Kisah Heroik Nabi Daud Melawan Jalut Hanya dengan Senjata Ketapel

nabi daud melawan jalut

Pecihitam.org – Kisah ini bermula ketika Bani Israil mengalami masa suram, mengalami kemunduran. Setelah Nabi Musa wafat dan kondisi agama mereka makin lama semakin terkikis. Padahal ketika itu ada pengikut setia Nabi Musa yaitu Yusya bin Nun (Yosua) dia menjadi pengganti Nabi Musa memimpin mereka, tanah Palestina pun dengan mudah dapat direbut ketika kepemimpinan di tangan Yusya bin Nun.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Namun Yusya bin Nun menemui ajalnya sehingga tidak bisa lagi menjalankan amanah Nabi Musa. Sejak saat itulah Bani Israil dilanda kegalauan dan mereka mengalami keterpurukan. Sekian lama tak ada Nabi yang diutus, mereka terlunta-lunta diibaratkan seperti domba tanpa penggembala.

Dan mereka tidak memiliki pemimpin, ditengah kekosongannya itu, masyarakat Israil mulai melupakan agama. Mereka melakukan penyimpangan banyak dosa-dosa yang mereka lakukan bahkan para Nabi yang seharusnya diharapkan sebagai pemimpin malah mereka bunuh.

Kondisi mereka semakin dzalim, durhaka dan tidak bermoral. Dan Allah murka kemudian mencabut kekuasaan mereka, Bani Israil diusir, dan tanah mereka dirampas oleh musuh yaitu Raja Jalut.

Kemudian Bani Israil tertindas oleh kaum terkuat dimasa itu, kaum mereka terbantai hingga memohon agar diberi keturunan yang dapat dijadikan pemimpin bagi mereka, singkat cerita Allah mengabulkan do’a mereka. Dan salah satu keturunan Lawi bin Yakub.

Baca Juga:  Kisah Abu Nawas Dan Teras Reotnya Yang Bisa Bertasbih

Singkat cerita keturunan tersebut tumbuh besar, kemudian Bani Israil meminta kepadanya agar memilih satu pemimpin bagi mereka, dan terpilihlah Thalut. Akan tetapi pengangkatan itu tetap tidak lepas dari pro dan kontra.

Meskipun demikian Thalut adalah seorang yang memiliki strategi perang yang jitu dengan dukungan tubuh yang kekar dan pandai ilmu tata negara akhirnya Thalut diterima oleh Bani Israil. Kemudian Bani Israil langsung mengajak dan memilih orang-orang terbaik yang mau maju ke medan perang.

Daud muda pun menjadi salah satu pemuda yang ikut ke dalam barisan Thalut. Sang ayah meminta Daud untuk mengikuti jejak kedua kakaknya yang juga maju di medan perang. Namun Daud muda saat itu tidak diperbolehkan berada di barisan depan, dia ditempatkan pada barisan paling belakang. Ia hanya melayani kakaknya ketika mereka merasa haus dan lapar.

Barisan Thalut yang ketika itu akan menghadapi Jalut tidak memiliki tentara yang banyak. Jumlah tentara Thalut kalah apabila dibandingkan dengan pasukan Jalut sang Penindas. Di dalam Al-Q ur’an surat Al-Baqoroh ayat 250 disebutkan bahwa Allah berfirman tatkala Jalut dan tentaranya telah tampak oleh mereka dan Thalut dengan tentaranya berdo’a:

Baca Juga:  Kisah Ulama Indonesia Selamatkan Makam Nabi Muhammad yang Mau Dibongkar

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.”

Dengan kekuatan do’a tersebut dan izin dari Allah mereka menyerang Jalut dan pasukannya. Pasukan Jalut tidak menyangka dari jumlah mereka yang demikian namun kesulitan menghadapi pasukan Thalut. Akhirnya pasukan Thalut berhasil dihancurkan dan hanya tersisa Jalut dan orang terdekatnya.

Nabi Daud muda yang dari awal pertempuran hanya ada dibelakang mendadak meminta izin kepada Thalut untuk melawan Jalut. Keinginan Nabi Daud sempat diragukan oleh Thalut karena melihat dari umurnya yang masih terbilang muda tetapi akhirnya diberi izin untuk melawan Jalut.

Jalut memandang sebelah mata Daud. Dengan sombongnya Jalut menertawakan dan meremehkan kemampuan Nabi Daud yang ketika itu juga tidak membekali dirinya dengan senjata apapun dan untuk dia hanya membawa sebuah ketapel.

Namun siapa yang menyangka ketika melihat pertempuran antara Daud muda melawan Jalut, ternyata nabi Daud bisa menghindari setiap serangan dari Jalut. Kemudian disatu kesempatan Daud muda melihat celah untuk melepas pelur ketapelnya. Peluru ketapelnya ia arahkan ke kedua mata Jalut.

Jalut pun tidak dapat menghindar dan dia berteriak kesakitan sebelum akhirnya roboh dengan dahi yang pecah dan Mati. Dan akhirnya pasukan Thalut pun menang seperti Firman dalam AlQur’an surat Al-Baqoroh ayat 251:

Baca Juga:  Kisah Umar bin Khattab Ingin Membunuh Nabi Saw Sebelum Memeluk Islam

فَهَزَمُوهُمْ بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُدُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الأرْضُ وَلَكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ

“Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.”

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik