Surah Al-Ahzab Ayat 14-17; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Ahzab Ayat 14-17

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Ahzab Ayat 14-17 ini, Allah memerintahkan kepada Rasulullah saw agar menyampaikan kepada orang-orang yang menghindarkan diri dan lari dari medan pertempuran itu, bahwa tindakan mereka tidak akan ada manfaatnya sedikit pun.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Segala sesuatu itu telah ditetapkan Allah, tidak seorang pun yang dapat mengubahnya. Seandainya seseorang dapat lari dari pertempuran dan hal itu memberi manfaat kepadanya, serta dapat menghindarkan kematian dirinya, maka yang demikian itu hanyalah bersifat sementara.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Ahzab Ayat 14-17

Surah Al-Ahzab Ayat 14
وَلَوْ دُخِلَتْ عَلَيْهِمْ مِنْ أَقْطَارِهَا ثُمَّ سُئِلُوا الْفِتْنَةَ لَآتَوْهَا وَمَا تَلَبَّثُوا بِهَا إِلَّا يَسِيرًا

Terjemahan: “Kalau (Yatsrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad, niscaya mereka mengerjakannya; dan mereka tiada akan bertangguh untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat.

Tafsir Jalalain: وَلَوْ دُخِلَتْ (Kalau diserang) kota Madinah مِّنْ أَقْطَارِهَا (dari segala penjuru) dari segala arahnya ثُمَّ سُئِلُوا۟ (kemudian diminta kepada mereka) yakni mereka diminta oleh orang-orang yang menyerang mereka ٱلْفِتْنَةَ (supaya murtad) supaya musyrik لَآتَوْهَا (niscaya mereka mengerjakannya) niscaya mereka menuruti kemauannya; lafal ayat ini huruf hamzahnya dapat dibaca panjang sehingga bacaannya menjadi la-aatauhaa dan dapat dibaca pendek sehingga bacaannya menjadi la-atauhaa وَمَا تَلَبَّثُوا۟ بِهَآ إِلَّا يَسِيرًا (dan mereka tidak akan bertangguh untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat).

Tafsir Ibnu Katsir: Kalau (Yasrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad, niscaya mereka mengerjakannya, dan mereka tiada akan menunda-nunda untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat.

Dan sesungguhnya mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah, “Mereka tidak akan berbalik ke belakang (mundur). Dan adalah perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungjawabannya. Katakanlah, “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu. Jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian), kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan kelemahan hati dan keyakinan orang-orang munafik dan Yahudi yang sedang menerima cobaan Allah itu. Mereka tidak sanggup mengatasi kesukaran-kesukaran yang sedang mereka hadapi, dan tidak sanggup menghadapi bahaya dan ancaman yang datang kepada mereka, sehingga mereka meminta kepada Rasulullah saw agar diizinkan meninggalkan medan pertempuran.

Keadaan hati dan keyakinan mereka itu dilukiskan Allah sebagai berikut, “Seandainya tentara sekutu itu memasuki rumah-rumah orang munafik dan Yahudi dari segenap penjuru, merusak dan merampas apa yang ada di dalamnya, menganiaya dan membunuh anak-anak dan keluarga mereka, meminta mereka agar kembali memeluk agama syirik, mengadakan keonaran dan menghantam kaum Muslimin dari belakang, tentulah mereka membiarkan tindakan musuh itu dan mengikuti segala yang mereka kehendaki. Hal itu diakibatkan karena ketakutan dan tidak adanya cita-cita dalam hati mereka, kecuali mencari kesenangan duniawi dan keuntungan pribadi belaka.”

Dari ayat ini dipahami bahwa ketakutanlah yang merupakan sebab, sehingga orang-orang munafik dan Yahudi tidak mempunyai pendirian. Ketakutan itu timbul di dalam hati mereka karena tidak ada keimanan sedikit pun. Padahal jika mereka berpikir dengan benar dan menimbang untung ruginya, mereka lebih selamat jika ikut andil dalam peperangan.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 136; Seri Tadabbur Al Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Jika para musuh itu datang memasuki kota dari segala penjuru, kemudian mereka meminta kepada orang-orang munafik untuk mengikrarkan pernyataan keluar dari agama Islam (murtad) dan berbalik memerangi orang-orang Islam, mereka pasti segera menerima tawaran itu tanpa mengulur waktu.

Surah Al-Ahzab Ayat 15
وَلَقَدْ كَانُوا۟ عَٰهَدُوا۟ ٱللَّهَ مِن قَبْلُ لَا يُوَلُّونَ ٱلْأَدْبَٰرَ وَكَانَ عَهْدُ ٱللَّهِ مَسْـُٔولًا

Terjemahan: “Dan sesungguhnya mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah: “Mereka tidak akan berbalik ke belakang (mundur)”. Dan adalah perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungan jawabnya.

Tafsir Jalalain: وَلَقَدْ كَانُوا۟ عَٰهَدُوا۟ ٱللَّهَ مِن قَبْلُ لَا يُوَلُّونَ ٱلْأَدْبَٰرَ وَكَانَ عَهْدُ ٱللَّهِ مَسْـُٔولًا (Dan sesungguhnya mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah dahulu, mereka tidak akan berbalik ke belakang/mundur. Dan adalah perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungjawabannya) tentang pelaksanaannya.

Tafsir Ibnu Katsir: Dan adalah perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungjawabannya. (Al-Ahzab: 15) Sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban dari mereka tentang perjanjian tersebut, dan ini merupakan suatu kepastian.

Kemudian Allah Swt. memberitahukan kepada mereka bahwa lari mereka dari medan perang tidaklah dapat menangguhkan ajal mereka dan tidak pula memperpanjang usia mereka, bahkan adakalanya hal tersebut menjadi penyebab disegerakan-Nya azab mereka secara tiba-tiba. Untuk itulah maka disebutkan dalam firman selanjutnya: dan jika (kamu terhindar dari kematian), kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali hanya sebentar saja.

Tafsi Kemenag: Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang minta izin meninggalkan medan pertempuran itu pernah berjanji dengan Rasulullah saw bahwa mereka tidak akan mengkhianatinya dan akan ikut berperang bersama-sama kaum Muslimin menghadapi kaum musyrik. Akan tetapi, akhirnya mereka mengingkari janjinya.

Menurut riwayat, Bani harisah pernah lari dari medan Perang Uhud, kemudian mereka minta agar Nabi memaafkan kesalahan mereka. Mereka berjanji tidak akan lari lagi dari medan pertempuran dan akan berjuang dengan Nabi dan kaum Muslimin.

Pada akhir ayat ini, Allah menegaskan bahwa mereka yang telah berjanji itu akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang telah diucapkannya. Di hari Kiamat, mereka akan diberi pembalasan yang setimpal dengan tindakan mereka itu.

Tafsir Quraish Shihab: Sebelum terjadi peristiwa perang Ahzâb, orang-orang yang melarikan diri dari medan peperangan itu jauh-jauh telah berjanji kepada Allah akan selalu tegar menghadapi musuh bersama Rasulullah dan tidak akan menarik diri. Dan sesungguhnya janji kepada Allah yang wajib ditepati itu kelak, di hari kiamat, akan dimintakan pertanggungjawabannya.

Surah Al-Ahzab Ayat 16
قُل لَّن يَنفَعَكُمُ ٱلْفِرَارُ إِن فَرَرْتُم مِّنَ ٱلْمَوْتِ أَوِ ٱلْقَتْلِ وَإِذًا لَّا تُمَتَّعُونَ إِلَّا قَلِيلًا

Terjemahan: “Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja”.

Baca Juga:  Surah Al-Ahzab Ayat 11-13; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: قُل لَّن يَنفَعَكُمُ ٱلْفِرَارُ إِن فَرَرْتُم مِّنَ ٱلْمَوْتِ أَوِ ٱلْقَتْلِ وَإِذًا (Katakanlah, “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagi kalian, jika kalian melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika kalian) melarikan diri لَّا تُمَتَّعُونَ (kalian tidak dapat bersenang-senang) di dunia ini sesudah kalian melarikan diri إِلَّا قَلِيلًا (melainkan hanya sebentar.”) Yakni hanyalah sebatas sisa umur kalian.

Tafsir Ibnu Katsir: (Al-Ahzab: 16) Yaitu sesudah kalian lari dari medan perang. Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar, dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa. (An-Nisa: 77) Kemudian Allah Swt. Berfirman:

Katakanlah, “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu? Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada Rasulullah saw agar menyampaikan kepada orang-orang yang menghindarkan diri dan lari dari medan pertempuran itu, bahwa tindakan mereka tidak akan ada manfaatnya sedikit pun. Mereka tidak akan dapat menghindarkan ajal yang telah ditetapkan Allah, tidak dapat mengelakkan pembunuhan yang ditetapkan Allah terhadap seseorang, yang akan dilakukan oleh musuh-musuhnya.

Segala sesuatu itu telah ditetapkan Allah, tidak seorang pun yang dapat mengubahnya. Seandainya seseorang dapat lari dari pertempuran dan hal itu memberi manfaat kepadanya, serta dapat menghindarkan kematian dirinya, maka yang demikian itu hanyalah bersifat sementara.

Hidup di dunia ini adalah hidup yang fana, walaupun dirasakan lama, pada hakikatnya adalah singkat sekali jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang abadi.

Tafsir Quraish Shihab: Wahai Muhammad, katakan kepada mereka, “Kalau ajal kalian telah tiba, maka upaya kalian untuk melarikan diri dari medan pertempuran itu tidak akan berguna. Jika kalian belum ditakdirkan untuk mati saat ini, bagaimanapun juga kalian tidak akan bisa menikmati sisa hidup melebihi batas umur yang telah ditentukan. Dan sungguh umur manusia itu sangat pendek.”

Surah Al-Ahzab Ayat 17
قُلْ مَن ذَا ٱلَّذِى يَعْصِمُكُم مِّنَ ٱللَّهِ إِنْ أَرَادَ بِكُمْ سُوٓءًا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةً وَلَا يَجِدُونَ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا

Terjemahan: “Katakanlah: “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?” Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.

Tafsir Jalalain: قُلْ مَن ذَا ٱلَّذِى يَعْصِمُكُم (Katakanlah! “Siapakah yang dapat melindungi kalian) yang dapat menyelamatkan kalian مِّنَ ٱللَّهِ إِنْ أَرَادَ بِكُمْ سُوٓءًا (dari takdir Allah jika Dia menghendaki bencana atas kalian) kebinasaan dan kekalahan أَوْ (atau) siapakah yang dapat menimpakan keburukan kepada kalian jika أَرَادَ (telah menghendaki) Allah بِكُمْ رَحْمَةً (atas diri kalian rahmat) yakni kebaikan.

Baca Juga:  Surah Al-Ahzab ayat 7-8; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

وَلَا يَجِدُونَ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ (Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka selain Allah) (pelindung) yang bermanfaat bagi diri mereka وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا (dan tidak pula penolong.”) yang dapat menolak marabahaya dari diri mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian allah berfirman: قُلْ مَن ذَا ٱلَّذِى يَعْصِمُكُم مِّنَ ٱللَّ (“Katakanlah siapakah yang dapat melindungimu dari [takdir] Allah.”) yang dapat mencegah kalian. إِنْ أَرَادَ بِكُمْ سُوٓءًا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةً وَلَا يَجِدُونَ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا (“Jika Allah menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu. Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.”) yaitu tidak ada penolong dan tidak ada pelindung bagi mereka sendiri maupun bagi orang lain, melainkan hanya Allah swt.

Tafsir Kemenag: Menurut riwayat lain bahwa yang mengajak itu adalah orang-orang Yahudi. Mereka mengajak orang-orang munafik menghindarkan diri dari Nabi dan orang-orang Muslimin dengan mengatakan, “Apabila Abu Sufyan menang, tentulah Muhammad dan pengikut-pengikutnya akan dibinasakan semuanya.” Karena itu turunlah ayat ini.

Pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk menjawab perkataan orang-orang yang mengatakan bahwa mereka akan selamat bila mereka meninggalkan medan pertempuran. Allah berfirman,

“Tidak seorang pun di antara kamu yang sanggup menghindarkan diri dari pembunuhan atau kesengsaraan jika Allah telah menetapkannya. Demikian pula, tidak seorang pun yang dapat mendatangkan sesuatu kebaikan kepada seseorang jika Allah tidak menghendakinya.

Manfaat dan kemelaratan itu hanya Allah yang menetapkannya, tidak seorang pun yang sanggup mengganti atau mengubahnya. Oleh karena itu, orang-orang munafik dan Yahudi yang mengkhianati Nabi tidak akan mendapatkan orang yang dapat menolong dan mengelakkan bencana yang akan menimpa mereka.

Menurut suatu riwayat, ‘Abdullah bin Ubay dan kawan-kawannya, orang-orang munafik dan Yahudi berkata kepada kaum Muslimin, “Muhammad dan pengikut-pengikutnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kaum Quraisy dan sekutu-sekutunya. Oleh karena itu, mereka pasti binasa, dan marilah kita menjauhkan diri dari padanya.”.

Tafsir Quraish Shihab: Katakan kepada orang-orang yang diliputi keraguan, “Jika Allah berkeinginan untuk menimpakan malapetaka, siapa yang akan memberikan pertolongan pada kalian, dan siapa pula yang dapat menghalangi, jika Allah berkehendak memberi karunia kebaikan bagi diri kalian? Sungguh mereka tidak memiliki penolong dan penyelamat selain Allah.”

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama
kandungan Surah Al-Ahzab Ayat 14-17 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S