Surah Al-An’am Ayat 137; Seri Tadabbur Al Qur’an

Surah Al-An'am Ayat 137

Pecihitam.org – Surah Al-An’am Ayat 137 mengandung penjelasan bahwa sebagaimana setan-setan itu telah menjadikan kaum musyrik memandang baik persembahan sajian dari tanaman dan binatang ternak yang telah diciptakan Allah SWT kepada-Nya, maka setan-setan itu pun membuat orang-orang musyrik ini memandang baik membunuh anak-anak mereka dikarenakan rasa takut terhadapa kemiskinan, dan menguburkan hidup-hidup anak-anak perempuan mereka dikarenakan takut terkena aib.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah SWT berfirman di dalam Al Qur’an Surah Al-An’am Ayat 137;

وَكَذَٰلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِنَ الْمُشْرِكِينَ قَتْلَ أَوْلَادِهِمْ شُرَكَاؤُهُمْ لِيُرْدُوهُمْ وَلِيَلْبِسُوا عَلَيْهِمْ دِينَهُمْ ۖ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ

Terjemahan: Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi mereka agama-Nya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak melakukannya, maka tinggallah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.

Tafsir Jalalain: وَكَذَٰلِكَ (Dan demikianlah) sebagaimana telah menjadi kebiasaan mereka apa-apa yang telah disebutkan itu زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِنَ الْمُشْرِكِينَ قَتْلَ أَوْلَادِهِمْ (telah menghiasi kebanyakan orang-orang musyrik memandang baik membunuh anak-anak mereka) dengan cara mengubur mereka hidup-hidup

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 141-142; Seri Tadabbur Al Qur'an

شُرَكَاؤُهُمْ (karena hasutan sesembahan-sesembahan mereka) yang terdiri dari makhluk jin. Dengan dibaca rafa’ sebagai fa’il dari fi’il zayyana; dan menurut sebuah qiraat dengan dibaca bina maf’ul serta Lafal qatla dibaca rafa’, dan dibaca nashab Lafal al-awlaad, berdasarkan bacaan ini Lafal syurakaaihim dibaca jar dengan mengidhafatkannya kepada Lafal al-qatlu;

Dengan demikian berarti ada fashal/pemisah antara mudhaf dan mudhaf ilaih yang dipisahkan oleh maf’ul, hal ini tidak mengapa, sebab mengidhafahkan Lafal al-qatlu kepada Lafal syurakaa karena merekalah pada hakikatnya yang melakukannya melalui bujukan mereka

لِيُرْدُوهُمْ (untuk membinasakan mereka) untuk memusnahkan mereka وَلِيَلْبِسُوا (dan untuk mengaburkan) dengan mencampur-adukkan عَلَيْهِمْ دِينَهُمْ ۖ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ (bagi mereka agamanya. Dan kalau Allah menghendaki niscaya mereka tidak melakukannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan).

Tafsir Ibnu Katsir: وَكَذَٰلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِنَ الْمُشْرِكِينَ قَتْلَ أَوْلَادِهِمْ شُرَكَاؤُهُمْ (Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang yang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka)

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 108; Seri Tadabbur Al Qur'an

Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas: “Para pemimpin mereka itu telah menjadikan mereka memandang baik membunuh anak-anak mereka”. Mujahid mengatakan: “شُرَكَاؤُهُمْ adalah syayaathiinuhum (setan-setan mereka), yang memerintahkan mereka membunuh anak-anak mereka karena takut miskin”.

As-Suddi mengatakan: “Setan telah memerintahkan mereka untuk membunuh anak-anak perempuan mereka, baik karena untuk membinasakan mereka maupun untuk mengaburkan agama mereka, sehingga mereka bingung dan pemahaman mereka terhadap agama pun kabur”. Hal serupa juga disebutkan oleh Abdurrahman ibnu Zaid ibnu Aslam dan Qatadah. Yang pastinya kesemuanya itu merupakan usaha setan menjadikan semuanya terlihat baik.

وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ (Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak melakukan) Maksudnya, semuanya itu terjadi dengan kehendak, keinginan, dan pilihan Allah SWT sebagai iradah kauniyyah. Dalam hal tersebut Allah SWT mempunyai hikmah yang sangat sempurna, maka Allah Ta’ala tidak ditanya tentang apa yang Dia perbuat, tetapi merekalah yang akan diminta pertanggunganjawab مَا فَعَلُوهُ (atas apa yang mereka lakukan).

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 138; Seri Tadabbur Al Qur'an

فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ (Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan) Maksudnya ialah maka biarkanlah dan hindarilah mereka dan apa yang mereka lakukan itu, dan kelak Allah akan mengadili di antara kamu (Muhammad) dan mereka.

Shadaqallahul adzhim, Alhamdulillah telah kita pelajari bersama kandungan Surah Al-An’am Ayat 137 sebagai kelanjutan dari Seri Tadabbur Al Qur’an kita, dengan merujuk pada Tafsir Jalalain dan Tafsir Ibnu Katsir. Semoga bermanfaat bagi kami dan pembaca.

M Resky S