Surah Al-Kahfi Ayat 30-31; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Kahfi Ayat 30-31

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Kahfi Ayat 30-31 ini, menjelaskan pahala bagi orang-orang yang beriman kepada Al-Qur’an dan mengamalkan segala perintah Allah dan Rasul dengan sebaik-baiknya, yaitu diberi pahala yang besar.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala dari amal kebajikan yang mereka lakukan, dan tidak pula mengurangi hak-hak mereka sedikit pun. Banyak janji Allah dalam Al-Qur’an kepada orang-orang mukmin di antaranya bilamana mereka melakukan amal kebajikan, sedikit pun Allah tidak akan menyia-nyiakannya

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Kahfi ayat 30-31

Surah Al-Kahfi ayat 30
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلً

Terjemahan: Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.

Tafsir Jalalain: إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلً (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalnya dengan baik) Jumlah kalimat إِنَّا لَا نُضِيع berkedudukan menjadi Khabar daripada

إِنَّ الَّذِينَ . Di dalam ungkapan ini terkandung pengertian meletakkan isim Zhahir pada tempat isim Mudhmar; makna yang dimaksud adalah Ajrahum atau pahalanya. Atau dengan kata lain, Kami akan memberi pahala kepada mereka sesuai dengan amal baik mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalannya) dengan baik.

Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedangkan mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah menjelaskan pahala bagi orang-orang yang beriman kepada Al-Qur’an dan mengamalkan segala perintah Allah dan Rasul dengan sebaik-baiknya, yaitu diberi pahala yang besar. Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala dari amal kebajikan yang mereka lakukan, dan tidak pula mengurangi hak-hak mereka sedikit pun.

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 77-78; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Banyak janji Allah dalam Al-Qur’an kepada orang-orang mukmin di antaranya bilamana mereka melakukan amal kebajikan, sedikit pun Allah tidak akan menyia-nyiakannya. Setiap amal kebajikan, meskipun hanya sebesar biji sawi, tentu diberi ganjaran oleh Allah swt, sebagaimana firman-Nya:

Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (al-Zalzalah/99: 7-8).

surah Al-Kahfi Ayat 31
أُولَئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِّن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا

Terjemahan: Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah;

Tafsir Jalalain: ُولَئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ (Mereka itulah orang-orang yang bagi mereka surga Adn) sebagai tempat tinggal mereka تَجْرِي مِن تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ (mengalir sungai-sungai di bawahnya. Dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang) menurut suatu pendapat disebutkan, bahwa huruf مِنْ di sini adalah Zaidah dan menurut pendapat yang lain dikatakan pula bahwa itu mengandung makna Tab’idh atau sebagian.

Lafal أَسَاوِر adalah bentuk jamak dari lafal Aswiratun yang wazannya sama dengan lafal Ahmiratun, dan lafal Aswiratun ini pun adalah bentuk jamak dari kata tunggal Siwaarun

ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِّن سُندُسٍ (emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutra halus) sutra yang paling halus وَإِسْتَبْرَقٍ (dan sutra tebal) sutra yang paling tebal. Di dalam surah Ar-Rahman disebutkan, “Yang sebelah dalamnya dari sutra yang tebal.” (Q.S. Ar-Rahman 54).

مُّتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ (Sedangkan mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan) lafal Araaiki adalah bentuk jamak dari kata Ariikah, yaitu pelaminan yang dihiasi dengan berbagai macam pakaian dan kelambu buat pengantin. نِعْمَ الثَّوَابُ (Itulah sebaik-baik pahala) yaitu surga وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا (dan tempat istirahat yang paling indah).

Baca Juga:  Surah Al-Kahfi Ayat 27-28; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Ibnu katsir: Setelah Allah menceritakan keadaan orang-orang yang celaka, maka la beranjak menceritakan tentang orang-orang yang bahagia, yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan apa yang di bawa oleh para Rasul serta mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka, yakni berbagai amal shalih, maka bagi mereka surga

عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ (“Yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.”) Yakni, dari bawah bilik-bilik dan rumah-rumah mereka. Fir’aun berkata: wa HaadziHil anHaaru tajrii min tahtii… (“Sungai sungai ini mengalir di bawahku,”) dan ayat seterusnya. (QS. Az-Zukhruf: 51).

Firman-Nya: يُحَلَّوْنَ (“Mereka dihiasi,”) yakni dengan perhiasan. فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ (“Di dalam surga itu dengan gelang emas.”) Dan dalam surat yang lain, Dia berfirman: “Disurga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera.” (QS. Al-Hajj: 23)

Berikut ini adalah perinciannya, di mana Dia berfirman: وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِّن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ (“Dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal.”) سُندُسٍ berarti pakaian yang halus lagi tipis seperti pakaian dalam. Sedangkan إِسْتَبْرَقٍ merupakan pakaian yang terbuat dari sutera tebal yang berkilau.

Firman-Nya lebih lanjut: مُّتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ (“Sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah.”) Kata al-ittika’ ada yang mengartikan berbaring, dan ada Pula yang mengartikan duduk bersila, dan yang terakhir ini yang lebih dekat dengan pengertian di sini. Dari kata itu pula muncul sabda Rasulullah dalam sebuah hadits shahih:(“Sedang aku tidak pernah makan sambil bersandar.”)

Berkenaan dengan kata tersebut, terdapat dua pendapat. Sedangkan kata الْأَرَائِكِ merupakan jamak dari kata al-ariikah yang berarti dipan di bawah kain hiasan. Wallahu a’lam.

Abdurrazzaq mengatakan, Ma’mar memberitahu kami, dari Qatadah mengenai firman-Nya: عَلَى الْأَرَائِكِ (“Di atas dipan-dipan yang indah,”) ia mengatakan, “Yakni, kain hiasan.” Ma’mar mengemukakan, ulama lainnya berkata: “Dipan-dipan di dalam kain hiasan.”

Firman-Nya: نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا (“Itulah sebaik-baik pahala dan tempat istirahat yang indah.”) Maksudnya, surga merupakan pahala yang paling menyenangkan sebagai balasan atas amal perbuatan mereka, dan ia merupakan tempat istirahat yang paling baik. Dengan kata lain, yaitu tempat tinggal dan tempat istirahat yang indah. Sebagaimana firman-Nya berkenaan dengan neraka: “Itulah seburuk-buruk minuman dan sejelek-jelek tempat istirahat.” (QS. Al-Kahfi: 29)

Baca Juga:  Surah Yasin Ayat 1-7; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah swt menguraikan ganjaran bagi orang-orang yang beriman kepada Al-Qur’an dan mengerjakan amal saleh. Allah swt menyediakan untuk mereka surga ‘Adn yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.

Surga ‘Adn itu sangat luas, sehingga taman-taman yang ada di dalamnya bagaikan surga tersendiri. Mereka juga dianugerahi perhiasan-perhiasan yang indah, yaitu gelang mas yang menghiasi tangan mereka. Perhiasan yang gemerlap itu hanya memenuhi tangan mereka yang dahulu disentuh air wudu.

Rasulullah saw bersabda: Perhiasan orang-orang yang beriman itu (di surga) memenuhi tempat yang dicapai oleh wuduk. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Di samping perhiasan tersebut, mereka juga mengenakan pakaian sutra yang halus dan tebal berwarna hijau dan berlapiskan benang-benang emas. Sungguh pakaian itu terhitung pakaian yang sangat mewah dalam kehidupan duniawi.

Warna hijau adalah warna alami, warna yang menyejukkan pandangan dan perasaan. Untuk tempat mereka beristirahat dalam surga disediakan beberapa buah arikah (sofa) sejenis tempat duduk sambil bertelekan menikmati istirahatnya. Demikian itulah surga, pahala yang paling baik dan tempat yang indah, yang disediakan Allah bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Kahfi Ayat 30-31 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S