Surah Al-Anbiya Ayat 24-25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Anbiya Ayat 24-25

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Anbiya Ayat 24-25 ini, Allah menegaskan kembali bantahan-Nya terhadap kaum musyrikin mengenai kepercayaan mereka bahwa Allah mempunyai sekutu, atau ada tuhan yang lain selain Allah. Setelah mereka diberikan bukti-bukti dan dalil-dalil yang jelas tentang kemahaesaan Allah, mereka kemudian ditanya, apakah mereka masih belum percaya, dan masih mengambil tuhan-tuhan selain Allah? Ini menunjukkan kebodohan dan keingkaran mereka yang bukan kepalang.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah juga menegaskan, bahwa setiap rasul yang diutus sebelum Muhammad saw adalah manusia yang telah diberi-Nya wahyu yang bertugas mengajarkan bahwa tidak ada tuhan selain Allah.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Anbiya Ayat 24-25

Surah Al-Anbiya Ayat 24
أَمِ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ آلِهَةً قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ هَذَا ذِكْرُ مَن مَّعِيَ وَذِكْرُ مَن قَبْلِي بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ الْحَقَّ فَهُم مُّعْرِضُونَ

Terjemahan: Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah: “Unjukkanlah hujjahmu! (Al Quran) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan bagi orang-orang yang sebelumku”. Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling.

Tafsir Jalalain: أَمِ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ (Apakah mereka mengambil selain daripada-Nya) selain dari Allah آلِهَةً (sebagai tuhan-tuhan) kata tanya atau Istifham di sini mengandung makna ejekan قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ (Katakanlah, “Unjukkanlah bukti kalian!”) yang menunjukkan kebenaran dugaan kalian itu. Dan sekali-kali kalian tidak akan dapat melakukannya.

هَذَا ذِكْرُ مَن مَّعِيَ (Ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku) yakni umatku; yang dimaksud “ini” adalah Alquran, وَذِكْرُ مَن قَبْلِي (dan peringatan bagi orang-orang yang sebelumku) umat-umat sebelumku, yang dimaksud adalah kitab Taurat, Injil dan kitab-kitab Allah yang lainnya: Tidak ada satu pun kitab-kitab itu yang mengatakan, bahwa ada Tuhan di samping Allah, sebagaimana yang dikatakan mereka; Maha Suci Allah dari hal tersebut.

بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ الْحَقَّ (Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak) tidak mengetahui keesaan Allah فَهُم مُّعْرِضُونَ (karena itu mereka berpaling) dari memikirkan hal-hal yang dapat mengantarkan mereka kepada ajaran tauhid.

Baca Juga:  Surah Al-Anbiya Ayat 16-20; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala berfirman: أَمِ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ آلِهَةً قُلْ (“Apakah mereka mengambil ilah-ilah selain-Nya? Katakanlah,”) hai Muhammad; هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ (“Tunjukkanlah hujjahmu,”) yaitu dalil tentang apa yang kalian katakan.

هَذَا ذِكْرُ مَن مَّعِيَ (“Ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku,”) yaitu al-Qur’an. وَذِكْرُ مَن قَبْلِ (“Dan peringatan bagi orang-orang yang sebelumku,”) yaitu kitab-kitab terdahulu, berbeda dengan apa yang kalian katakan dan apa yang kalian kira.

Maka, setiap kitab yang diturunkan kepada Nabi yang diutus, berbicara bahwa tidak ada Ilah (yang berhak untuk d ibadahi secara benar) kecuali Allah. Akan tetapi, kalian hai orang orang musyrik tidak mengetahui kebenaran, hingga kalian berpaling darinya.

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini Allah menegaskan kembali bantahan-Nya terhadap kaum musyrikin mengenai kepercayaan mereka bahwa Allah mempunyai sekutu, atau ada tuhan yang lain selain Allah. Setelah mereka diberikan bukti-bukti dan dalil-dalil yang jelas tentang kemahaesaan Allah, mereka kemudian ditanya, apakah mereka masih belum percaya, dan masih mengambil tuhan-tuhan selain Allah?

Ini menunjukkan kebodohan dan keingkaran mereka yang bukan kepalang. Sebab, kalau bukan demikian, niscaya mereka segera menganut kepercayaan tauhid dan membuang kepercayaan syirik, setelah memperoleh keterangan dan bukti-bukti yang begitu jelas.

