Rahasia Huruf Mim dalam Khazanah Tasawuf

Rahasia Huruf Mim dalam Khazanah Tasawuf

Kembalilah pada Tuhan,
karena manusia adalah serpihan-Nya, itulah Tuhan, yang lain tiada,
Dia, yang ditandai dengan Mim(1), Ayu(2) dan kesucian,
Dia yang menyatakan Diri melalui kalimat yang terucap lewat bibir jiwa,
juga melalui mereka yang kata-katanya tersumbat,
terikat dengan apa yang dikatakanNya,
Jika jiwamu ragu, renungkanlah perkataan sahabatmu,
sehingga ia mengatakan perkataan yang menghilangkan keraguan itu,
Dan Mim akan menunjukkan jalan menuju pada-Nya,
jalan-jalan yang sempit dan yang lapang,
dan Ayu, menemanimu melalui jalan-jalan yang jauh dan dekat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

(Muqatta’at 65 Diwan Al Hallaj, halaman 129)

Pecihitam.org – Mim (dalam bahasa Arab ) adalah huruf ke-24 dalam abjad Arab. Huruf ini melambangkan fonem [m]. Lantas apa Makna mim dalam ranah tasawuf sehingga dapat menemukan Tuhan dan bertemu dengan-Nya?

Mim م itu adalah kepala, kepala adalah tempat otak, ada akal disebalik otak. Maka gunakanlah akal fikiranmu, bertafakurlah, renungi dan fahami, bahwa setiap gerak hidup itu adalah tanda (ayat-NYA). Jangan terlewatkan membaca ayat-NYA.

Baca Juga:  Tujuan Utama Mengamalkan Ajaran Tasawuf dalam Islam

Tafsir Mim

Huruf mim adalah Muhammad atau Ahmad, yang merupakan pintu menuju Ahad yang merupakan wahdaniyah Allah. Perbedaan antara Ahad dan Ahmad adalah huruf Arab Mim (Muhammad Rasulillah – penutup jalur risalah dan kenabian).

Mim juga berarti malakuti / keagungan / penguasaan atas seluruh langit bumi. Contohnya ayat Kursi merupakan ayat yang mengandung banyak huruf miim didalamnya.

Huruf mim bernilai 40, 40 hari khalwat dengan ikhlas dengan mengamalkan surat Al Ikhlas dan ayat Kursi (ayat yang banyak mengandung huruf miim /sujud jadi sujud adalah cara menggapai keagungan).

Juga surat Al Ikhlas diawali dengan qulhuwa allohu ahad. Jadi perwujudan Ahad di dunia adalah Ahmad, ketika manusia menjadi Ahmad maka merupakan tajalli/ penampakan sang Maha Kuasa dalam diri manusia. Sekali lagi perbedaan Ahmad dan Ahad terletak pada huruf miim.

Tafsir Sujud

Huruf miim membentuk, posisi sujud dalam shalat. Sujud adalah posisi kedekatan dengan Allah, bahkan sujud merupakan simbol dari wahdaniyah Allah.

Baca Juga:  Benarkah Kaum Sufi Tidak Perlu Bekerja?

Sujud juga merupakan puncak ketundukan dan puncak kekhusyukan seorang hamba, sebaik-baik wasilah taqarrub kepada Allah, sebaik-baik posisi untuk mencapai cahaya-cahaya tajalli Asma Allah dan maqam Qurb dengan-Nya.

Dan salah satu cara untuk mendekat (muqorrobin/ kewalian) kepada Tuhan yang paling cepat adalah dengan sujud yang lama dalam Shalat. Rasulullah Saw bersabda: “Lamakanlah sujudmu”.

Sebab tak ada amal yang lebih berat dan paling tak disukai oleh setan saat melihat anak Adam sedang sujud. Karena dia telah diperintahkan sujud namun ia tidak patuh. Sujud merupakan sebab mendekatnya hamba dengan sang Khalik.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

Wahai orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar (QS. al Baqarah: 153).

Dalam Hadits Qudsi Allah Swt berfirman:

“Barangsiapa memusuhi waliku sungguh kuumumkan perang kepadanya, tiadalah hamba Ku mendekat kepada Ku dengan hal-hal yang fardhu, dan Hamba Ku terus mendekat kepada Ku dengan hal-hal yang sunnah baginya hingga Aku mencintainya, bila Aku mencintainya maka aku menjadi telinganya yang ia gunakan untuk mendengar, dan matanya yang ia gunakan untuk melihat, dan menjadi tangannya yang ia gunakan untuk memerangi, dan kakinya yang ia gunakan untuk melangkah, bila ia meminta pada Ku niscaya kuberi permintaannya….” (Shahih Bukhari Hadits No.6137).

Wallahua’lam bisshawab.

Baca Juga:  Kitab Minhajul Abidin Karya Imam al-Ghazali
Arif Rahman Hakim
Sarung Batik