Riyadhus Shalihin, Magnum Opus Imam an Nawawi yang Melegenda

riyadhus shalihin

Pecihitam.org – Kitab Riyadhus Shalihin merupakan salah satu magnum opus dari seorang ulama besar yaitu Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi atau lebih familiar disebut Imam Nawawi. Riyadhus Shalihin artinya adalah taman orang-orang shaleh yaitu kitab yang berisi kumpulan hadis Nabi Muhammad SAW.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Daftar Pembahasan:

Mengenal Kitab Riyadhus Shalihin

Riyadhus Shalihin ini merupakan kitab hadis terlengkap, dan masyhur hingga ke berbagai penjuru dunia. Hal ini dikarenakan keutamaan isi dan kandungannya serta tingginya kedudukan ilmu yang dimiliki oleh Imam an-Nawawi dan juga dalamnya pemahaman beliau terhadap hadits-hadits Rasulullah SAW.

Isi dan kandungan dari kitab Riyadhus Shalihin ini secara umum menyangkut Targhib dan Tarhib serta kebutuhan seorang muslim dalam perkara agama. Kitab ini juga merupakan kitab tarbiyah (pembinaan) yang mengaitkan aneka ragam aspek kehidupan pribadi dan sosial masyarakatnya dengan uslub (pemaparan) yang mudah dipahami oleh orang awam.

Mayoritas kaum Muslimin di berbagai belahan dunia menyambut kehadiran Riyadhus Shalihin dengan menerima dan menyongsongnya. Sehingga kitab ini menjadi panduan lengkap bagi para guru dalam mendidik dan memperbaiki umat.

Dalam penulisan kitab ini Imam an-Nawawi mengambil referensi dari sumber-sumber yang tepercaya seperti Shahih Bukhari, Muslim, Abu Daud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan lain-lain.

Sehingga hadits yang ditulis dalam kitab ini merupakan hadits-hadits yang shahih, kecuali sedikit yang dha’if, itu pun kemungkinan menurut pandangan an Nawawi adalah shahih.

Sebagaimana disampaikan oleh, Imam an-Nawawi, dalam mukadimah kitab ini, Riyadhus Shalihin dimaksudkan untuk mengumpulkan hadits-hadits yang shahih. Yang mana dapat menjadi perintis jalan menuju akhirat, tuntunan adab lahir dan batin, menghimpun anjuran dan larangan, latihan jiwa, pendidikan akhlak, obat hati, pemeliharaan badan dan lain-lain.

Dalam kitab ini, Imam an-Nawawi menyusun hadis-hadis dengan mengklasikasikannya secara baik dan tertib, memberikan harakat pada kata yang samar, dan menjelaskan secara gamblang kata-kata yang tidak dimengerti.

Baca Juga:  Mengenal Kitab Hasyiyah al Sawi ‘ala Tafsir al-Jalalain Karya Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Sawi

Sehingga kitab ini menjadi karya yang sangat indah, yang kokoh peletakannya, menjadi kuat sayapnya, telah didudukkan intisarinya, mudah digapai makna bahasanya, dan banyak dikutip  kandungan ilmunya.

Dalam penulisan kitab ini, Imam an-Nawawi mengelompokkan hadits ke dalam bab-bab berdasarkan tema utama, misalnya:

  • Akhlak (ikhlas, sabar, takwa, tawakal, hubungan sosial, dan seterusnya).
  • Adab sopan santun (malu, menjaga rahasia, menepati janji, menghormati tamu, tata tertib makan, adab berpakaian, mengucapkan salam).
  • Adab terkait orang sakit dan orang yang meninggal, keutamaan membaca Al-Qur’an, keutamaan-keutamaan terkait berbagai macam shalat dan puasa, jihad, dzikir dan doa, serta larangan-larangan terkait ibadah, muamalah, dan kebiasaan-kebiasaan hidup yang tertentu.

Hampir di semua pembukaan masing-masing bab dalam kitab ini beliau juga mengambil ayat-ayat Al-qur’an yang sesuai dengan pembahasan hadits. Bab-babnya disusun saling berhubungan, dan hal inilah yang menjadi keunggulan kitab hadits ini.

Pembahasan Isi Kitab

Mayoritas isi pada bagian awal kitab adalah mengenai masalah hati dan kebersihan jiwa. Seperti masalah ikhlas niat, taubat, sabar, shiddiq, murraqabah, yaqin, tawakal, istiqamah, mujahadah, hemat, rajin, zuhud, qana’ah, dermawan, tolong-menolong, nasehat, amar ma’ruf-nahi mungkar, amanat, dan menghindari kezaliman.

Diawali dengan ‘Bab Ikhlas’, Imam Nawawi membuka dengan manis kitab Riyadhus Shalihin itu dengan menyertakan ayat-ayat Qur’an yang mendukung pembahasan bab ikhlas tersebut. Hampir seluruh isi kitab ini mengandung ruh akan dorongan menghambakan diri kepada Allah serta ‘memupuk’ amal shalih.

