Surah Al-An’am Ayat 148-150; Seri Tadabbur Al Qur’an

Surah Al-An'am Ayat 148-150

Pecihitam.org – Surah Al-An’am Ayat 148-150 ini berisi perdebatan antara Allah SWT dengan kaum Musyrik serta dijadikan sandaran oleh mereka dalam melaksakan kegiatan kemusyrikannya, serta pengharaman atas apa yang mereka haramkan.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Al-An’am Ayat 148-150;

Surah Al-An’am Ayat 148
سَيَقُولُ الَّذِينَ أَشْرَكُوا لَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا أَشْرَكْنَا وَلَا آبَاؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِنْ شَيْءٍ ۚ كَذَٰلِكَ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ حَتَّىٰ ذَاقُوا بَأْسَنَا ۗ قُلْ هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ عِلْمٍ فَتُخْرِجُوهُ لَنَا ۖ إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ أَنْتُمْ إِلَّا تَخْرُصُونَ

Terjemahan: Orang-orang yang menyekutukan Tuhan, akan berkata: “Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak menyekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apapun”. Demikian pulalah orang-orang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) hingga mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah: “Adakah kalian memiliki sesuatu pengetahuan sehingga dapat kalian mengemukakannya kepada Kami?” Kalian tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kalian tidak lain hanyalah berdusta.

Tafsir Jalalain: سَيَقُولُ الَّذِينَ أَشْرَكُوا لَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا أَشْرَكْنَا (Orang-orang yang menyekutukan Tuhan akan berkata, “Jika Allah menghendaki niscaya kami tidak menyekutukan-Nya), وَلَا آبَاؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِنْ شَيْءٍ (dan juga bapak-bapak kami dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu apa pun.”) kemusyrikan kami dan pengharaman kami adalah berdasarkan kehendak-Nya, Dia rela dengan ketentuan itu.

Maka Allah SWT berfirman: كَذَٰلِكَ (Demikian pulalah) sebagaimana mereka telah mendustakan كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ (orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan) para utusan mereka حَتَّىٰ ذَاقُوا بَأْسَنَا (sampai mereka merasakan siksaan Kami) azab Kami

قُلْ هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ عِلْمٍ (Katakanlah, “Adakah kalian memiliki sesuatu pengetahuan) bahwa Allah telah rela dengan hal tersebut?, فَتُخْرِجُوهُ لَنَا (sehingga dapat kalian mengemukakannya kepada Kami?”) pasti kalian tidak memiliki pengetahuan tentang hal ini.

Baca Juga:  Kandungan Al-Fathir Ayat 28, Beginilah yang Seharusnya Disebut Ulama

إِنْ (Tidak) tiadakan تَتَّبِعُونَ (kalian mengikuti) dalam hal ini إِلَّا الظَّنَّ (kecuali hanya dugaan belaka dan tidak lain) tiada lain وَإِنْ أَنْتُمْ إِلَّا تَخْرُصُونَ (kalian hanya berdusta) hanya membual.

Tafsir ibnu Katsir menyebutkan bahwa inilah yang menjadi sandaran oleh kaum musyrik dalam mengerjakan kemusyrikannya. Mereka berhujjah bahwa pada sesungguhnya Allah mengetahui segala perbuatan kemusyrikan mereka, yang mana sebenarnya Allah mampu untuk merubah hal tersebut dengan mengilhamkan iman kepada diri mereka, dan menghindarkan mereka dari kekufuran.

Akan tetapi, menurutnya Allah tidak merubah hal tersebut, sehingga mereka menilai bahwa apa yang mereka lakukan menunjukkan bahwa berdasarkan kehendak dan keinginan-Nya, dan Allah pun meridhai mereka untuk melakukan hal tersebut.

Maka Allah SWT berfirman; كَذَٰلِكَ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ Maksudnya adalah syubhat ini telah sesat orang-orang yang sesat sebelum mereka. Maka, hujjah mereka itu sama sekali tidak berarti dan sia-sia, karena andaikata hujjah mereka itu benar, maka Allah tidak akan menimpakan siksa-Nya kepada mereka, tidak membinasakan mereka, tidak mengutus para Rasul-Nya secara bergantian kepada mereka, dan tidak pula Dia merasakan siksaan yang sangat pedih kepada orang-orang musyrik.

قُلْ هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ عِلْمٍ (Katakanlah: Adakah kalian memiliki suatu pengetahuan) Maksudnya ialah bahwa Allah benar-benar memberikan keridhaan atas apa yang kalian kerjakan tersebut. فَتُخْرِجُوهُ لَنَا Maksudnya, kalian tunjukkan, jelaskan, dan keluarkan hal itu kepada kami.

إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ Maknanya adalah perkiraan (dzhan) dan khayalan. Dan yang dimaksud dengan dzhan di sini adalah keyakinan yang salah. وَإِنْ أَنْتُمْ إِلَّا تَخْرُصُونَ, yaitu Kalian telah berbuat dusta kepada Allah atas apa yang kalian anggap tersebut.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 145; Seri Tadabbur Al Qur'an

Surah Al-An’am Ayat 149
قُلْ فَلِلَّهِ الْحُجَّةُ الْبَالِغَةُ ۖ فَلَوْ شَاءَ لَهَدَاكُمْ أَجْمَعِينَ

Terjemahan: Katakanlah: “Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya”.

Tafsir Jalalain: قُلْ (Katakanlah) jika kalian tidak memiliki hujjah, فَلِلَّهِ الْحُجَّةُ الْبَالِغَةُ (“Allah memiliki hujjah yang jelas lagi kuat) yang sempurna فَلَوْ شَاءَ (maka jika Dia menghendaki) memberikan hidayah kepada kalian, لَهَدَاكُمْ أَجْمَعِينَ (pasti Dia memberi hidayah kepada kalian semuanya.”)

Tafsir Ibnu Katsir: Dalam ayat ini Allah SWT berfirman kepada Rasulullah, bahwa Allah Ta’ala memiliki hikmah yang sempurna dan hujjah yang sangat jelas serta kuat dalam memberikan petunjuk bagi orang-orang yang memperoleh petunjuk dan dalam menyesatkan orang-orang yang tersesat.

فَلَوْ شَاءَ لَهَدَاكُمْ أَجْمَعِينَ Kesemuanya itu tergantung pada kekuasaan, kehendak, dan pilihan-Nya. Dan bersamaan dengan itu juga, Allah SWT meridhai orang-orang yang beriman dan membenci kaum kafir.

Surah Al-An’am Ayat 150
قُلْ هَلُمَّ شُهَدَاءَكُمُ الَّذِينَ يَشْهَدُونَ أَنَّ اللَّهَ حَرَّمَ هَٰذَا ۖ فَإِنْ شَهِدُوا فَلَا تَشْهَدْ مَعَهُمْ ۚ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَهُمْ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ

Terjemahan: Katakanlah: “Bawalah kemari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini” Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut pula menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 17-21; Seri Tadabbur Al Qur'an

Tafsir Jalalain: قُلْ هَلُمَّ (Katakanlah, “Bawalah ke mari) datangkanlah شُهَدَاءَكُمُ الَّذِينَ يَشْهَدُونَ أَنَّ اللَّهَ حَرَّمَ هَٰذَا (saksi-saksi kalian yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan ini”) yakni makanan yang kalian haramkan.

فَإِنْ شَهِدُوا فَلَا تَشْهَدْ مَعَهُمْ ۚ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَهُمْ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ (Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut pula menjadi saksi bersama mereka dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat sedangkan mereka mempersekutukan Tuhan mereka) berlaku musyrik terhadap-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: قُلْ هَلُمَّ شُهَدَاءَكُمُ Maksudnya ialah hadirkanlah saksi-saksi kalian; الَّذِينَ يَشْهَدُونَ أَنَّ اللَّهَ حَرَّمَ هَٰذَا Yakni apa yang telah kalian haramkan, dustakan, dan ada-adakan ini terhadap Allah.

فَإِنْ شَهِدُوا فَلَا تَشْهَدْ مَعَهُمْ Maksudnya adalah yang demikian itu karena kesaksian yang mereka berikan itu adalah bohong dan dusta belaka. وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَهُمْ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ Maksudnya bahwa mereka menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu, serta menjadikan tandingan bagi-Nya.

Shadaqallahul adzhim, Alhamdulillah kita telah sama-sama mentadabburi kandungan Surah Al-An’am Ayat 148-150 dengan merujuk pada Tafsir Jalalain dan Ibnu Katsir. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

M Resky S