Peranan Mr. Hempher Terhadap Gerakan Muhammad bin Abdul Wahab (Bag 8)

Peranan Mr. Hempher Terhadap Gerakan Muhammad bin Abdul Wahab (Bag 8)

Pecihitam.org – Kembalinya Mr.Hempher dan kawan-kawan ke London adalah hal yang paling ditunggu oleh kerajaan Britania Raya sebab para utusan yang mereka kirim akan memberikan dampak yang besar bagi perkembangan negara mereka, karena untuk membiayai mereka di dalam masa tugas, Britania Raya menghabiskan dana yang tidak sedikit.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Saat mereka sudah sampai di kantor kementerian masing-masing mereka mendapat kesempatan untuk memaparkan hasil yang mereka peroleh selama dua tahun terakhir.

Dari 10 personel yang di tugaskan hanya 6 orang yang kembali membawa hasil yang memuaskan sementara lainnya tidak kembali. Tentu hal ini sangat membuat Britania Raya berduka karena mereka adalah negara dengan penduduk yang sedikit. Namun dengan pemaparan yang dilakukan mereka sudah cukup memberikan dampak yang luar biasa untuk kelancaran misi dalam meruntuhkan Islam.

Sesudah selesainya pemaparan, sekertaris mengatakan kepada Mr.Hempher bahwa dia sudah menjadi yang baik dan sukses. Sekertaris percaya bahwa Mr.Hempher bisa mempertahankan kesuksesan yang telah ia capai.

Namun, sekertaris mengatakan bahwa dalam perjalanan kedepan pihak kementerian akan memberikan tugas yang luar biasa yaitu mencari kelemahan Islam agar mudah mencerai beraikan mereka dan Mr.Hempher harus jujur jika ia tidak bisa melakukannya dengan baik.

Kini ia sudah menuju Basharah, sebagaimana diketahui bahwa negara yang memiliki budaya Islam yang kuat dan pusat Islam pada masa itu. Mr.Hempher sangat percaya diri dalam menjalankan misi-misinya karena ia sudah sangat mahir dalam berbicara bahasa Arab dan bahasa lainnya.

Disamping itu, ia juga sangat sudah memahami syariat agama yang baik dan matang sehingga potensi bocor jati dirinya sangat kecil. Bagaimanakah kisah perjalanannya di Basharah? Berikut kisahnya.

Enam bulan aku di Basharah, negeri ‘Asy’ary yang penduduknya bermazhab Sunni dam Syi’ah yaitu dua mazhab besar dalam Islam. Sedikit sekali dari mereka yang beragama Nasrani, mereka terdiri dari dua bangsa yaitu Arab dan Persia. Untuk pertama kalinya dalam hidupku mendapatkan mazhab Syi’ah dan bangsa Persia.

Syiah adalah sebuah mazhab yang dinisbatkan kepada Ali bin Abi Thalib, sepupu nabi sekaligus menantu Nabi Islam atas putrinya Fatimah. Syiah meyakini bahwa nabi mereka (Muhammad SAW) telah memilih Ali sebagai khalifah setelahnya, dan menyatakan bahwa Ali dan keturunannya yang sebelas (orang) adalah khalifah secara berurutan.

Baca Juga:  Peranan Mr. Hempher Terhadap Gerakan Muhammad bin Abdul Wahab (Bag 9)

Aku menduga bahwa kebenaran bersama Syi’ah karena yang tetap dalam sejarah (menurut pengamatanku) Ali mempunyai sifat yang istimewa dan jiwa luhur yang layak menduduki kepemimpinan.

Hal yang mendekati kebenaran yang diyakini Syi’ah adalah Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa Hasan dan Husein adalah dua imam. Hal ini tidak dipungkiri oleh ahlussunnah, tetapi pada saat yang sama aku menjadi ragu, bahwa anak keturunan Husein yang Sembilan orang juga telah dipilih oleh Rasul sebagai khalifah-nya.

Bagaimana Nabi Muhammad bisa mengetahui kejadian masa yang akan datang? Sedangkan ia wafat pada saat Husein masih kecil. Bagaimana Ia bisa tahu kalau Husein akan mempunyai anak yang secara silsilah mencapai sembilan orang? Jikalau memang Muhammad SAW adalah seorang Rasul yang haq, maka Ia mengetahui semua itu daru petunjuk Allah SWT sebagaimana Al-Masih memberi kabar tentang masa yang akan datang. Tetapi menurut kami kaum Nasrani, meragukan kenabian Muhammad SAW.

Kaum muslimin mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah dalil kenabian Muhammad SAW, tetapi yang aku baca tiada satupun dalilnya dalam Al-Qur’an. Memang tidak diragukan bahwa kitab umat Islam ini adalah kitab yang luhur, bahkan kedudukannya lebih luhur dari kitab Taurat dan Injil.

Di dalam Al-Qur’an terdapat undang-undang peraturan, akhlak dan lainnya. Tetapi apakah ini sudah cukup sebagai dalil bagi kenabian Muhammad SAW?

Sesungguhnya aku bingung dengan pribadi Nabi Muhammad SAW, bingung sekali. Ia seorang lelaki badui (Tuduhan Mr. Hemper atas Nabi) yang tidak bisa membaca dan menulis,bagaimana dia datang dengan membawa kitab suci ini?

Ia adalah pribadi yang memiliki akhlak dan kecerdasan yang tiada tandingan. Lalu di satu sisi, mungkin kah seorang arab badui yang tidak bisa membaca dan menulis ini membawa kitab yang kitab yang begitu tinggi? Dan disisi lain apakah ini cukup menjadi bukti bahwa Ia adalah seorang Rasul?.

Baca Juga:  Jawaban atas Wahabi yang Hobby Membenturkan Rasul dan Ulama

Aku selalu mencari dan membaca untuk memecahkan tentang hal ini. Pernah aku tanyakan permasalahan ini kepada seorang pendeta di London, tetapi jawaban yang diberikan tidak memuaskan dan ia menjawab dengan kefanatikan dan keras kepala. Sama halnya dengan pribadi Syaikh Ahmad ketikan aku menanyakan masalah ini, dan jawabannya masih mengambang.

Tetapi dengan jujur aku mengatakan, bila aku berterus terang dengan Syaikh Ahmad, aku khawatir akan terbongkar rahasia diriku atau akan meragukan diriku. 

Alhasil, aku menilai Nabi Muhammad SAW sebagai orang besar, dan tidak diragukan bahwa Ia adalah semacam Nabi Allah yang diberitakan oleh para Nabi sebelumnya (sebagaimana yang aku baca) di dalam kitab-kitab.

Hanya saya sampai saat ini aku masih belum puas dengan kenabiannya. Andai kata Ia bukan seorang Nabi, tidak mungkin orang yang mendengarkan nuraninya meyakini bahwa Ia seperti orang-orang yang dikagumi, bahkan tidak diragukan Ia atas mereka dan di atas orang yang cerdas.

Adapun Ahlus sunnah meyakini bahwa setelah wafatnya, Abu Bakar lalu Umar dan Utsman lebih layak menjadi khalifah (pengganti) dirinya dari pada Ali. Karena itu mereka melanggar perintah (rasulullah) dan memilih yang tiga (lalu memilih Ali).

Perselisihan ini ada di setiap agama tidak terkecuali agama Kristen dengan pandangan yang khusus. Tetapi aku tidak mengerti apa yang terbaik dari adanya perselisihan ini, Ali dan Umar telah tiada dan kaum muslimin (jika mereka berfikir) seharusnya mereka memikirkan hari ini bukan kejadian yang telah lalu.

Pada satu kesempatan, aku pernah menyampaikan kepada pejabat-pejabat di kementerian tentang adanya perselisihan Ahlus sunnah dan Syi’ah. Aku katakan kepada mereka , “jika mereka memahami kehidupan maka mereka meninggalkan perselisihan dan bersatu dalam satu kalimat!”. (mungkin maksudnya kalimat tauhid). Tiba-tiba kepala kementerian membentakku, ” yang harus anda lakukan adalah berusaha memperuncing masalah perselisihan ini bukan malah mempersatukan umat muslimin!”.

Tentang perselisihan ini, di suatu pertemuan sebelum kepergianku ke Iraq yang aku hadiri bersama sekertaris dan dia mengatakan kepadaku, “ketahuilah wahai Mr. Hempher! Bahwa perselisihan adalah fenomena yang alami antara umat manusia sejak Tuhan menciptakan Qabil dan Habil, dan perselisihan ini akan terus berlanjut sampai Al-Masih kembali ke dunia ini. Sebab perselisihan ini terjadi karena beberapa faktor:

  1. Adanya perbedaan wana kulit.
  2. Adanya bermacam-macam suku.
  3. Adanya bermacam-macam kaum.
  4. Adanya bermacam-macam negeri.
  5. Adanya perbedaan Agama.
Baca Juga:  Begini Cara Murabbi Wahabi Agar Dianggap Baik oleh Calon Targetnya

Maka tugas pentingmu dalam perjalanan yang harus kamu kuasai adalah tentang perselisihan dan perbedaan antara kaum muslimin dan titik rawan yang bisa menimbulkan gejolak dari perselisihan tersebut. Kementerian akan memberikan kamu arahan dan maklumat secara rinci tentang masalah ini, jika kamu mampu memancarkan api perselisihan ini maka kamu akan berada di puncak pengabdian bagi kerajaan Britania Raya.

Kita sebagai bangsa Britania Raya tidak akan hidup dalam kebahagiaan dan kesenangan melainkan menebarkan isu-isu fitnah dan perpecahan diseluruh negara jajahan. Sebagaimana kita tidak akan mampu menjatuhkan raja Ustmani kecuali dengan memfitnah antara pejabat-pejabatnya atau bagaimana sekiranya bangsa yang kecil ini (inggris) dapat menguasai bangsa-bangsa yang besar?

Karena itu berjuanglah sekuat tenaga untuk menemukan peluang dan anda gunakan peluang itu, namun kau harus mengetahui kelemahan-kelemahan kerajaan Turky dan kerajaan Persia. Yang harus anda lakukan adalah mempengaruhi rakyatnya agar menentang pemerintah mereka.

Sebagaimana orang-orang yang melakukan pergerakan disepanjang sejarah yang menentang pemerintah. Jika pecah persatuan mereka dan bercerai berai kekuatan mereka (muslim), maka kekuasaan mereka dengan mudah dalam genggaman kita”.

Wallahu ‘Alam. Bersambung…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *