Kisah Pertaubatan Wahsyi dan Kemuliaan Hati Rasulullah SAW

Kisah Pertaubatan Wahsyi dan Kemuliaan Rasulullah SAW

Pecihitam.org – Wahsyi adalah orang yang dahulu pernah melakukan pembunuhan kepada Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib radhiyallahu’anhu (pamannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam).

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Wahsyi seorang budak yang memang sengaja membunuh Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthallib radhiyallahu’anhu di dalam perang Uhud, di saat perang Uhud itu Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthallib di tombak dari kejauhan dari belakang tubuhnya hingga wafat dan Wahsyi tidak cukup hanya dengan itu, Wahsyi membelah dada Sayyidina Hamzah, mengeluarkan jantungnya, memotong hidung dan telinga dan bibir dan mencungkil ke dua matanya lantas di bawakan kepada Hindun.

Dengan peristiwa seperti itu, Wahsyi merasa mempunyai dosa yang sangat besar. Karena telah membunuh salah seorang yang sangat dekat dengan Nabi. Namun, dengan dosa seperti itu tertancap bayangan akan masuknya dirinya ke dalam agama Islam, agama yang dibawakan oleh Nabi Muhammad saw.

Pada saat peristiwa fathu makkah, Rasul datang dengan seratus ribu pasukan menuju Makkah. Wahsyi yang mengetahui kedatangan kaum muslimin, segera melarikan diri ke pantai. Istri Wahsyi yang tidak tega dengan keadaan suaminya, datang menemui Rasulullah seraya berkata:

Baca Juga:  Kisah Dihyah Al-Kalbi, Sahabat Nabi Paling Tampan

“Wahai Rasul, suamiku mempunyai dosa yang sangat besar, apabila ia masuk Islam dan bertaubat, apakah engkau akan menerimanya dan mengampuni dirinya?” kata istri Wahsyi.

“Allah memaafkan semua yang terdahulu jika orang mau bertaubat, masuk Islam Taubat sudah tidak ada lagi dosa” jawab Rasul. Maka Istrinya pun segera menemui Suaminya yang melarikan diri ke pantai.

Inilah kemuliaan Rasulullah yang pemurah maaf kepada siapapun yang mau berubah. Berbuat lebih baik walaupun masa lalunnya begitu kelam. Hal itu tidak akan menjadi masalah apabila keinginannya untuk berubah dan memperbaiki diri besar. Seperti halnya Wahsyi yang mempunyai kesalahan yang besar tetap diterima Nabi karena pertaubatannya.

إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Artinya:

“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Furqan: 70).

Wahsyi berkata pada Istrinya: “kamu tahu bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam tahu kamu istri saya?” maka berkata Istrinya: “tidak ku sampaikan”

Baca Juga:  Bacalah Pasti Menangis! Kisah Sayyidina Husain Cemburu pada Sayyidina Hasan

“katakan dulu, mustahil aku diampuni” ucap Wahsyi.

Maka Istrinya balik lagi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Ya Rasulullah, apakah betul semua dosa akan di ampuni? suamiku ketakutan” tanya istri Wahsyi yang ketakutan.

Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkata :

“sudah kusampaikan beberapa waktu yang lalu, Allah memaafkan apa-apa yang terdahulu”

Maka Istrinya berkata: “Ya Rasulullah, suamiku adalah Wahsyi yang telah membunuh pamanmu, merobek dadanya, mengeluarkan jantungnya, mencungkil kedua matanya, dan memotong bibir, hidung dan kedua telinganya”

Berubah wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau terdiam dan tidak menjawab, menunduk, kemudian turunlah ayat :

“Katakanlah Wahai hamba-hamba Ku, yang telah melampaui batas dalam berbuat dosa jangan berputus asa dari kasih sayang Allah, sungguh Allah Maha Mengampuni semua dosa, dan sungguh Allah Maha pengampun dan berkasih sayang” (QS Azzumar 53).

Baca Juga:  Sekilas Peristiwa Dibalik Doa Nabi Yunus

Dari kisah ini dapat diambil kesimpulan bahwa agama Islam adalah agama rahmah, dimana menerima semua orang walaupun telah melakukan dosa yang banyak. Adalah Wahsyi yang telah melakukan pembunuhan kepada paman Nabi. Walaupun begitu, ia tetap diterima masuk memeluk agama Islam.

Maka agama Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi pribadi yang pemaaf. Membalas sesuatu yang jahat dengan hal baik. Karena dengan begitulah akan tercipta rahmah (kasih sayang) bagi semua manusia. Dan agama Islam menjadi agama kedamaian bagi semua orang.

Muhammad Nur Faizi