Pecihitam.org – Nyamuk merupakan hewan yang bagi manusia diangap menyebalkan, dimana tidak jarang nyamuk mengganggu kenyamanan disaat santai maupun tidur. Karena hewan pengganggu kadang kita bertanya-tanya apa alasan Allah menciptakan nyamuk dan apa manfaatnya? Padahal nyamuk dapat membuat manusia yang digigitnya sakit, bahkan bisa menyebabkan kematian?
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman bahwa Dia tidak akan menciptakan suatu makhluk apapun tanpa manfaat, seperti dalam surat Shaad ayat 27:
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ۚ
” Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yamg ada di antara keduanya tanpa hikmah,” (QS. Shad: 27)
Perlu kita ingat bahwa Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya dengan tugas dan fungsinya masing-masing, dengan alasan yang berbeda dan tidak ada yang sia-sia, meskipun itu seekor nyamuk.
Nyamuk diciptakan Allah dengan manfaat tersendiri, meskipun manusia merasa terganggu atau bahkan benci dengan hewan yang satu ini, namun dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ
“Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau lebih rendah dari itu, Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan? Dengan perumpamaan itu banyak orang yang di sesatkan Allah; dan dengan perumpamaan itu ( pula) banyak orang yang di beri-Nya petunjuk dan tidak ada yang di sesatkan Allah kecuali orang-orang yg fasik (QS. Al-Baqarah: 26)
Faktanya bahwa nyamuk adalah binatang atau serangga kecil pemakan nektar yang terdapat dalam bunga, baik itu nyamuk jantan maupun betina. Adapun tujuan nyamuk menghisap darah ialah untuk melangsungkan proses regenerasi nyamuk atau menyempurnakan larva dalam perut induknya.
Sehingga nyamuk penghisap darah hanya nyamuk betina saja hanya untuk perkembangbiakan spesiesnya karena telur nyamuk membutuhkan protein yang digunakan untuk proses metamorfosa, dan ini adalah fitrah yang sudah Allah tetapkan.
Perlu kita ketahui nyamuk juga memiliki manfaat jadi tidak hanya meresahkan dan mengganggu saja, manfaatnya antara lain; larva nyamuk, atau jentik-jentik yang sering kita temui di genangan air serta di selokan sebenarnya memiliki manfaat bagi ekosistem tanaman, karena larva menghasilkan zat nitrogen.
Selanjutnya manfaat nyamuk bagi bunga tanaman coklat, dimana nyamuk bertugas untuk penyebaran dan penyerbukan coklat secara alami, sehingga ketika spesies nyamuk hilang, maka akan menghambat penyerbukan bunga coklat.
Nyamuk juga membantu menyebarkan bakteri patogen, sebagai rantai makanan spesies lain seperti kodok, cicak bahkan ikan-ikan kecil. Nyamuk juga sebagai indikator dini berbagai permasalahan kesehatan manusia.
Karena nyamuk mampu mendeteksi perubahan suhu dan mendeteksi saat menyedot darah yang berbau asam (asam laktat, asam urat) serta yang berbau kolesterol. Nyamuk juga menghisap darah kotor yang ada dalam tubuh manusia, sehingga darah selalu regenerasi.
Selain itu, nyamuk juga memberi keuntungan dalam bidang industri, seperti produksi obat nyamuk dari berbagai variasi, mulai dari obat bakar, semprot maupun elektrik, sehingga para manusia bisa menemukan lapangan pekerjaan. Dan masih banyak lagi manfaat nyamuk lainnya.
Yang paling penting ialah agar para manusia sadar akan kebersihan lingkungan. Sehingga ketika Jika kita bicara tentang efek buruk yang ditimbulkan dari gigitan nyamuk, maka kitapun harus ingat bahwa firman Allah :
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“…boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu…” (QS.Al-Baqarah: 216).
Wallahua’lam bisshawab.
