Karomah Kyai Kholil, Sebab KH Hasyim Asyari Ngaji 120 Tahun

karomah kyai kholil

Pecihitam.org – Ini adalah kisah tentang karomah kyai Kholil bangkalan kepada kyai Hasyim Asyari. Ketika Kyai Hasyim Asyari masih muda dan nyantri di Pesantren Bangkalan beliau diberi tugas untuk mengurus kuda milik Mbah Kholil, hingga kesempatan untuk ngajipun tidak banyak. Suatu hari Mbah Kholil kedatangan tamu dari Jawa yang kebetulan tamu itu seorang Kyai namun santrinya tak sampai ratusan hanya puluhan saja. Setelah tamu ditanya keperluannya apa, lalu tamu itu mengutarakan niat dan keperluannya kepada Mbah Kholil.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Tamu: “Mbah Kyail, Yang pertama saya datang kesini berniat silaturahim dan yang kedua saya berencana ingin menikahkan anak perempuan saya. Sehubungan anak saya sudah dewasa kiranya patut untuk dicarikan jodoh. Apalagi usia saya juga sudah tua yang tak lama lagi Allah pasti memanggil ruh saya mbah kyai. Jika ada Kyai,,saya mohon petunjuk dan izin Kyai untuk mencarikan jodohnya.”.

Tanpa pikir panjang Mbah Kyai Kholil langsung memanggil Hasyim Muda yang sedang mengurus kuda di belakang rumah. Spontan Hasyim Muda yang mendengar panggilan suara gurunya langsung lari tunggang langgang untuk menghadap sang guru.

Hasyim Muda: “Iya Kyai Njenengan manggil saya?”
Mbah Kholil: “Iya”

Tanpa banyak bertanya lagi Hasyim Muda langsung diam menunduk. Lalu Mbah Kholil berkata kepada tamu beliau. “Ini dia calon menantumu yang akan meneruskan perjuanganmu.” Tamu itu pun terkejut tegang dan tak habis fikir. Dalam hatinya, “masa iya sih santri blusukan seperti ini akan mengurus pesantrenku, saya ko tidak yakin bila anak ini banyak ilmunya.”

Baca Juga:  Refleksi Harlah NU Ke-92: Pesan Kebangsaan KH Hasyim Asy'ari

Disisi lain Hasyim Muda pun sangat terkejut sambil begumam dalam hatinya. “masa iya Mbah Kholil tega akan menjodohkanku dengan putrinya ulama yang begitu mulya dan santrinya banyak nan berwibawa serta alim?”
Mbah Kholil lalu Menyambung dawuhnya, uang membuyarkan pikiran keduanya.

Mbah Kholil: “Sudahlah pokoknya sekarang kamu (tamu) pulang dan siapkan saja selametannya di rumahmu. Tiga hari lagi aqad nikah dilaksanakan. Dan kamu Hasyim kembali ke belakang!”

Hasyim Muda pun kembali dengan hati yang risau, pikirannya kacau balau, sembari bertanya-tanya dalam hati kecilnya “Bagaimana saya bisa menjalani ini semua, kenapa guru tidak memberi tau saya sebelumnya,paling tidak kan menawarkan dulu?”

Gundah gulana, bimbang, ragu dan bingung terus berkecamuk dalam pikiran Hasyim muda. Di saat-saat seperti itulah Hidayah Allah ditampakkan. Hasyim muda ingat ketika Mbah Kholil mengajar kitab beliau dawuh sederhana saja : “Barang siapa di antara kalian yang ingin tercapai hajatnya maka bacalah sholawat Nariyah sebanyak-banyaknya dan pada waktu yang sangat dianjurkan setelah separuh malam sampai menjelang subuh”.

Saat kira-kira jam 12 malam tiba, Hasyim Muda melaksanakan apa yang pernah didawuhkan gurunya itu. Yaitu membaca Shalawat Nariyah sebanyak-banyaknya, sampai menjelang subuh beliau ketiduran. Dan karomah kyai kholil, berkat izin Allah hal aneh terjadi. Dimana dalam tidur sekejapnya beliau bermimpi bertemu Imam al-Bukhari dan beliau diajarkan hadits shahih selama 40 tahun lamanya, lalu beliau terbangun serta terkejut tidak percaya atas mimpinya itu.