Pada bagian berikutnya beliau menekankan kepada masalah muamalat mu’asyarah. Yakni segala yang berhubungan dengan kehidupan sosial dan bermasyarakat, seperti: mendamaikan manusia, berbelas kasih pada anak yatim, orang miskin, menjaga hak wanita, hak suami dan istri, belanja keluarga, hak-hak tetangga, orang tua, anak dan keluarga, menghormati ulama, kaum kerabat, orang-orang sholeh dan lain-lain.

Baca Juga:  Mengenal Kitab Syarah Shahih Muslim, Karya Monumental dari Imam Nawawi

Pada pembahasan masalah moral dan adab, Imam Nawawo menekankan juga tentang perihal keadilan, hubungan antara rakyat dan pemimpin, menjaga adab kepada orang hidup maupun orang mati, hingga tidak luput dari pembahasan beliau juga tentang adab-adab pribadi untuk diamalkan sehari-hari. Sedemikian lengkapnya, sehingga urusan pribadi umat dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, secara manis, rapi dan sistematis beliau bahas satu persatu.

Dalam masalah syariat, secara panjang lebar Imam Nawawi membahas pula hukum-hukum dalam berbagai masalah; seperti masalah berpakaian, wudhu, sholat-sholat wajib, sholat-sholat sunat, puasa sunat, ziarah kubur, sumpah, jual-beli, dan lain-lain.

Selain itu beliau juga menyertakan adab-adab dan kesempurnaan amal, lengkap dengan fadhilah amal, sehingga tidak monoton membahas masalah pokok fiqihnya saja. Pembahasan kitab ini diakhiri dengan indah pada Bab Istighfar, mulai dari dalil perintah beristighfar sampai kelebihan orang-orang yang beristighfar.

Kitab ini, diakui  sangat besar manfaatnya bagi kaum Muslimin, khususnya bagi mereka yang istiqamah  berupaya mencapai kesempurnaan ‘ubudiyyah (penghambaan diri kepada Allah).

Membaca kitab yang ditulis oleh ulama besar di bidang hadis dan fiqih ini, kita dapat mengambil manfaat melalui risalah tentang berbagai persoalan mendasar yang tercakup di dalam hadis-hadis tentang zuhud, olah jiwa, akhlak, penyucian dan penyembuhan hati, pemeliharaan anggota tubuh, dan berbagai upaya pemberantasan penyelewengan, serta tujuan-tujuan mulia lainnya.

Syarah Riyadhus Shalihin

Riyadhus Shalihin merupakan kitab yang sangat monumental. Kitab ini akan sangat berguna bagi kaum Muslimin jika mereka berupaya dengan bersungguh-sungguh dalam menelaah hadis-hadis di dalamnya, memahami kandungan isinya dan menghayati ajarannya, serta mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata.

Para ulama dan penuntut ilmu juga telah banyak yang mengambil bagian dari kitab ini dengan mempelajari dan mengajarkannya. Banyak pula ulama yang telah berperan dan ikut memberikan dukungan. Mereka mendatangi sumbernya yang jernih, menghirup harumnya yang semerbak.

Baca Juga:  Kitab Al Muwaththa ( Kitab Yang Disepakati) Karya Imam Malik

Di antara para ulama juga ada yang meringkas, ada pula yang meneliti dan mendekatkannya agar mudah dipahami, serta ada pula yang menjelaskannya secara rinci (memberi syarah). Ada  empat syarah kitab Riyadhus Shalihin yang sudah lama terbit sebelumnya yaitu:

  1. Daliilul Faalihiin li Thuruqi Riyaadhish Shaalihiin karya Muhammad bin ‘Allan ash-Shiddiqi asy-Syafi’i al-Asya’ari al-Makki (wafat 1057 H).
  2. Nuzhatul Muttaqiin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Mushthafa Sa’id al-Khan, Mushtafa al-Bugha, Muhyiddin Mustu, ‘Ali asy-Syarbaji dan Muhammad Amin Luthfi.
  3. Manhalul Waaridiin Syarh Riyaadhush Shaalihiin karya Shubhi ash-Shalih.
  4. Daliilur Raaghibiin ilaa Riyaadhush Shaalihiin karya Faruq Hamadah.

Semua kitab tersebut diatas merupakan syarah kontemporer. Kaum Muslimin juga sangat patut dan dianjurkan untuk membaca kitab syarah ini, karena kitab Riyadhush Shalihin sangat kaya akan keutamaan dan kedalaman ilmu.

Dengan adanya syarah tersebut, diharapkan kaum Muslimin memahami dan mendapat manfaat dari isi kandungan hadis-hadis tersebut dengan jelas dan benar. Khususnya yang menghendaki kesempurnaan ‘ubudiyyah dan yang membutuhkan tuntunan jalan menuju kebaikan serta terhindar dari segala keburukan dan kebinasaan di dunia dan akhirat.

Wallahua’lam bisshawab.

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik