Pecihitam.org – Banyak sekali kisah Rasulullah SAW yang dapat kita ambil hikmahnya. Salah satunya adalah tentang kisah baju Rasulullah SAW yang disedekahkan kepada seorang pengemis dan ternyata baju tersebut kembali lagi kepada Rasulullah SAW. Berikut kisahnya:
Suatu ketika ada seorang pengemis yang mengetuk pintu rumah Rasulullah SAW.
Pengemis itu berkata:
“Saya hanya seorang pengemis ingin meminta sedekah dari mu ya Rasulullah.”
Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai Aisyah istriku, berikan baju itu kepada pengemis tersebut.”
Sayyidah Aisyah ra. kemudian melaksanakan perintah Nabi SAW itu.
Dengan hati yang sangat gembira dan hahagia, pengemis itu menerima pemberian Beliau Nabi SAW, dan kemudian ia langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar itu.
“Siapa yang mau membeli baju Rasulullah SAW?”
Maka dengan cepat berkumpulah orang-orang, dan semua orang yang hadir ingin membelinya.
Ada seorang yang buta matanya mendengar seruan pengemis itu, lalu ia menyuruh budaknya agar membeli baju itu dengan harga berapa pun yang diminta. Kemudian ia berkata kepada budaknya:
“Jika kamu berhasil mendapatkan baju itu, maka kamu aku merdekakan.”
Akhirnya sang budak itu pun berhasil mendapatkan baju tersebut. Kemudian baju itu diserahkan kepada tuannya yang buta tadi.
Alangkah gembiranya si buta itu, dengan memegang baju Rasulullah SAW yang di dapatinya, orang buta tersebut kemudian memanjatkan doa dan berkata:
“Ya Rabb, dengan hak Rasulullah SAW dan berkat baju yang suci ini maka kembalikanlah pandanganku.”
Masya Allah … dengan izin Allah SWT, spontan orang tersebut dapat melihat kembali sedia kala.
Keesokan harinya, ia pun pergi menghadap Rasulullah SAW dengan penuh gembira dan berkata:
“Wahai Rasulullah … pandangan ku sudah kembali dan aku ingin mengembalikan baju anda sebagai hadiah dariku.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda kepada Sayyidah Aisyah ra:
“Perhatikaanlah baju itu wahai Aisyah istriku, dengan berkahNya, baju itu telah mengkayakan orang miskin, menyembuhkan orang yang buta matanya, memerdekakan hamba sahaya dan kembali lagi kepada kita.”
Subhanallah..
Al-Imam as Suyuti mengatakan dalam salah satu kitabnya (Kitab Bughyatul Musytarsyidin) bahwa pahala sedekah itu ada lima macam:
أَنَّ ثَوَابَ الصَّدَقَةِ خَمْسَةُ أَنْوَاعٍ : وَاحِدَةٌ بِعَشْرَةٍ وَهِيَ عَلَى صَحِيْحِ الْجِسْمِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِيْنَ وَهِيَ عَلَى الْأَعْمَى وَالْمُبْتَلَى ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةٍ وَهِيَ عَلَى ذِي قَرَابَةٍ مُحْتَاجٍ ، وَوَاحِدَةٌ بِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى الْأَبَوَيْنِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى عَالِمٍ أَوْ فَقِيْهٍ اهـ
(كتاب بغية المسترشدين)
Sesungguhnya pahala bersedekah itu ada lima kategori:
- Sedekah satu di balas sepuluh ( 1: 10 ) yaitu ketika bersedekah kepada orang yang sehat jasmaninya.
- Sedekah satu di balas sembilan puluh ( 1:90 ) yaitu ketika bersedekah terhadap orang yang buta, orang yang cacat atau orang yang tertimpa musibah, termasuk sedekah kepada anak yatim dan piatu.
- Sedekah satu di balas sembilan ratus ( 1:900 ) yaitu ketika bersedekah kepada kerabat yang sangat membutuhkan.
- Sedekah satu di balas seratus ribu ( 1:100.000 ) yaitu ketika sedekah atau hadiah kepada kedua orang tua sendiri.
- Sedekah satu di balas sembilan ratus ribu ( 1: 900.000 ) yaitu ketika bersedekah kepada orang yang alim atau ahli fiqih.
Dari kisah baju Rasulullah SAW yang disedekahkan diatas semoga kita dapat mengambil banyak hikmah dan pelajaran. Terutama mengenai hikmahnya bersedekah, karena hikmah bersedekah selain dapat menolong orang lain juga begitu besar pahala yang didapat. Semoga Allah SWT memudahkan diri kita untuk bermurah hati, suka bersedekah dengan ikhlas. Amiin.