Di malam yang kedua terjadi lagi, dalam mimpinya beliau bertemu Imam as-Syafi’i dan beliau diajari kitab-kitab Fiqih dari bebagai Madzhab yaitu Imam as-Syafi’i sendiri Hanafi Maliki dan Hanbali selama 40 tahun lamanya.
Dimalam ke tiga beliau bermimpi bertemu dgn Imam al-Ghazali dan Junayd al-Baghdady yg mengajarkan beliau kitab-kitab tasawwuf selama 40 tahun. Setelah beliau bangun, terkejut dan bertanya dalam pikirannya apa makna dari semua mimpi itu.

Baca Juga:  Cegah Radikalisme Di PTN, Kiai Said Aqil Siraj : Pahami Substansi Alqur'an

Kesokan harinya beliau hendak bertanya kepada gurunya, namun tidak ada kesempatan karena beliau justru disuruh siap-siap berangkat ke rumah calon mertua untuk melangsungkan akad nikah.

Dan keduanya pun berangkat. Sesampainya ditempat tujuan langsung dilakukan akad nikah, selesai itu Mbah Kholil akan langsung pulang ke Bangkalan.

Sepatah katapun tak ada ucapan keluar dari Mbah Kholil mulai berangkat dari Bangkalan hingga sampai di tempat akad pernikahan. Baru setelah Mbah Kholil hendak pulang beliau dawuh kepada Hasyim Muda dan kepada mertuanya yang disaksikan banyak santri dan para tamu undangan.

Mbah Kholil: “Hasyim Jangan Nyelewang-Nyeleweng ya! Ibadah ikut yang dicontohkan Nabi melalui para ulamanya dan ikutilah ulamanya Allah agar selamat, Allah pasti bersamamu..!!”

Kepada mertua Hasyim: “Jangan ragu dengan Hasyim, dia sudah ngaji 120 tahun lamanya.”

Baik Mbah Hasyim, mertua dan para tamu tidak begitu mengerti serta kebingungan menafsiri dawuh Mbah Kholil itu. Karena mereka pikir ini gak masuk akal,, kapan ngajinya sampai 120 tahun sementara usia Hasyim muda sendiri belum sampai 50 tahun.

Lalu Mbah Kholilpun balik ke Bangkalan. Esoknya Mbah Hasyim diuji mertuanya sembari ingin membuktikan sealim apakah menantu yang dijagokan gurunya itu. Dan beliaupun dengan agak gugup berada di Masjid. Sementara di tempat yang biasa mertuanya duduk sudah disediakan 2 kitab tafsir dan hadits. Tanpa ditanya si santri dan ustadz memberitahukan batas yang harus diajarkan dan dibaca. Nah,, keajaiban dan karomah kyai Kholil pun dimulai. Tanpa harus menengok, apalagi memegang kitabnya Hasyim Muda langsung membaca dengan fasih dan hafal diluar kepala.

Baca Juga:  Syeikh Mahfudz At Tarmasi, Ulama Nusantara Peraih Ijazah Imam Bukhari

Beliau membahas kitab itu layaknya masyayikh yang sudah kenyang dengan segudang ilmu, tak satupun ada yang salah. Ustadz dan santri senior yang tidak yakin dengan kemampuan beliaupun pun menjadi takjub begitupula mertuanya yang mengintip dari celah jendela rumahnya.
Dari hari itu hingga seterusnya Hasyim Mudalah yang molang semua kitab-kitab klasik dari berbagai cabang ilmu agama Islam. Itulah beberapa karomah kyai Kholil kepada Mbah Hasyim dan masih banyak lagi karomah-karomah beliau kepada santrinya yang lain.

Semoga Allah SWT Senantiasa melimpahkan barakah dan manfaat dari beliau-beliau ini kepada kita dan anak cucu kita. Sehingga kita tetap berada di islam yang hakiki. Amiin

Wallahu’alam Bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *