PWNU Papua: Usut Tuntas Aksi Penangkapan Mahasiswa Papua di Surabaya!

PWNU Papua

Pecihitam.org – Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Papua, Ustadz Tony Victor Mandawin Wanggai menyikapi gejolak yang merambah Papua akibat peristiwa penggerebekan sekaligus penangkapan puluhan mahasiswa asal Papua di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 18 Agustus 2019.

PWNU Papua mengharapkan para aparat menempuh jalan dialog dengan anak-anak Papua jika mereka dinilai melakukan perbuatan ‘melawan’ hukum. Sebab dengan dialog akan diketahui duduk permasalahan yang sebenarnya.

“Aparat akan lebih bijak jika melakukan langkah persuasif. Misalnya dengan bertanya dulu kenapa bendera merah putih yang dipasang di depan asrama mahasiswa Papua, bisa jatuh, bahkan berada di selokan. Sebab penyebabnya bisa banyak kemungkinan,” ujar Ustadz Tony Victor, dikutip dari situs resmi NU.

Baca Juga:  Ketum PBNU Dukung Usulan Pemilihan Presiden dan Wapres Dipilih Lewat MPR

“Panggil dulu mereka, tanyakan mengapa bendera itu sampai jatuh. Disengaja atau bagaimana. Baru aparat menentukan langkah berikutnya,” sambungnya.

Terkait insiden itu, pihaknya mengingatkan agar siapapun hati-hati dalam menangani kasus yang melibatkan warga Papua.

“Sebab Papua menjadi sorotan internasional. Sehingga kasus apapun yang melibatkan rakyat Papua, sangat mungkin diseret ke wilayah politik. Issu yang dikembangkan kemudian adalah tuntutan kemerdekaan Papua,” kata Tony.

“Ini bahaya. Sekarang ini hampir merata unjuk rasa di Papua dan Papua Barat. Yang jadi sasaran rata-rata gedung pemerintah seperti DPRD, dan Kantor Gubernur dan bupati. Bahkan informasi yang saya terima, gedung DPRD Manokwari, dibakar massa,” lanjutnya.

PWNU Papua, kata Tony, meminta pemerintah agar membentuk tim untuk menangani kasus tersebut secara terbuka, demi memberikan rasa keadilan bagi warga Papua.

Baca Juga:  PBNU Ingatkan RUU Perlindungan Ulama Jangan Sampai Demi Kepentingan Politik Kelompok Tertentu

“Penyelidikan harus tuntas. Siapapun yang bersalah harus ditindak,” tegasnya.

Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Jayapura, Ahmad Muhazir meminta masing-masing pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang berlebihan guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

“Aparat yang menjaga unjuk rasa, tak perlu represif. Demikian juga yang demo, tak perlu merusak. Yang penting aspirasi disampaikan,” ujar Ahmad.

Senada dengan Tony, ia juga meminta pemerintah untuk melakukan penyelidikan secara sungguh-sungguh dan transparan terhadap aksi penangkapan mahasiswa asal Papua di Surabaya itu.

“Ini untuk menghindari munculnya informasi yang keliru, yang mungkin saja terus dikembangkan oleh pihak-pihk yang tidak bertanggung jawab,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *