Surah Asy-Syu’ara Ayat 52-59; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Asy-Syu'ara Ayat 52-59

Pecihitam.org – Kandungan Surah Asy-Syu’ara Ayat 52-59 ini, menerangkan bahwa Allah mewahyukan kepada Musa supaya pergi bersama Bani Israil meninggalkan Mesir pada malam hari. Allah juga mengabarkan bahwa ketika Fir’aun mendengar berita ini,

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

dia dan tentaranya pasti akan menyusul dan memaksa mereka untuk kembali menjadi budak-budak yang melayani keinginan dan kebutuhan mereka. Akhirnya Fir’aun pun memerintahkan kepada seluruh rakyat nya untuk mengejar Musa, sampailah Allah menyelamatkan Musa dan para pengikutnya dengan menenggelamkan Fir’aun dan bala tenteranya di laut.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Asy-Syu’ara Ayat 52-59

Surah Asy-Syu’ara Ayat 52
وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي إِنَّكُم مُّتَّبَعُونَ

Terjemahan: Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: “Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli”.

Tafsir Jalalain: وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى (Dan Kami wahyukan kepada Musa) sesudah beberapa tahun ia tinggal bersama dengan kaum Firaun, yang di masa-masa itu ia menyeru mereka kepada jalan yang benar dengan membawa ayat-ayat Allah, akan tetapi hal itu tidak menambah mereka melainkan hanya kesombongan belaka, أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي (“Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku) yakni bangsa Bani Israel. Menurut suatu qiraat lafal An Asri dibaca An-isri. Asal katanya adalah berakar dari lafal Asra; maksudnya, pergilah dengan mereka menuju ke arah laut Merah di malam hari.

إِنَّكُم مُّتَّبَعُونَ (karena sesungguhnya kamu sekalian akan dikejar”) oleh Firaun dan bala tentaranya, maka mereka pun ikut masuk ke dalam laut di belakang kalian, lalu Aku menyelamatkan kalian dan menenggelamkan mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Ketika masa Musa as. di kota Mesir cukup lama dan berusaha menyampaikan hujjah-hujjah Allah dan bukti-bukti-Nya kepada Fir’aun dan para pendukungnya, di sisi lain mereka begitu sombong dan membangkang. Maka tidak ada lagi yang tersisa untuk mereka kecuali siksaan dan kehinaan.

Maka Allah memerintahkan Musa as. untuk membawa keluar bani Israil di waktu malam dari kota Mesir serta menyelamatkan mereka sesuai perintah. Lalu Musa melakukan perintah dari Rabb-nya itu. wallaaHu a’lam.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa Allah mewahyukan kepada Musa supaya pergi bersama Bani Israil meninggalkan Mesir pada malam hari. Allah juga mengabarkan bahwa ketika Fir’aun mendengar berita ini, dia dan tentaranya pasti akan menyusul dan memaksa mereka untuk kembali menjadi budak-budak yang melayani keinginan dan kebutuhan mereka. Kepergian orang-orang Bani Israil akan memberi kerugian besar bagi mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Saat didapati Musa tak tahan lagi menahan pedih, Allah mewahyukan kepadanya untuk membawa pergi orang-orang Bani Israil yang beriman pada malam hari. Dan Allah telah mengatur kedua kelompok ini–yaitu Musa dan kaumnya berada di muka, sementara Fir’aun beserta kaumnya mengikuti di belakang mereka–sehingga, begitu sampai di laut, Allah akan membinasakan Fir’aun dan balatentaranya.

Surah Asy-Syu’ara Ayat 53
فَأَرْسَلَ فِرْعَوْنُ فِي الْمَدَائِنِ حَاشِرِينَ

Terjemahan: Kemudian Fir’aun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota.

Tafsir Jalalain: فَأَرْسَلَ فِرْعَوْنُ (Kemudian Firaun mengirimkan) sesudah ia mendengar berita tentang keberangkatan Nabi Musa dan kaum Bani Israel فِي الْمَدَائِنِ (orangnya ke kota-kota) menurut suatu kisah diceritakan bahwa Firaun memiliki seribu buah kota dan dua belas ribu kampung حَاشِرِينَ (mengumpulkan tentaranya) untuk mengumpulkan pasukan. Firaun menginstruksikan demikian seraya mengatakan,.

Tafsir Ibnu Katsir: Ketika pagi hari, di tempat berkumpulnya mereka tidak terdengar lagi seruan atau jawaban. Saat itulah Fir’aun sangat murka –sesuai kehendak Allah- untuk menghancurkannya. Lalu ia mengutus para hasyir, yaitu orang-orang yang mengumpulkan dan menghimpun tentara seperti komandan, para pengawal dan para peniup [terompet] mereka di negerinya dengan cepat.

Baca Juga:  Surah Az-Zumar Ayat 5-6; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa ketika Fir’aun mengetahui bahwa Musa dan Bani Israil telah berangkat, ia lalu menyebarkan beberapa orang pejabatnya ke segenap negeri Mesir. Ia juga mengumpulkan tentaranya untuk menyusul Musa dan Bani Israil, mengembalikan mereka ke Mesir, dan menyiksa mereka dengan siksaan yang berat.

Untuk membangkitkan semangat dan membesarkan hati tentaranya, Fir’aun mengemukakan bahwa tugas yang harus mereka lakukan itu mudah untuk dilaksanakan karena Musa dan Bani Israil, jumlahnya sedikit sekali. Oleh karena itu, mereka tidak perlu ragu-ragu. Dengan mudah dan dalam waktu relatif singkat, mereka akan dapat menyusul Musa dan rombongannya serta mengembalikan mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Di saat mengetahui keberangkatan Musa dan Bani Israil, Fir’aun segera mengerahkan bala tentaranya untuk mengumpulkan di antara kaumnya yang tegap dan kuat dari seluruh wilayah kekuasannya. Ia benar- benar ingin mencegah keberangkatan Musa dan Bani Israil.

Surah Asy-Syu’ara Ayat 54
إِنَّ هَؤُلَاءِ لَشِرْذِمَةٌ قَلِيلُونَ

Terjemahan: (Fir’aun berkata): “Sesungguhnya mereka (Bani Israil) benar-benar golongan kecil,

Tafsir Jalalain: إِنَّ هَؤُلَاءِ لَشِرْذِمَةٌ (“Sesungguhnya mereka itu benar-benar golongan) yang dimaksud adalah kaum Bani Israel قَلِيلُونَ (yang kecil) menurut suatu pendapat dikatakan, bahwa jumlah kaum Bani Israel yang dibawa Nabi Musa berjumlah enam ratus tujuh puluh ribu orang, sedangkan barisan terdepan dari Firaun berjumlah tujuh ratus ribu tentara, belum lagi yang ada di belakangnya, maka oleh karena itu Firaun menganggap kecil jumlah Bani Israel dibandingkan dengan jumlah tentaranya itu.

Tafsir Ibnu Katsir: إِنَّ هَؤُلَاءِ (“Sesungguhnya mereka.”) yakni Bani Israil; لَشِرْذِمَةٌ قَلِيلُونَ (“benar-benar golongan kecil”) yaitu kelompok kecil,

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa ketika Fir’aun mengetahui bahwa Musa dan Bani Israil telah berangkat, ia lalu menyebarkan beberapa orang pejabatnya ke segenap negeri Mesir. Ia juga mengumpulkan tentaranya untuk menyusul Musa dan Bani Israil, mengembalikan mereka ke Mesir, dan menyiksa mereka dengan siksaan yang berat.

Untuk membangkitkan semangat dan membesarkan hati tentaranya, Fir’aun mengemukakan bahwa tugas yang harus mereka lakukan itu mudah untuk dilaksanakan karena Musa dan Bani Israil, jumlahnya sedikit sekali. Oleh karena itu, mereka tidak perlu ragu-ragu. Dengan mudah dan dalam waktu relatif singkat, mereka akan dapat menyusul Musa dan rombongannya serta mengembalikan mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Fir’aun berkata, “Sesungguhnya Bani Israil yang melarikan diri bersama Musa adalah sekelompok orang yang hina dan sedikit jumlahnya.” Fir’aun, dengan berkata seperti ini, tengah berusaha memanas- manasi kaumnya.

Surah Asy-Syu’ara Ayat 55
وَإِنَّهُمْ لَنَا لَغَائِظُونَ

Terjemahan: dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita,

Tafsir Jalalain: وَإِنَّهُمْ لَنَا لَغَائِظُونَ (Dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita,) yakni telah melakukan apa yang membuat kita murka.

Tafsir Ibnu Katsir: وَإِنَّهُمْ لَنَا لَغَائِظُونَ (“dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan kemarahan kita.”) yaitu setiap waktu, sampai berita kepada kami dari mereka hal-hal yang membuat kami murka,

Tafsir Kemenag: Fir’aun mencari alasan memusuhi Bani Israil dengan mengatakan bahwa mereka adalah musuh yang selalu mengacau sehingga keamanan tidak terjamin. Bani Israil juga dikatakan senantiasa membangkitkan amarah, menganut agama baru, dan meninggalkan agama nenek moyang mereka. Mereka berani meninggalkan Mesir tanpa lebih dahulu minta izin, membawa kabur harta benda yang mereka pinjam dari Fir’aun dan rakyatnya.

Baca Juga:  Surah An-Nur Ayat 6-10; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Fir’aun mengatakan kepada kaumnya untuk selalu hati-hati dan waspada menjaga agar jangan sampai perbuatan mereka berakibat jauh. Mereka mempunyai persenjataan yang cukup dan lengkap untuk mengalahkan Bani Israil.

Tafsir Quraish Shihab: Tetapi, meskipun dengan kondisi seperti itu, lanjut Fir’aun, “mereka telah melakukan sesuatu yang menimbulkan kemarahan kita. Mereka telah melanggar perintah dan keluar tanpa seizin kita.

Surah Asy-Syu’ara Ayat 56
وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَاذِرُونَ

Terjemahan: dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga”.

Tafsir Jalalain: وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَاذِرُونَ (Dan sesungghnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga”) Kaum yang selalu bersiap-siap. Menurut Suatu qiraat Haadziruuna dibaca Hadziruuna artinya selalu waspada.

Tafsir Ibnu Katsir: وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَاذِرُونَ (“Dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga.”) yaitu setiap waktu kami mewasdai tipu daya mereka.

Sebagian ulama membaca: وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَاذِرُونَ; yaitu bersiap-siap menyandang persenjataan. Aku ingin menumpas mereka seluruhnya serta menikmati kesenangan mereka. maka apa yang dia inginkan kepada Bani Israil itu ternyata menimpa dirinya sendiri dan bala tentaranya.

Tafsir Kemenag: Fir’aun mencari alasan memusuhi Bani Israil dengan mengatakan bahwa mereka adalah musuh yang selalu mengacau sehingga keamanan tidak terjamin. Bani Israil juga dikatakan senantiasa membangkitkan amarah, menganut agama baru, dan meninggalkan agama nenek moyang mereka. Mereka berani meninggalkan Mesir tanpa lebih dahulu minta izin, membawa kabur harta benda yang mereka pinjam dari Fir’aun dan rakyatnya.

Fir’aun mengatakan kepada kaumnya untuk selalu hati-hati dan waspada menjaga agar jangan sampai perbuatan mereka berakibat jauh. Mereka mempunyai persenjataan yang cukup dan lengkap untuk mengalahkan Bani Israil.

Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhnya kita semua, seperti biasanya, senantiasa waspada dan siaga serta selalu dapat menyelesaikan masalah.”

Surah Asy-Syu’ara Ayat 57
فَأَخْرَجْنَاهُم مِّن جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ

Terjemahan: Maka Kami keluarkan Fir’aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air,

Tafsir Jalalain: Allah berfirman, فَأَخْرَجْنَاهُم (“Maka Kami keluarkan mereka) Firaun dan kaumnya dari Mesir untuk mengejar Nabi Musa dan kaumnya مِّن جَنَّاتٍ (dari taman-taman) yakni kebun-kebun yang ada di sepanjang kedua tepi sungai Nil وَعُيُونٍ (mata air) yaitu kolam-kolam yang mengalir di rumah-rumah mereka yang bersumber dari sungai Nil.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman: فَأَخْرَجْنَاهُم مِّن جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (“Maka Kami keluarkan Fir’aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air, ”) lalu mereka keluar dari kenikmatan ini menuju kesengsaraan.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa Allah akan mengeluarkan Fir’aun dan kaumnya dari kesenangan ke dalam kesusahan dan kebinasaan. Mereka akan meninggalkan rumah yang mewah dan menjulang tinggi, meninggalkan taman-taman yang indah tempat mereka berekreasi sepuas hati. Mereka juga akan meninggalkan sungai-sungai yang mengalir dengan jernih seperti sungai Nil yang menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Maka Kami membuat Fir’aun dan balatentaranya keluar dari negeri mereka yang dipenuhi taman-taman yang asri dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya. Mereka binasa karena telah menolak kebenaran dan berusaha mengejar Musa, sebagaimana diilustrasikan dalam tiga ayat sebelumnya.

