Adab Tentang Menjaga Pandangan dalam Islam

menjaga pandangan

Pecihitam.org – Memandang, satu kata kerja inilah yang rupanya tidak dilewatkan dalam Islam perihal adabnya. Karena sebagai manusia yang normal dalam artian memiliki mata yang sehat pastinya bisa saja kita fungsikan pada sesuatu yang dianggap salah atau mengarah pada tindakan yang berbaur maksiat. Berikut penjelasan adab tentang menjaga pandangan dalam islam.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Firman-Nya Allah mengatakan:
Katakanlah kepada orang laki laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat”, Katakanlah kepada Perempuan yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya” (QS. An-Nur [24]: 30-31).

Tidak hanya itu, dalam Sunnah Nabawiyah pun rupanya terdapat ancaman bagi orang orang yang mengumbar pandangan terhadap perempuan yang bukan Mahram, salah satu Haditsnya ialah Hadits riwayat Ath Thabrani, Hakim juga meriwayatkannya dari Hudzaifah r.a., Ia menyatakan, hadits ini memiliki jalur periwayatan yang Shahih.

Pandangan mata adalah anak panah Iblis yang beracun. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku, Aku menggantikannya dengan keimanan yang dapat ia rasakan manisnya di dalam Hati”

Alhasil? Hadits diatas menggambarkan bahwa pandangan bisa saja sangat mengandung bahaya layaknya anak panah Iblis yang beracun, dan kita pasti tahu bahwa apapun itu yang jika dinyatakan beracun pasti mematikan.

Baca Juga:  Bagaimana Hukum Puasa Syawal Menurut Mazhab Maliki (Tinjauan Hadits, Fiqh dan Usul Fiqh)

Hal yang sama juga ditegaskan dalam sebuah Hadits riwayat Al Baihaqi dari Abu Umamah r.a., Nabi Saw bersabda:

Tidaklah seorang muslim yang memandang kecantikan seorang perempuan untuk kali pertama kemudian ia menundukkan pandangannya, melainkan Allah akan menjadikannya sebagai Ibadah yang dapat ia rasakan manisnya di dalam hati”

Tidak hanya itu, selain merasakan balasannya berupa ketenangan dalam hati dan jiwa rupanya Allah pun memberikan ganjaran berupa Syurga. Seperti dalam riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dalam Shahih Ibni Hibban, dan Hakim: ia menuturkan hadits ini memiliki jalur periwayatan yang Shahih, dari Ubaidah bin Samit r.a., Rasulullah Saw bersabda:

Jagalah kalian enam perkara niscaya Aku menjamin Surga bagi kalian. Jujurlah apabila kalian berbicara, tepatilah apabila kalian berjanji, tunaikanlah apabila kalian diberi Amanah, jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan kalian dan tahanlah tangan kalian (dari melakukan hal yang tidak baik).”

Lantas, batasan batasan apa saja hingga kita sebagai umat muslim tahu bahwa ini adalah pandangan haram dan pandangan yang halal? Tentu Islam mengajarkan bahwa pandangan pertama yang tidak disengaja maka karenanya ia tidak berdosa. Sementara pandangan kedua dimana mata mengikuti objek yang dipandang dan tentu pandangan kedua adalah pandangan yang disengaja maka ia telah dicatat sebagai dosa.

Baca Juga:  Pandangan Islam Tentang Operasi Plastik, Boleh Tapi dengan Syarat

Dalilnya, Hadits riwayat Ali Bin Abi Thalib r.a., Nabi Saw bersabda:

Hai Ali, sungguh engkau mempunyai harta karun di Surga dan engkau yang mempunya dua tanduk. Maka janganlah engkau ikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya, karena yang pertama itu untukmu, sedangkan yang berikutnya bukanlah untukmu”

Bahkan dalam hadits lain pun dijelaskan bahwa menturuti pandangan mata sesuai dengan keinginan hati merupakan dua hal yang menimbulkan dosa, seperti yang diriwayatkan secara ringkas oleh Bukhari dan Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i bahwasanya dari Abu Hurirah r.a., Nabi Saw bersabda:

Telah ditetapkan kepada anak adam nasib perzinaannya yang pasti akan dijalaninya; zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berbicara, zina kedua tangan adalah menyentuh, zina kedua kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah berkeinginan dan berangan angan, dan kemaluan membenarkan semua itu atau menolaknya”

Sedangkan dari Al Ashbihani meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda:

Semua mata akan menangis pada hari kiamat, kecuali mata yang dipejam untuk menghindari hal yang dilarang Allah, mata yang tak terpejam dijalan Allah, dan mata yang keluar dari kelopaknya seperti kepada lalat karena takut kepada Allah”

Sungguh, betapa pentingnya menjaga pandangan itu. Dan semuanya lagi lagi karena kadang kita terjebak dalam hawa nafsu dalam keinginan mengumbar pandangan dan tentu Setan sangat berperan penting dalam hal ini, itulah mengapa kita selalu di arahkan untuk menjaga perlindungan diri dari Setan yang terkutuk.

Baca Juga:  Analisis Tentang Kesetaraan Gender Perspektif Sejarah Islam Periode Pertengahan dan Modern

Seperti dalam Hadits riwayat Baihaqi dan lainnya, dari Ibnu Mas’ud r.a., Rasulullah Saw bersabda: “Dosa itu membekas di hati, dan tidaklah suatu pandangan mata melainkan setan hadir disana untuk menguasainya”

Sumber referensi: Ensiklopedia Akhlak Muslim oleh Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili

Rosmawati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *