Surah Ar-Ra’d Ayat 34-35; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ar-Ra'd Ayat 34-35

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ar-Ra’d Ayat 34-35 ini, menegaskan segala upaya dan rongrongan untuk menentang kehendak Allah hanya akan menghantarkan manusia kepada kehancuran. Cahaya Allah dan agamanya tidak akan pernah bisa dipadamkan oleh musuh-musuhnya. dijelaskan pula bahwa Allah Swt menggambarkan keadaan orang-orang mukmin di Hari Kiamat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Al-Quran menyatakan bahwa apa yang dijanjikan Allah Swt kepada orang-orang bertakwa adalah surga. Sebuah tempat indah bagaikan taman hijau yang dipenuhi beragam buah dan makanan yang lezat.

Tentu saja taman surga dengan taman dunia memiliki perbedaan yang amat jauh. Karena itu al-Quran menggunakan ungkapan perumpamaan. Dengan kata lain bila kita ingin mengetahui keindahan surga. Maka keindahan surga setidaknya seperti seindah-indahnya taman yang pernah ada di dunia.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ar-Ra’d Ayat 34-35

Surah Ar-Ra’d Ayat 34
لَهُمْ عَذَابٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَشَقُّ ۖ وَمَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَاقٍ

Terjemahan: Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah.

Tafsir Jalalain: لَهُمْ عَذَابٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا (Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia) yaitu dengan dibunuh dan ditawan.

وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَشَقُّ (dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras) lebih keras daripada siksaan di dunia.

وَمَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ (dan tak ada bagi mereka terhadap Allah) terhadap siksaan-Nya مِنْ وَاقٍ (seorang pelindung pun) yang dapat mencegah siksaan itu.

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 1; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Allah menyebutkan siksa orang-orang kafir dan pahala orang-orang yang berbakti, maka setelah Allah memberitakan tentang keadaan orang-orang musyrik dan tentang kekafiran dan kemusyrikan yang ada pada mereka.

Allah berfirman: لَهُمْ عَذَابٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا (“Bagi mereka adzab dalam kehidupan dunia.”) Melalui tangan orang-orang mukmin, dengan dibunuh dan ditawan.

وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ (“Dan sesungguhnya adzab akhirat.”) Yang tersimpan bersama kehinaan di dunia ini. أَشَقُّ (“Adalah lebih keras.”) Maksudnya, jauh lebih pedih daripada siksa di dunia ini. Karena siksa di dunia itu ada batas akhirnya, sedang siksa akhirat itu kekal abadi di neraka. Dibandingkan dengan siksa dunia, siksa akhirat itu berlipat ganda tujuh puluh kali dan tidak dapat dibayangkan kekuatan dan kekencangan belenggunya.

Tafsir Quraish Shihab: Di dunia, mereka disiksa dengan kekalahan, tertawan dan terbunuh, kalau orang-orang Mukmin tetap berjalan pada jalan yang benar.

Selain itu, siksa akhirat yang pasti akan menimpa mereka, tentulah lebih kejam dan lebih kekal. Tidak ada seorang pun yang dapat melindungi mereka dari siksaan Allah yang amat kejam di atas segalanya.

Surah Ar-Ra’d Ayat 35
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ أُكُلُهَا دَائِمٌ وَظِلُّهَا ۚ تِلْكَ عُقْبَى الَّذِينَ اتَّقَوْا ۖ وَعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ

Terjemahan: Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 7-11; Seri Tadabbur Al Qur'an

Tafsir Jalalain: مَثَلُ (Perumpamaan) gambaran الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ (surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa) kalimat ayat ini menjadi mubtada, sedangkan khabarnya tidak disebutkan, lengkapnya mengatakan: yaitu seperti apa yang akan Kami ceritakan kepada kalian.

تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ أُكُلُهَا (mengalir sungai-sungai di bawahnya; buah-buahannya) artinya apa-apa yang dimakan di dalam surga دَائِمٌ (tiada henti-hentinya) tidak pernah lenyap وَظِلُّهَا (sedang naungannya) tiada henti-hentinya pula, tidak pernah terhapus oleh matahari, karena di dalam surga tidak ada matahari.

تِلْكَ (Itulah) yakni surga itu عُقْبَى (tempat kesudahan) akhir daripada kesudahan الَّذِينَ اتَّقَوْا (orang-orang yang bertakwa) takut kepada perbuatan syirik وَعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ (sedangkan tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka).

Tafsir Ibnu Katsir: “Perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya. Sungai-sungai dari khamr atau arak yang lezat rasanya bagipeminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring, dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka?” (QS. Muhammad: 15)

Dan firman Allah Ta’ala: أُكُلُهَا دَائِمٌ وَظِلُّهَا (“Buahnya tak henti-henti, dan naungannya [demikian pula].”) Maksudnya dalam surga terdapat buah–buahan, makanan dan minuman yang tiada henti dan tidak binasa.

Oleh karena itu, setelah Allah menyebutkan sifat surga seperti tersebut di atas, Allah berfirman: تِلْكَ عُقْبَى الَّذِينَ اتَّقَوْا ۖ وَعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ (“Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang kafr adalah neraka.”)

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 38-39; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Sebagaimana pula Allah berfirman yang artinya: “Tidak sama penduduk neraka dengan penduduk surga, penduduk surga itulah mereka yang bahagia [beruntung].” (al-Hasyr: 20)

Tafsir Quraish Shihab: Jika mereka mendapat siksaan semacam itu, maka orang-orang Mukmin mendapatkan surga dengan kenikmatannya. Mereka memang telah dijanjikan untuk itu.

Surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang berpegang teguh pada kebenaran, dan memiliki iman sebagai benteng yang melindungi mereka dari kebatilan, adalah surga yang di bawah pepohonannya dialiri sungai-sungai dengan airnya yang tawar.

Buah- buahannya abadi, tak akan pernah habis. Naungannya pun kekal. Itu adalah akibat baik bagi orang-orang yang tidak berbuat jahat. Sedangkan orang-orang yang ingkar, akibat yang akan dirasakan adalah neraka.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Ar-Ra’d Ayat 34-35 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S