Cara Cepat Menghafal Al Quran, Metode Klasik Dan Modern Ala Pesantren

cara cepat menghafal al quran

Pecihitam.org Hafal Al Quran adalah cita-cita yang banyak sekali santri menginginkannya. Menjadi hafidz ataupun hafidhoh adalah cita-cita yang mulia. Dewasa ini banyak sekali cara ataupun metode dalam menghafal Al Quran. Ada metode klasik maupupun metode modern yang cepat. Adapun cara cepat menghafal Al Quran pada intinya selain pada metode yang digunakan juga tergantung pada niat dan kesungguhan si penghafal itu sendiri.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Di pondok pesantren Pondok Tahfidh Yanbu’ul Quran Kudus contohnya. Pondok pesantren ini masih mempertahankan metode klasik yang digunakan untuk menghafal Al-Quran yakni dengan cara musyafahah, resitasi, takrir dan mudarasah. Setiap hari para santri wajib setoran dan mengulang hasil hafalannya kepada ustadz. Metode ini diharapkan agar para santri benar-benar bisa membaca Al Quran secara bil ghoib (hafal). Selain itu, santri juga diharapkan bisa membaca Al-Quran (khatam binnadhor) sesuai dengan tajwid yang benar.

Dalam kegiatan belajar menghafal Al-Quran, setiap pertemuan santri maksimal setor lima juz kepada ustadz. Setiap terdapat tiga kali pertemuan. Target lima juz tersebut dianggapnya sudah sesuai dengan kondisi dan tenaga anak usia enam hingga tujuh tahun yang merupakan rata-rata usia santri di pondok pesantren Yanbu’ul Quran.

Pemberlakuan target hafalan tersebut diberikan saat anak sudah terbiasa menghafal. Dan untuk santri baru, diberikan target hafalan surat-surat pendek di juz 29 dan 30 saja. Untuk yang baru, lima ayat atau empat sampai lima baris. Ini juga berlaku untuk santri yang masih dikarantina. Setelah sudah selesai dan terbiasa menghafal, akan langsung memulai dari juz satu hafalannya. Hal tersebut sesuai perintah Al Mukarrom KH Ulin Nuha Arwani dan KH Ulil Albab Arwani yang menyesuaikan dengan nafas anak-anak.

Baca Juga:  Membahas New Normal dalam Perspektif Maqasid Syariah

Mengahafal Al Quran dengan metode klasik tersebut jika di rata-rata akan menghabiskan 3-4 tahun untuk bisa hafal 30 juz. Namun diakui metode ini punya kualitas hafalan yang sangat baik. Berbeda lagi dengan cara cepat menghafal Al Quran. Menghafal Al-Quran menggunakan metode modern jika sesuai target dalam enam bulan sudah bisa khatam. Namun secara kualitas sudah benar-benar khatam atau belum adalah tergantung personalnya masing-masing.

Berbeda lagi di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an di Jogoroto yang di asuh oleh KH. Ainul Yaqin. Menurut beliau pendekatan yang memudahkan hafalan al-Quran yaitu dengan penjiwaan dengan fashohah. Secara bahasa Fashohah mempunyai makna vocal atau suara manusia. Sedang menurut istilah, mengandung makna ucapan yang mudah dan pendengar memahami.

Artinya ketika seorang penghafal mampu menguasai fashohah dengan baik, maka ketika melantunkan ayat Al Quran, mereka akan mengucapkan dengan mudah dan enak didengarkan. Dan juga membuat seorang penghafal mudah untuk menghafal.

Baca Juga:  Klepon Tidak Islami? Tenang, Rasulullah Saja Pernah Makan Keju dengan Santainya

KH Ainul Yaqin menjelaskan bahwa di PP. Halamatul Quran juga menggunakan metode habituasi (pembiasaan) sebagai salah satu cara cepat hafal Al Quran. Yaitu pembuatan sarana dan budaya satu macam tujuan, satu macam konsumsi telinga secara alamiah dan ilmiah. Membiasakan setiap satu minggu sekali, para santri sudah khatam al-Quran. Satu hari dibagi menjadi 5 juz secara istiqomah. Dengan metode tersebut diharapkan para santri akan cepat dalam menghafal Al Quran.

Berlanjut dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid asuhan KH Abdullah Afif M.HI yang sekaligus Direktur PSQ FAI Unhasy. KH. Abdullah Afif, menerangkan sebelum menghafal Al Quran, haruslah konsentrasi dan persiapan terlebih dahulu. Metode atau cara efektif menjaga hafalan Al Quran beliau menjelaskan:

Yang pertama menggunakan metode Fami bi Syauqin, yaitu mengkhatamkan Al Quran dalam waktu satu minggu dengan pembagian surat setiap hari.

Kedua dengan taddarus Al Quran ketika sholat baik sholat wajib maupun sholat sunnah. Dengan sistem atau cara meng-urutkan bacaan dengan target yang ditentukan. Misalnya dalam satu hari satu malam ada 1 juz atau 2 juz, maka tinggal membagi dalam rakaat-rakaat sholat itu sehingga terpenuhi target capaian tersebut.

Ketiga muroja’ah Al Quran atau mengulan-ulang hafalan di dalam sholat fardhu tertentu atau sholat sunnah. Atau bisa juga di luar shalat secara berurutan, baik dengan sistem per juz atau sistem per surat. Dan yang terakhir adalah menjaga hafalan Al Quran pada setiap hari dalam keadaan apapun. Ketika senggang atau ketika melakukan aktivitas yang sekiranya tidak menjadi masalah jika dibarengi dengan membaca Al Quran.

Baca Juga:  Sudah Banyak Hadits Tawasul Didhaifkan Wahabi, Hanya Ini Yang Belum

Itulah beberapa metode dan cara cepat menghafal Al Quran yang ada di pesantren-pesantren. Menghafal Al Quran memang bisa di lakukan sendiri jika punya keniatan. Namun ada baiknya bagi pembaca budiman yang ingin dan berniat menjadi hafidz atau hafidzoh sebaiknya untuk menghafal Al Quran dengan bimbingan guru. Sehingga selain hafalannya tertuntun dengan baik juga mendapat barakah doa dari guru yang membimbing. Wallahu’alam Bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *