Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Isra Ayat 67 ini, Allah menegaskan bahwa tabiat manusia cenderung melupakan nikmat yang mereka terima dan selalu tidak beriman atau tidak mau berterima kasih kepada Zat yang memberikan nikmat itu. Ini adalah keanehan yang terdapat pada diri manusia kecuali hamba-Nya yang selalu berada dalam bimbingan dan perlindungan-Nya.
Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Isra Ayat 67
وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلَّا إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الْإِنسَانُ كَفُورًا
Terjemahan: Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.
Tafsir Jalalain: وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ (Dan apabila kalian ditimpa bahaya) maksudnya marabahaya فِي الْبَحْرِ (di lautan) karena takut tenggelam ضَلَّ (niscaya hilanglah) lenyaplah dari hati kalian مَن تَدْعُونَ (siapa yang kalian seru) tuhan-tuhan yang kalian sembah itu, karena itu kalian tidak menyeru mereka إِلَّا إِيَّاهُ (kecuali Dia) Allah swt.
maka pada saat itu kalian hanya berseru kepada-Nya semata, karena kalian berada dalam marabahaya, sedangkan kalian mengetahui, bahwa tiada yang dapat melenyapkannya melainkan hanyalah Dia
فَلَمَّا نَجَّاكُمْ (maka tatkala Dia menyelamatkan kalian) dari tenggelam, lalu Dia menyampaikan kalian إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ (ke daratan, kalian berpaling) dari mentauhidkan-Nya. وَكَانَ الْإِنسَانُ كَفُورًا (Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih) banyak mengingkari nikmat-nikmat Allah.
Tafsir Ibnu Katsir: Allah yang Mahasuci lagi Mahatinggi memberitahukan bahwa manusia jika ditimpa kesusahan, maka mereka akan berdo’a kepada-Nya seraya kembali kepada-Nya serta mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya. Oleh karena itu, Dia berfirman:
وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلَّا إِيَّاهُ (Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia.)
Dan firman-Nya: فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُ (Maka tatkala Dia menyelamatkanmu ke daratan, kamu berpaling.) Maksudnya, kalian melupakan apa yang telah kalian akui keesaan-Nya di laut dan kalian juga berpaling dari berdo’a kepada-Nya semata, yang tiada sekutu bagi-Nya.
وَكَانَ الْإِنسَانُ كَفُورًا (Dan manusia adalah selalu tidak berterima kasih) Yang sudah menjadi sifat manusia adalah melupakan dan mengingkari nikmat kecuali orang-orang yang dipelihara oleh Allah swt.
Tafsir Kemenag: Allah mengungkapkan keadaan orang-orang kafir ketika ditimpa mara bahaya yang mengancam jiwanya. Mereka tidak dapat mengharapkan pertolongan kecuali dari Allah, yang berkuasa mendatangkan manfaat dan menolak bahaya.
Allah swt menyatakan bahwa apabila orang kafir ditimpa mara bahaya di lautan, niscaya hilang harapan mereka untuk meminta bantuan dan pertolongan kepada berhala-berhala, jin, malaikat, pohon-pohon, dan batu-batu yang mereka sembah.
Pada saat yang gawat itu, yang mereka ingat hanyalah Allah Yang Maha Esa yang berkuasa dan mampu menghilangkan bahaya itu, maka mereka meminta pertolongan kepada-Nya. Namun, apabila Allah telah mengabulkan permintaan mereka, yakni mereka telah terlepas dari bencana topan dan badai yang hampir menenggelamkan mereka, dan tiba di darat dengan selamat, mereka pun kembali berpaling menjadi orang-orang yang mengingkari nikmat-nikmat Allah dan kembali menyekutukan-Nya dengan tuhan yang lain.
Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Isra Ayat 67 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 663-664 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 662 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 661 – Kitab Adzan - 30/08/2020