Surah Asy-Syu’ara Ayat 58
وَكُنُوزٍ وَمَقَامٍ كَرِيمٍ

Terjemahan: dan (dari) perbendaharaan dan kedudukan yang mulia,

Baca Juga:  Surah Al-Isra' ayat 83-84; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: وَكُنُوزٍ (Dan dari perbendaharaan) harta yang berharga berupa emas dan perak; dinamakan Kunuz karena para pemiliknya tidak menunaikan hak Allah yang ada padanya وَمَقَامٍ كَرِيمٍ (dan kedudukan yang mulia) yakni majelis-majelis yang indah bagi para penguasa dan para wazir, tempat mereka dikelilingi oleh para pengikutnya masing-masing.

Tafsir Ibnu Katsir: Wa kunuuziw wa maqaamin kariim ( dan [dari] perbendaharaan dan kedudukan yang mulia.”) meninggalkan istana-istana yang megah, kebun-kebun, sungai-sungai, harta benda, rizky-rizky, kerajaan dan kehormatan yang melimpah di dunia.

Tafsir Kemenag: Allah menerangkan bahwa Fir’aun dan kaumnya akan meninggalkan harta benda, kerajaan, dan kedudukan yang tinggi dan mulia yang tidak ada bandingannya. Ibnu Umar, Ibnu ‘Abbas, dan Mujahid menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kedudukan yang mulia di sini ialah mimbar-mimbar untuk para pembesar Fir’aun.

Beberapa mufasir berbeda pendapat mengenai kedudukan yang tinggi ini. Ada yang berpendapat itu adalah rumah-rumah yang indah, dan ada yang berpendapat mimbar-mimbar dan mahligai para pembesar Fir’aun. Allah berfirman:

“Betapa banyak taman-taman dan mata air-mata air yang mereka tinggalkan, juga kebun-kebun serta tempat-tempat kediaman yang indah, dan kesenangan-kesenangan yang dapat mereka nikmati di sana.” (ad-Dukhan/44: 25-27).

Tafsir Quraish Shihab: Mereka pun Kami keluarkan dari emas dan perak serta kediaman mereka yang bentuk indah dan fasilitasnya nyaman.

Surah Asy-Syu’ara Ayat 59
كَذَلِكَ وَأَوْرَثْنَاهَا بَنِي إِسْرَائِيلَ

Terjemahan: demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil.

Tafsir Jalalain: كَذَلِكَ (Demikianlah halnya) Kami telah mengeluarkan mereka sebagaimana yang telah disebutkan tadi وَأَوْرَثْنَاهَا بَنِي إِسْرَائِيلَ (dan Kami anugerahkan semuanya itu kepada Bani Israel.”) sesudah Firaun dan kaumnya ditenggelamkan.

Tafsir Ibnu Katsir: كَذَلِكَ وَأَوْرَثْنَاهَا بَنِي إِسْرَائِيلَ (“Demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya [itu] kepada Bani Israil”) sebagaimana Allah berfirman yang artinya: “Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi padanya….” (al-A’raaf: 137)

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa semua taman dan tempat yang indah, sungai, harta kekayaan, dan kedudukan tinggi yang akan ditinggalkan oleh Fir’aun dan kaumnya, akan dianugerahkan kepada Bani Israil di Palestina sesuai dengan janji Allah kepada mereka. Firman Allah:

“Dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. Dan telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah mereka bangun.” (al-A’raf/7: 137).

Tafsir Quraish Shihab: Dengan cara yang menakjubkan ini–sebagaimana telah Kami paparkan kepadamu, wahai Muhammad–Kami menyeret mereka keluar meninggalkan negeri mereka. Dan setelah mereka binasa, Kami menyerahkan kerajaan ini–dengan berbagai kenikmatannya–kepada Bani Israil.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Asy-Syu’ara Ayat 52-59 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S