Bagaimana Adab Bersedekah dalam Islam Menurut Imam Al Ghazali

adab bersedekah dalam islam

Pecihitam.org – Amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam salah satunya adalah sedekah. Sedekah adalah salah satu cara untuk berbuat baik. Selain mendapatkan pahala, sedekah sangat membantu orang-orang yang sedang kesulitan dan butuh pertolongan. Tapi, jangan sampai sedekah yang kita keluarkan tidak mendapatkan pahala lantaran pamer dan dilihat orang lain. Lantas, bagaimanakah adab bersedekah dalam Islam?

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Bagi seorang muslim yang bersedekah, dianjurkan agar memberikan sedekahnya dalam keadaan diam-diam. Maksudnya,ia tidak perlu mengumumkan ke orang lain kalau kita sudah bersedekah. Sebab, hal itu bisa menghapus pahala sedekah kita, terutama apabila di dalam hati ada unsur riya. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah mengatakan bahwa ada tujuh kelompok yang akan mendapatkan naungan di hari akhirat kelak. Salah satunya adalah:

وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْننُهُ

Artinya, “Orang yang sedekah dan menyembunyikannya sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang sudah disedekahkan  tangan kanannya,” (HR Bukhari dan Muslim).

Adab bersedekah dalam Islam telah dijelaskan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah) hal. 438. Berikut penjelasannya:

آداب المتصدق: ينبغي له أداؤها قبل المسألة ، وإخفاء الصدقة عند العطاء ، وكتمانها بعد العطاء ، والرفق بالسائل ولا يبدؤه برد الجواب ، ويرد عليه بالوسوسة في الوسوسة ، ويمنع نفسه البخل ، ويعطيه ما سأل أو يرده ردا جميلا ، فإن عارضه العدو إبليس لعنه الله أن السائل ليس يستحق فلا يرجع بما أنعم الله به عليه بل هو مستحق لها

Baca Juga:  Semua Tentang Sedekah: Mulai dari Pengertian, Hukum, Hikmah Hingga Keutamaannya

Artinya: “Adab orang bersedekah, yakni: hendaknya memberikan sedekah sebelum diminta, tidak diketahui orang (lain) ketika memberikan, menjaga kerahasiaan setelah memberikan, bersikap ramah terhadap orang yang memintanya, tidak menjawab dengan penolakan, hendaknya menjawab dengan suara lirih ketika menolak, menghindari sikap bakhil, memberikan apa yang diminta atau menolaknya dengan penolakan yang baik; jika iblis la’natullah menghalanginya dengan membisikkan bahwa sesungguhnya si peminta tidak berhak menerima, maka hendaknya ia tidak menarik kembali apa yang telah diberikan Allah sebagai nikmat sedang peminta itu berhak atasnya.”

Dari kutipan di atas, maka bisa diuraikan menjadi sembilan adab orang bersedekah sebagaimana berikut:

Pertama, hendaknya memberikan sedekah sebelum ada permintaan.

Bersedekah tidak perlu menunggu hingga ada orang meminta. Sedekah dapat diberikan kapan saja, terlebih di bulan Ramadhan, terutama kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan.

Kedua, tidak diketahui orang (lain) ketika memberikan.

Sedekah kepada perorangan sebaiknya tidak diketahui orang lain. Hal ini untuk menjaga privasinya. Sedekah kepada bukan perorangan kadang-kadang diumumkan dalam laporan oleh pihak pengelola sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi. Hal ini tidak menjadi masalah, dan diharapkan tidak mempengaruhi atau mengurangi keikhlasan orang bersedekah.

Baca Juga:  Ini 4 Pesan Imam Al Ghazali, Pegangan Praktis untuk Para Salik

Ketiga, menjaga kerahasiaan setelah memberikan.

Sedekah yang diberikan kepada siapapun sebaiknya tidak diceritakan oleh pihak pemberi kepada siapa pun kecuali ada alasan yang memaksa. Hal ini untuk menghindari riya’ yang dapat menghilangkan pahalanya.

Keempat, bersikap ramah terhadap orang yang memintanya.

Seorang pemberi sedekah atau donatur tidak boleh bersikap arogan kepada para peminta sedekah. Ia tidak boleh memandang rendah kepada mereka sebab dalam sedekah sebetulnya masing-masing pihak mendapatkan manfaat masing-asing baik secara agama maupun sosial.

Kelima, tidak menjawab dengan penolakan.

Sebaiknya permintaan sedekah tidak ditolak kecuali ada alasan-alasan tertentu yang relevan. Bagaimanapun tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Artinya lebih baik memberi dari pada diberi, apalagi menolaknya.

Keenam, hendaknya menjawab dengan suara lirih ketika menolak.

Dalam keadaan tertentu seseorang mungkin berpikir lebih baik tidak memenuhi permintaan sedekah yang sudah ada di depannnya. Jika memang demikian halnya, maka penolakan itu hendaknya dengan suara lembut atau lirih. Maksudnya penolakan itu bisa dilakukan tanpa harus membentak-bentak atau berkata kasar kepada pihak peminta yang tentu saja bisa menyakiti perasaannya.

Ketujuh, menghindari sikap bakhil.

Saat bersedekah atau infaq, sebaiknya seseorang tidak sengaja bersikap bakhil dengan memberikan sedekah dalam jumlah yang tidak memadai. Sikap semacam ini bisa menimbulkan penyesalan kelak di kemudian hari ketika seseorang menyadari amal kebaikannya ternyata kurang semasa hidupnya.

Baca Juga:  Bolehkah Bersedekah kepada Orang Tua, Bagaimana Ketentuannya?

Kedelapan, memberikan apa yang diminta, atau menolaknya dengan penolakan yang baik.

Dalam mengahadapi peminta, memamg hanya ada dua pilihan, yakni memberi atau menolak. Jika terpaksa memang harus menolak karena ada pertimbangan-pertimbangan tetentu, maka sekali lagi penolakan itu harus dilakukan dengan cara yang baik.

Kesembilan, jika iblis la’natullah menghalangi dengan berbisik bahwa si peminta sebetulnya tidak berhak menerima, maka hendaknya ia tidak menarik kembali apa yang telah diberikan Allah sebagai nikmat sedang peminta itu memang berhak atasnya. Terkadang setan memang menggoda anak cucu Adam untuk menarik kembali sedekah yang telah diberikan dengan berbagai alasan. Bisikan semacam ini sebaiknya tidak usah diindahkan.

Demikianlah kesembilan adab bersedekah dalam Islam sebagaimana dinasihatkan oleh Imam al-Ghazali. Kesembilan adab tersebut penting untuk diperhatikan bagi siapa saja yang bermaksud memberikan sedekahnya kepada pihak lain. Intinya adalah bersedekah tak perlu menunggu diminta, dilakukan secara ikhlas dan tidak bakhil serta menjaga kerahasiaannya. Jika terpaksa harus menolak suatu permintaan, maka cara menolaknya harus baik. Menarik kembali sedekah yang telah diberikan kepada orang lain harus dihindari.

Wallahu A’lam.

Ayu Alfiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *