Surah Az-Zumar Ayat 13-16; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Az-Zumar Ayat 13-16

Pecihitam.org – Kandungan Surah Az-Zumar Ayat 13-16 ini, Allah menjelaskan derita yang mereka alami. Mereka akan diletakkan di tengah-tengah api neraka yang berlapis-lapis. Di bagian atas terdapat api yang berlapis-lapis dan di bawahnya pun demikian pula. Mereka berada di puncak derita, karena mereka dikepung oleh api neraka.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Az-Zumar Ayat 13-16

Surah Az-Zumar Ayat 13
قُلۡ إِنِّىٓ أَخَافُ إِنۡ عَصَيۡتُ رَبِّى عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ

Terjemahan: “Katakanlah: “Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku”.

Tafsir Jalalain: قُلۡ إِنِّىٓ أَخَافُ إِنۡ عَصَيۡتُ رَبِّى عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ (Katakanlah, “Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Rabbku”).

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman: “Katakanlah hai Muhammad, dan engkau adalah Rasulullah, إِنِّىٓ أَخَافُ إِنۡ عَصَيۡتُ رَبِّى عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٍ (“Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Rabb-ku.”) yaitu, pada hari kiamat. Ini adalah suatu syarat, sedangkan maknanya adalah sindiran bagi orang lain menurut cara yang lebih utama.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini, Rasulullah juga diperintahkan agar merasa takut melanggar larangan-larangan Allah, seperti tidak berbuat ikhlas dalam menjalankan perintah dan mengesakan-Nya. Apabila ia takut melanggar larangan-larangan-Nya berarti takut akan siksa yang amat dahsyat yang akan ditimpakan pada hari perhitungan. Pada hari itu semua perbuatan manusia baik atau pun buruk diperiksa dan diberi balasan yang setimpal.

Tafsir Quraish Shihab: Katakan pula, “Sesungguhnya aku takut kepada siksa pada hari yang sangat mengerikan, jika aku mendurhakai Tuhanku.”

Surah Az-Zumar Ayat 14
قُلِ ٱللَّهَ أَعۡبُدُ مُخۡلِصًا لَّهُۥ دِينِى

Terjemahan: “Katakanlah: “Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku”.

Tafsir Jalalain: قُلِ ٱللَّهَ أَعۡبُدُ مُخۡلِصًا لَّهُۥ دِينِى (Katakanlah, “Hanya Allah saja yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya”) dari perbuatan syirik atau menyekutukan Allah.

Tafsir Ibnu Katsir: قُلِ ٱللَّهَ أَعۡبُدُ مُخۡلِصًا لَّهُۥ دِينِى“Katakanlah: “Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku”

Tafsir kemenag: Sesudah itu Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya agar mengatakan kepada kaumnya bahwa hanya Allah saja yang ia sembah dan hanya untuk-Nya ia memurnikan ketaatan dalam menjalankan urusan agama. Dari ayat ini dapatlah diambil pengertian bahwa dalam melaksanakan urusan keagamaan harus ada garis pemisah yang tegas, tidak boleh dicampuradukkan antara mengesakan Allah dengan mempersekutukan-Nya.

Baca Juga:  Surah Az-Zumar Ayat 10-12; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Antara yang diperintahkan oleh agama dan mana yang tidak diperintahkan. Dalam urusan akidah dan ibadah tidak ada kompromi, sedang dalam urusan dunia dan kemaslahatan, boleh dipecahkan dengan ijtihad, asal prinsipnya tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Tafsir Quraish Shihab: Katakan kepada mereka, “Hanya kepada Allah saja aku beribadah, tanpa diiringi kesyirikan dan riyâ’. Apabila kalian telah mengetahui jalanku tetapi tidak mau mematuhiku, sembahlah tuhan lain sesuka kalian.” Katakan pula, “Orang-orang yang merugi segalanya adalah orang-orang yang menyia-nyiakan diri sendiri dan keluarganya dengan menempuh jalan kesesatan. Camkanlah bahwa penyia-nyiaan diri seperti itu adalah kerugian yang sempurna dan nyata.”

Surah Az-Zumar Ayat 15
فَٱعۡبُدُواْ مَا شِئۡتُم مِّن دُونِهِۦ قُلۡ إِنَّ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ وَأَهۡلِيهِمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَلَا ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ

Terjemahan: “Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat”. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.

Tafsir Jalalain: فَٱعۡبُدُواْ مَا شِئۡتُم مِّن دُونِهِۦ (Maka sembahlah oleh kalian apa yang kalian kehendaki selain Dia) selain-Nya. Di dalam ungkapan ayat ini terkandung makna ancaman bagi orang-orang musyrik dan sekaligus sebagai pemberitahuan, bahwa mereka tidak menyembah Allah swt.

قُلۡ إِنَّ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ وَأَهۡلِيهِمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ (Katakanlah, “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat”) karena mereka akan menjadi penghuni neraka yang abadi, dan karena mereka tidak memperoleh bidadari-bidadari yang disediakan buat mereka, jika mereka beriman.- أَلَا ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ (Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata) jelas sekali ruginya.

Tafsir Ibnu Katsir: فَٱعۡبُدُواْ مَا شِئۡتُم مِّن دُونِه (“Katakanlah: ‘Hanya Allah saja yang aku ibadahi, maka ibadahilah olehmu [hai orang-orang musyrik] apa yang kamu kehendaki selain Dia.’”) inipun merupakan ancaman dan pembebasan diri dari mereka. قُلۡ إِنَّ ٱلۡخَٰسِرِينَ (“Katakanlah: ‘Sesungguhnya orang-orang yang rugi,’”) yaitu orang-orang yang rugi serugi-ruginya.

ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ وَأَهۡلِيهِمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ (“Ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat.”) yaitu mereka saling berpisah, tidak ada pertemuan bagi mereka selama-lamanya. Sama saja keluarga mereka masuk ke dalam surga sedangkan mereka masuk ke neraka, ataukah mereka semua masuk ke neraka. akan tetapi tidak ada pertemuan bagi mereka dan tidak ada kegembiraan.

Baca Juga:  Surah Hud Ayat 12-14; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

أَلَا ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ (“Ingatlah, yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.”) yaitu inilah sebuah kerugian nyata yang jelas dan tegas. Kemudian Dia menggambarkan kondisi mereka di neraka

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini, Allah memerintahkan Rasul-Nya agar mengatakan kepada kaum musyrik Mekah, dan membiarkan mereka menyembah patung-patung itu menurut kehendak mereka. Mereka telah diberi peringatan berulang-ulang dan diberi bimbingan berkali-kali. Akan tetapi, mereka masih tetap juga pada pendirian mereka mengikuti jejak nenek moyang mereka yang hanya berdasarkan dugaan-dugaan yang jauh dari kebenaran.

Sebagai penegasan yang terakhir, Rasulullah diperintahkan untuk menyatakan kepada mereka bahwa orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri. Berarti apabila mereka nanti diberi pembalasan dengan azab yang dahsyat, tiada lain penderitaan itu karena perbuatan mereka sendiri.

Kerugian dan penderitaan itu tidak hanya menimpa mereka, tetapi juga menimpa keluarga mereka yang sependirian dengan mereka. Pada penghujung ayat ini, Allah menandaskan bahwa kerugian dan penderitaan serupa itu adalah kerugian dan penderitaan yang nyata, karena tidak ada kerugian dan penderitaan yang lebih dahsyat daripada kerugian yang mereka derita di hari kiamat.

Tafsir Quraish Shihab: Katakan kepada mereka, “Hanya kepada Allah saja aku beribadah, tanpa diiringi kesyirikan dan riyâ’. Apabila kalian telah mengetahui jalanku tetapi tidak mau mematuhiku, sembahlah tuhan lain sesuka kalian.”

Katakan pula, “Orang-orang yang merugi segalanya adalah orang-orang yang menyia-nyiakan diri sendiri dan keluarganya dengan menempuh jalan kesesatan. Camkanlah bahwa penyia-nyiaan diri seperti itu adalah kerugian yang sempurna dan nyata.”

