Pecihitam.org – Surah Al-An’am Ayat 101-103 menjelaskan tentang Sifat-sifat Allah dan penegasan kembali mengenai luasnya kekuasaan Allah SWT yang menciptakan Langit dan Bumi dan segala sesuatu di dalamnya.
Penjelasan Surah Al-An’am Ayat 101-103
Surah Al-An’am Ayat 101
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ ۖ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Terjemahan: Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia memiliki anak padahal Dia tidak memiliki istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.
Tafsir Jalalain: بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ (Dia Pencipta langit dan bumi) yang menciptakan keduanya tanpa ada contoh yang mendahuluinya. أَنَّىٰ (Bagaimana) mengapa يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ (Dia dikatakan memiliki anak padahal Dia tidak memiliki istri?) yakni teman hidup. وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ (Dia menciptakan segala sesuatu) maksudnya Dialah yang menciptakan kesemuanya وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (dan Dia mengetahui segala sesuatu).
Tafsir Ibnu Katsir: بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ Maksudnya, yang mengadakan dan menciptakan keduanya tanpa ada contoh sebelumnya, sebagaimana yang disebutkan oleh Mujahid dan as-Suddi. Dan dari pengertian itu pula diambil istilah “bid’ah”, karena hal itu belum pernah ada sebelumnya.
أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ Maknanya adalah bagaimana mungkin Allah memiliki anak padahal Allah tidak memiliki istri. Sebab anak itu terlahir hanya karena adanya dua pasang yang sepadan, sedangkan Allah tidak ada satu pun makhluk-Nya yang dapat menyamai dan menyerupai-Nya, karena Dia adalah Pencipta segala sesuatu, sehingga tidak ada istri dan anak bagi-Nya.
وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ Allah SWT menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan segala sesuatu dan Allah mengetahui segala sesuatu.
Surah Al-An’am Ayat 102
ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
Terjemahan: (Yang mempunyai sifat-sifat yang) demikian itu adalah Allah Tuhan kalian; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.
Tafsir Jalalain: ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ (Demikian itu adalah Allah Tuhan kalian; tidak ada Tuhan selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia) esakanlah Dia وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ (dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu) yang memelihara semuanya.
Tafsir Ibnu Katsir: ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ Yakni, yang menciptakan segala sesuatu, yang tiada beranak dan tidak pula beristri.
لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ Maksudnya ialah beribadahlah hanya kepada Allah SWT semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, yakinilah keesaan-Nya, dan bahwasanya tidak ada Tuhab selain Dia, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, tidak beristri, serta tidak ada pula yang setara dan yang menandingi-Nya.
وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ Maksudnya ialah Pemelihara dan Pengawas yang mengatur segala sesuatu selain diri-Nya, memberikan rezeki kepada mereka, dan melindungi mereka pada malam dan siang hari.
Surah Al-An’am Ayat 103
لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Terjemahan: Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Tafsir Jalalain: لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ (Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata) artinya engkau tidak akan dapat melihat-Nya sebab hal ini hanya khusus untuk kaum mukminin kelak di akhirat sebagaimana yang diungkapkan dalam Q.S. Al-Qiyamah:22-23 yaitu, “Wajah-wajah orang-orang mukmin pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannya mereka melihat.”
Dijelaskan juga di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yaitu, “Sesungguhnya kamu itu akan melihat Tuhanmu kelak di akhirat sebagaimana kamu melihat bulan pada malam purnama.”
Terdapat penafsiran lain yang mengatakan, bahwa yang dimaksud adalah bahwa pandangan mata tersebut tidak akan dapat meliputi-Nya (sedangkan Dia dapat melihat segala yang kelihatan) yakni Dia dapat melihatnya sedangkan apa-apa yang terlihat itu tidak dapat melihat-Nya; dan tiada selain-Nya mempunyai sifat ini (dan Dialah Yang Maha Lembut) terhadap kekasih-kekasih-Nya (lagi Maha Waspada) terhadap mereka.
Demikian penjelasan mengenai Surah Al-An’am Ayat 101-103 sebagai kelanjutan dari seri Tadabbur Al Qur’an kita. Semoga menabahk khazanah ilmu kita semua. Amin
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 663-664 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 662 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 661 – Kitab Adzan - 30/08/2020