkan orang-orang kafir itu) mereka yang kafir itu قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ (kaum yang tidak mengerti).

Ayat ini merupakan ungkapan kalimat berita akan tetapi maknanya adalah sama seperti kalimat perintah; yakni hendaknya dua puluh orang di antara kalian mampu memerangi dua ratus orang kafir dan seratus orang mukmin mampu memerangi seribu orang kafir dan hendaknya mereka (kaum mukmin) bersabar di dalam menghadapi orang-orang kafir.

Kemudian ayat ini dinasakh manakala bilangan pasukan kaum mukminin telah banyak jumlahnya, yaitu oleh firman berikutnya.

Tafsir Ibnu Katsir: Selanjutnya Allah berfirman, menyampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman sekaligus memberikan perintah:

إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ ۚ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا (Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kalian, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seribu orang yang sabar di antara kalian mereka dapat mengalahkan seribu orang-orang kafir) Satu orang melawan sepuluh orang musuh. Kemudian hal itu dimansukh dan yang tersisa hanyalah kabar gembira.

Said bin Manshur menceritakan, Sufyan memberitahu kami, dari Amr bin Dinar, dari Ibnu Abbas, mengenai ayat ini, ia mengatakan bahwa diwajibkan kepada mereka agar dua puluh orang dari mereka tidak melarikan diri menghadapi dua ratus orang musuh.

Tafsir Quraish Shihab: Wahai Muhammad, perintahkanlah orang-orang yang beriman untuk berperang demi menjunjung tinggi kalimat Allah. Gembirakanlah hati mereka dengan kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat di balik peperangan itu.

Baca Juga:  Surah Al-Anfal Ayat 1; Seri Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Jika demikian, Kami akan menguatkan jiwa mereka. Apabila ada dua puluh orang prajurit dari kalian yang teguh iman mereka, memiliki jiwa kesabaran dan ketaatan, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus pasukan musuh dari orang-orang kafir.

Yang demikian itu karena mereka tidak memahami hakikat-hakikat persoalan. Mereka tidak memiliki keimanan, kesabaran jiwa dan keinginan untuk mendapatkan pahala.

Surah Al-Anfal Ayat 66
الْآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفًا ۚ فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ ۚ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

Terjemahan: Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

Tafsir Jalalain: الْآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفًا (Sekarang Allah telah meringankan kepada kalian dan Dia telah mengetahui bahwa pada diri kalian ada kelemahan) lafal ضَعْفًا boleh dibaca dhu’fan.

Artinya kalian tidak mampu lagi untuk memerangi orang-orang yang jumlahnya sepuluh kali lipat jumlah kalian.

فَإِنْ يَكُنْ (Maka jika ada) boleh dibaca يَكُنْ boleh dibaca takun مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ (di antara kalian seratus orang yang sabar niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang) daripada orang-orang kafir

وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ (dan jika di antara kalian ada seribu orang yang sabar niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah) dengan kehendak-Nya.

Maka kalimat ini sekalipun bentuknya kalimat berita akan tetapi maknanya adalah perintah, yakni hendaknya kalian memerangi orang-orang kafir yang jumlahnya dua kali lipat kalian dan hendaknya kalian bersabar di dalam menghadapi mereka itu وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ (Dan Allah beserta orang-orang yang sabar) pertolongan-Nya selalu menyertai mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Allah Ta’ala meringankan hal tersebut, di mana Allah berfirman: الْآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفًا (Sekarang Allah telah meringankan kepada kalian dan Allah telah mengetahui bahwa pada kalian terdapat kelemahan).

Baca Juga:  Surah As-Saffat Ayat 1-5; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Sehingga seratus orang tidak sepatutnya melarikan diri dari dua ratus orang musuh. Hal yang sama juga diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, dari Ali bin Abdullah, dari Sufyan.

Tafsir Quraish Shihab: Wahai orang-orang yang beriman, merupakan suatu kewajiban bagi kalian untuk menghadapi musuh yang kekuatannya seimbang dengan kalian.

Tetapi pada saat kalian lemah seperti ini, Allah memberikan keringanan bagi kalian untuk bersabar di depan musuh yang kekuatannya dua kali lebih besar dari kekuatan kalian.

Allah mengetahui kelemahan yang ada pada diri kalian yang menginginkan kemudahan, keringanan setelah kebesaran Islam menjadi nyata bagi orang-orang kafir.

Apabila kalian berjumlah seratus orang pejuang yang sabar, maka jumlah itu akan dapat mengalahkan dua ratus pasukan kafir, dan seribu pasukan kalian akan dapat mengalahkan dua ribu orang kafir dengan perkenaan Allah. Allah bersama orang-orang yang sabar dengan dukungan dan pertolongan-Nya(1).

(1) Ayat di atas menjelaskan peran strategis keimanan dan kekuatan akidah dalam perang. Bagi orang-orang yang memiliki kekuatan spiritual dan keyakinan yang tinggi, berapa jumlah musuh tidak menjadi soal.

Hal ini sudah dimaklumi dalam berbagai peperangan sepanjang sejarah. Tidak terhitung lagi berapa banyak pasukan kecil yang berkeyakinan kuat mampu meluluhlantakkan kekuatan yang jauh lebih besar tapi tidak memiliki kekuatan batin.

Di bagian lain, ayat tersebut menjelaskan pentingnya peranan pemimpin pasukan di tengah-tengah medan laga, antara lain mengatur pasukan, membagi kekuatan dan memberi sugesti, termasuk di dalamnya memberi teladan yang baik bagi pasukan, menjelaskan taktik perang dan lain sebagainya.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Anfal Ayat 64-66 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Quraish Shihab dan Tafsir Ibnu Katsir. Semoga dengan memahami kandungannya, dapat semakin menambah kecintaan kita terhadap Al-Qur’an dan semakin meningkatkan keimanan kita terhadap Allah SWT, Amin.

M Resky S