Surah Az-Zumar Ayat 16
لَهُم مِّن فَوۡقِهِمۡ ظُلَلٌ مِّنَ ٱلنَّارِ وَمِن تَحۡتِهِمۡ ظُلَلٌ ذَٰلِكَ يُخَوِّفُ ٱللَّهُ بِهِۦ عِبَادَهُۥ يَٰعِبَادِ فَٱتَّقُونِ

Terjemahan: “Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku.

Tafsir Jalalain: لَهُم مِّن فَوۡقِهِمۡ ظُلَلٌ (Bagi mereka gumpalan-gumpalan di atas mereka) lapisan-lapisan مِّنَ ٱلنَّارِ وَمِن تَحۡتِهِمۡ ظُلَلٌ (dari api dan di bawah mereka pun gumpalan-gumpalan) lapisan-lapisan dari api. ذَٰلِكَ يُخَوِّفُ ٱللَّهُ بِهِۦ (Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu) yakni hamba-hamba-Nya yang beriman, supaya mereka bertakwa kepada-Nya; pengertian ini disimpulkan dari firman selanjutnya, yaitu, عِبَادَهُۥ يَٰعِبَادِ فَٱتَّقُونِ (Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku).

Tafsir Ibnu Katsir: dengan firman-Nya: لَهُم مِّن فَوۡقِهِمۡ ظُلَلٌ مِّنَ ٱلنَّارِ وَمِن تَحۡتِهِمۡ ظُلَلٌ (“Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah mereka pun lapisan-lapisan [dari api].”) Firman Allah: ذَٰلِكَ يُخَوِّفُ ٱللَّهُ بِهِۦ عِبَادَهُۥ (“Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan adzab itu.”) yaitu Dia menceritakan kisah yang pasti terjadi ini untuk membuat hamba-hamba-Nya takut dengan adzab itu serta agar mereka waspada terhadap hal-hal yang diharamkan dan perbuatan dosa. Dan firman Allah:

Baca Juga:  Tafsir Surat An-Nas: Perintah Allah Agar Manusia Berlindung dari Hasutan Setan

يَٰعِبَادِ فَٱتَّقُونِ (“Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku.”) yaitu takutlah kalian kepada hukuman-Ku, ancaman, siksa dan kemurkaan-Ku.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini, Allah menjelaskan derita yang mereka alami. Mereka akan diletakkan di tengah-tengah api neraka yang berlapis-lapis. Di bagian atas terdapat api yang berlapis-lapis dan di bawahnya pun demikian pula. Mereka berada di puncak derita, karena mereka dikepung oleh api neraka.

Allah berfirman: Pada hari (ketika) azab menutup mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka dan (Allah) berkata (kepada mereka), “Rasakanlah (balasan dari) apa yang telah kamu kerjakan!” (al-‘Ankabut/29: 55) Dan firman-Nya: Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). (al-A.’raf/7: 41)

Siksa-siksa yang dahsyat itu dikemukakan Allah tiada lain hanyalah untuk menakut-nakuti hamba-Nya, agar mereka sadar dan insaf serta kembali kepada jalan yang lurus, jalan yang ditunjukkan Rasulullah saw serta suka memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah mereka kerjakan.

Pada akhir ayat, Allah memerintahkan Rasul-Nya agar menyeru para hamba-Nya agar bertakwa, suka menaati perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Seruan itu menunjukkan sifat kasih sayang Allah terhadap hamba-hamba-Nya dan kebijaksanaan-Nya yang tak ternilai tingginya. .

Tafsir Quraish Shihab: Untuk orang-orang yang merugi itu disediakan api neraka berlapis-lapis, dari arah atas dan bawah mereka. Dengan gambaran siksa seperti itu, Allah mengancam hamba-hamba-Nya, “Wahai hamba-hamba- Ku, takutilah murka-Ku.”

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Az-Zumar Ayat 13-16 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S