Surah Al-Isra Ayat 98-99; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Isra Ayat 98-99

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Isra Ayat 98-99 ini, menerangkan bahwa orang-orang kafir itu diazab karena mengingkari ayat-ayat Allah dan hari kebangkitan dengan mengatakan, “Apakah mungkin kita dibangkitkan kembali, setelah kita mati, tubuh kita sudah hancur dan lumat bersama tanah, kemudian tulang-belulang kita berserakan menjadi bahagian yang terpisah-pisah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah swt membantah pendapat orang-orang yang tidak mem-percayai adanya hari kebangkitan dengan mengatakan bahwa apakah mereka tidak melihat dan memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan mereka dari tidak ada menjadi ada, begitu juga langit dan semua isinya, dan bumi dengan segala benda dan makhluk yang ada di dalamnya, termasuk manusia sendiri. Apakah mereka tidak memperhatikan segala kejadian yang ada di langit dan di bumi? Semuanya diciptakan dari tiada menjadi ada.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Isra Ayat 98

Surah Al-Isra Ayat 98
ذَلِكَ جَزَاؤُهُم بِأَنَّهُمْ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا وَقَالُوا أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا

Terjemahan: Itulah balasan bagi mereka, karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami dan (karena mereka) berkata: “Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?”

Tafsir Jalalain: ذَلِكَ جَزَاؤُهُم بِأَنَّهُمْ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا وَقَالُوا (Itulah balasan bagi mereka karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami dan karena mereka berkata) seraya ingkar terhadap adanya hari berbangkit

أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا (“Apakah bila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apakah benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?”).

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman, inilah yang Kami jadikan sebagai balasan bagi mereka, yakni dibangkitkan dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Suatu balasan yang memang merupakan hak bagi mereka, karena mereka mendustakan, بِآيَاتِنَا (Ayat-ayat Kami) Yakni, terhadap dalil-dalil dan hujjah-hujjah Kami serta mengingkari akan adanya kebangkitan.

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 83; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an


وَقَالُوا أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا (Dan mereka berkata: ‘Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur,’”) yakni, hancur lumat. أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا (Apakah kami benar-benar akan dibangkitkan sebagai makhluk baru?)

Maksudnya, apakah setelah kami mengalami kehancuran, kebinasaan, keterceraiberaian, serta meresap ke dalam bumi, akan dikembalikan untuk yang kedua kalinya?

Maka Allah Ta’ala memberitakan hujjah kepada mereka dan mengingatkan kemampuan-Nya untuk melakukan hal tersebut. Dia adalah Rabb yang telah menciptakan langit dan bumi, maka sesungguhnya kemampuan-Nya untuk mengembalikan kejadian mereka merupakan suatu hal yang lebih mudah.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang kafir itu diazab karena mengingkari ayat-ayat Allah dan hari kebangkitan dengan mengatakan, “Apakah mungkin kita dibangkitkan kembali, setelah kita mati, tubuh kita sudah hancur dan lumat bersama tanah,

kemudian tulang-belulang kita berserakan menjadi bahagian yang terpisah-pisah. Apakah bagian-bagian tubuh itu dapat dikumpulkan dan dihidupkan kembali, sehingga kita menjadi makhluk hidup yang baru?”.

Surah Al-Isra Ayat 99
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ قَادِرٌ عَلَى أَن يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ وَجَعَلَ لَهُمْ أَجَلًا لَّا رَيْبَ فِيهِ فَأَبَى الظَّالِمُونَ إِلَّا كُفُورًا

Terjemahan: Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran.

Baca Juga:  Surah Al-Ahzab Ayat 25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir jalalain: َوَلَمْ يَرَوْا (Dan apakah mereka tidak memperhatikan) apakah mereka tidak mengetahui أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ (bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi) padahal keduanya sangat besar sekali قَادِرٌ عَلَى أَن يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ (adalah kuasa pula menciptakan yang serupa dengan mereka) serupa dengan manusia dalam hal kekecilannya و

َجَعَلَ لَهُمْ أَجَلًا (dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka) untuk mati dan dibangkitkan لَّا رَيْبَ فِيهِ فَأَبَى الظَّالِمُونَ إِلَّا كُفُورًا (yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang yang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran) yaitu keingkaran terhadap-Nya.

Tafsir ibnu katsir: أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ قَادِرٌ عَلَى أَن يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ (Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa [pula] menciptakan yang serupa dengan mereka?) Yakni pada hari Kiamat kelak, badan mereka akan dikembalikan dan diberikan pertumbuhan kembali sebagaimana Dia telah memulai penciptaan mereka pertama kali.

Firman-Nya: وَجَعَلَ لَهُمْ أَجَلًا لَّا رَيْبَ فِيهِ (Dan Dia telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya) Maksudnya, Dia telah menetapkan batas waktu tertentu untuk mengembalikan dan membangkitkan mereka dari kubur mereka pada waktu yang telah ditetapkan, yang pasti akan diberlakukan.

Sebagaimana yang difirmankan-Nya yang artinya: “Dan Kami tiada mengundurkannya melainkan sampai waktu yang ditentukan.” (QS. Huud: 104)

Dan firman-Nya: فَأَبَى الظَّالِمُونَ (Maka orang-orang dhalim itu tidak menghendaki) yakni setelah ditegakkannya hujjah bagi mereka (mereka tetap menolak). إِلَّا كُفُورًا (Kecuali kekafiran) Kecuali keterjerumusan dalam kebathilan dan kesesatan mereka.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir kemenag: Allah swt membantah pendapat orang-orang yang tidak mem-percayai adanya hari kebangkitan dengan mengatakan bahwa apakah mereka tidak melihat dan memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan mereka dari tidak ada menjadi ada, begitu juga langit dan semua isinya, dan bumi dengan segala benda dan makhluk yang ada di dalamnya, termasuk manusia sendiri.

Apakah mereka tidak memperhatikan segala kejadian yang ada di langit dan di bumi? Semuanya diciptakan dari tiada menjadi ada. Jika Allah swt sanggup menciptakan semuanya untuk kali yang pertama, tentu sanggup pula menciptakannya untuk kali yang kedua karena merancang ulang biasanya lebih mudah dibandingkan dengan menciptakan pertama kali.

Allah telah menciptakan bagi manusia jangka waktu yang tidak ada keraguan padanya, menetapkan masa hidup mereka di dunia dan dalam kubur, dan masa mereka dibangkitkan kembali. Hanya Allah sajalah Yang Maha Mengetahui penentuan masa-masa itu.

Meskipun bukti-bukti tentang hari kebangkitan, kebesaran, dan kekuasaan Allah telah dikemukakan dan dijelaskan kepada orang-orang kafir yang zalim itu, mereka tetap ingkar dan tidak percaya kepada bukti-bukti tersebut.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al- Isra ayat 98-99 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S