Selanjutnya dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk menyampaikan tantangan kepada kaum musyrik itu, bahwa jika mereka masih saja memegang kepercayaan syirik dan menolak ajaran tauhid, hendaklah mereka mengemukakan pula dalil dan keterangan yang membuktikan kebenaran kepercayaan mereka itu.

Akan tetapi, tantangan itu tidak akan pernah mereka jawab, baik berdasarkan dalil-dalil yang berdasarkan akal (rasionil), maupun dengan bukti-bukti yang berupa ajaran yang terdapat dalam Injil, Taurat, atau pun Zabur.

Tantangan itu mengandung pengertian bahwa jika orang-orang musyrik berpendapat bahwa kepercayaannya itu benar, hendaklah mereka menunjukkan bukti dan dalilnya, karena pada mereka ada Al-Qur’an yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad, dan Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa, dan Taurat yang diturunkan-Nya kepada Nabi Musa, serta Zabur yang diturunkan-Nya kepada Nabi Daud. Tunjukkanlah sebuah ayat yang terdapat dalam kitab-kitab suci tersebut yang membenarkan kepercayaan syirik.

Baca Juga:  Surah At-Taubah Ayat 112; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Sudah pasti, mereka tidak akan dapat menunjukkan bukti yang dimaksudkan itu, karena semua kitab suci tersebut hanyalah mengajarkan kepercayaan tauhid, dan tidak membenarkan kepercayaan syirik. Ini membuktikan, bahwa agama Islam dan semua agama yang disampaikan oleh para rasul sebelum Muhammad, dasarnya adalah sama, yaitu kepercayaan tauhid yang murni kepada Allah.

Hanya saja, setelah para rasul itu wafat, sebagian umatnya meninggalkan kepercayaan tauhid, dan kembali kepada kepercayaan syirik, karena kebanyakan mereka tidak mengetahui yang benar, oleh sebab itulah mereka berpaling dari kebenaran kitab suci mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Mereka tidak mengetahui kewajiban mereka terhadap Allah. Bahkan mereka menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah tanpa bukti yang masuk akal atau alasan yang benar. Katakan, wahai Rasulullah, “Tunjukkanlah bukti kalian bahwa Allah mempunyai sekutu dalam penguasaan alam, yang menjadi alasan kalian menyekutukan ibadah dengan selain-Nya.

Alquran yang datang mengingatkan umatku tentang apa yang harus mereka lakukan, dan kitab-kitab suci para nabi sebelumku yang datang mengingatkan umat- umat terdahulu, seluruhnya menyeru kepada pengesaan Allah.”

Akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui apa yang ada di dalam kitab-kitab suci itu, karena mereka tidak punya perhatian dalam merenunginya. Oleh karena itu, mereka menentang untuk beriman kepada Allah.

Surah Al-Anbiya Ayat 25
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

Terjemahan: Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.

Tafsir Jalalain: وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِي (Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan) dalam satu qiraat lafal Nuuhii dibaca Yuuhaa إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ (kepadanya, “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah Aku olehmu sekalian”) artinya tauhidkanlah atau esakanlah Aku.

Baca Juga:  Surah Yasin Ayat 13-17; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Untuk itu, Dia berfirman: وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ (“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya; bahwasanya tidak ada Ilah [yang haq] melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian Aku,”)

maka, setiap Nabi yang diutus oleh Allah mengajak untuk beribadah hanya kepada Allah Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan fitrah pun menjadi saksi hal tersebut. Sedangkan orang-orang musyrik tidak memiliki bukti dan hujjah yang jelas di sisi Rabb mereka. Mereka akan mendapatkan kemurkaan dan adzab yang amat pedih.

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini Allah menegaskan, bahwa setiap rasul yang diutus sebelum Muhammad saw adalah manusia yang telah diberi-Nya wahyu yang bertugas mengajarkan bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Oleh sebab itu menjadi kewajiban bagi manusia untuk menyembah Allah semata-mata.

Dan tidak ada satu dalil pun, baik dalil berdasarkan akal, atau pun dalil yang diambilkan dari kitab-kitab suci yang disampaikan oleh semua rasul-rasul Allah, yang membenarkan kepercayaan selain kepercayaan tauhid kepada Allah.

Tafsir Quraish Shihab: Tidak seorang rasul pun sebelummu, Muhammad, yang Aku utus tanpa Aku wahyukan untuk menyampaikan kepada umatnya bahwa tidak ada yang pantas disembah kecuali Aku. Oleh karena itu, tuluslah dalam beribadah kepada-Ku.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Anbiya Ayat 24-25 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S