Surah Al-A’raf Ayat 100; Seri Tadabbur Al-Qur’an

Surah Al-A'raf Ayat 100

Pecihitam.org – Surah Al-A’raf Ayat 100 Allah SWT memberitahukan bahwa bangsa-bangsa terdahulu juga berlaku ketentuan Allah untuk mereka. Artinya bahwa sikap Allah SWT terhadap mereka sama seperti terhadap para pendahulu mereka. Jika Allah berkehendak menyiksanya, niscaya mereka akan disiksa seperti yang lainnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Firman Allah SWT di dalam Al Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 100;

أَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ أَهْلِهَا أَنْ لَوْ نَشَاءُ أَصَبْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ ۚ وَنَطْبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ

Terjemahan: Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?

Tafsir Jalalain: أَوَلَمْ يَهْدِ (Dan apakah belum jelas) artinya belum terang لِلَّذِينَ يَرِثُونَ الْأَرْضَ (bagi orang-orang yang mempusakai bumi ini) sebagai tempat tinggalnya مِنْ بَعْدِ (sesudah) binasanya أَهْلِهَا أَنْ (penduduknya bahwa) menjadi fa’il berasal dari anna yang ditakhfifkan sedangkan isimnya dibuang, artinya bahwasanya

Baca Juga:  Surah Al-A'raf Ayat 168-170; Seri Tadabbur Al-Qur'an

لَوْ نَشَاءُ أَصَبْنَاهُمْ (kalau Kami menghendaki tentu Kami timpakan kepada mereka siksaan) yakni azab بِذُنُوبِهِمْ (karena dosa-dosanya) sebagaimana telah Kami timpakan siksaan kepada orang-orang sebelum mereka.

Kesemua hamzah di empat tempat tersebut semuanya bermakna lit-taubikh/mencela; dan huruf fa dan wawu yang memasuki pada kedua di antaranya untuk tujuan athaf. Menurut suatu qiraat dibaca dengan wawu yang disukunkan pada tempat yang pertama karena diathafkan kepada huruf aw.

وَ (Dan) Kami نَطْبَعُ (kunci) Kami lak عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ (hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar) nasihat dengan pendengaran yang sehat.

Tafsir Ibnu Katsir: أَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ أَهْلِهَا (Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya). Ibnu Abbas mengatakan: (Makna: أَوَلَمْ يَهْدِ… adalah) awalam yatabayyana laHum (atau apakah belum jelas bagi mereka)

أَنْ لَوْ نَشَاءُ أَصَبْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ (Bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami adzab mereka karena dosa-dosa mereka), yakni Allah berfirman, jika Kami menghendaki pasti Kami akan bertindak terhadap mereka, seperti apa yang sudah Kami lakukan terhadap orang-orang sebelum mereka.

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 50-53; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

وَنَطْبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ (dan Kami kunci mati hati mereka) Allah berfirman, (yaitu) Kami tutup rapat-rapat hati mereka. فَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ (sehingga mereka tidak dapat mendengar) yakni terhadap pelajaran dan juga peringatan.

(Mengenai hal tersebut di atas), aku (Ibnu Katsir) katakan: “Demikian pula Allah telah berfirman: “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali tidak akan binasa? Dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri”. (QS. Ibrahim: 44-45). Dan ayat-ayat al-Qur’an lainnya, yang menunjukkan penimpaan siksaan kepada musuh-musuhNya dan pemberian nikmat kepada para wali-Nya.

Tafsir Quraish Shihab: Apakah orang-orang yang meneruskan bangsa-bangsa terdahulu lupa akan ketentuan Allah yang berlaku untuk mereka, bahwa sikap Kami terhadap mereka sama seperti terhadap para pendahulu mereka?

Baca Juga:  Perbedaan Urutan Surat-Surat Al-Quran Menurut Ulama

Yaitu, mereka semua tunduk kepada kehendak Kami. Jika Kami berkehendak menyiksa mereka karena dosa, maka niscaya kami siksa mereka seperti yang lainnya. Kami kunci hati mereka karena kelewat rusak sehingga tidak bisa lagi menerima petunjuk. Dengan kunci dan penutup tersebut mereka tidak bisa mendengarkan nasihat untuk dipahami dan dipetik pelajarannya.

Alhamdulillah, demikianlah telah kita bahas bersama Surah Al-A’raf Ayat 100 berdasarkan Tafsir Quraish Shihab, Tafsir Jalalain dan Tafsir Ibnu Katsir yang merupakan kelanjutan dari seri Tadabbur Al Qur’an kita. Semoga bermanfaat.

M Resky S