Surah Al-Anbiya Ayat 38-40 ; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Anbiya Ayat 38-40

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Anbiya Ayat 38-40 ini, Allah menerangkan bahwa seandainya kaum kafir itu mengetahui, bahwa kelak mereka tidak akan berdaya untuk mengelakkan diri dari azab api neraka yang akan menyerbu mereka dari segala arah, niscaya mereka tidak akan berkata demikian.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Oleh sebab itu, tantangan mereka agar azab tersebut didatangkan segera kepada mereka, adalah betul-betul timbul dari kebodohan dan keingkaran mereka, karena mereka menutup diri terhadap ajaran-ajaran yang benar, yang disampaikan oleh Rasulullah.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Anbiya Ayat 38-40

Surah Al-Anbiya Ayat 38
وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

Terjemahan: Mereka berkata: “Kapankah janji itu akan datang, jika kamu sekaIian adalah orang-orang yang benar?”

Tafsir Jalalain: وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ (Mereka berkata, “Kapankah janji itu akan datang) yang dimaksud kiamat itu إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ (jika kamu sekalian adalah orang-orang yang benar?”) tentang adanya janji itu.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala mengabarkan tentang orang-orang musyrik bahwa mereka meminta disegerakan pula ditimpakan adzab sebagai wujud pendustaan, penentangan, kekufuran, pembangkangan dan sikap meremehkan. Maka, Dia berfirman: wa yaquuluuna mataa Haadzal wa’du in kuntum shaadiqiin وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَادِقِين (“Mereka berkata: ‘Kapankah janji itu akan datang, jika kamu adalah orang-orang yang benar?’”)

Tafsir Kemenag: Dalam Ayat ini Allah memperlihatkan betapa nekadnya kaum kafir itu, ketika mereka berkata kepada Nabi Muhammad dan kaum Muslimin dengan sikap menantang, “Kapankah azab akhirat yang dijanjikan itu akan datang? Jika ancaman itu benar, cobalah perlihatkan sekarang juga!”

Mereka meminta segera didatangkan azab Allah kepadanya, ucapan itu menunjukkan bahwa mereka sebenarnya tidak percaya sama sekali tentang adanya azab tersebut. Dengan sendirinya, mereka juga tidak percaya tentang hari akhirat, serta kekuasaan Allah untuk memperhitungkan dan membalas perbuatan manusia.

Baca Juga:  Surah Fatir Ayat 7-8; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Dengan meminta dipercepat dan mengingkari bahwa siksaan itu akan tiba, orang-orang kafir itu berkata, “Kapankah siksa yang kalian janjikan itu akan tiba, hai orang orang yang beriman, jika kalian memang benar dengan apa yang kalian ucapkan?”

Surah Al-Anbiya Ayat 39
لَوْ يَعْلَمُ الَّذِينَ كَفَرُوا حِينَ لَا يَكُفُّونَ عَن وُجُوهِهِمُ النَّارَ وَلَا عَن ظُهُورِهِمْ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ

Terjemahan: Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu (di mana) mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan (tidak pula) dari punggung mereka, sedang mereka (tidak pula) mendapat pertolongan, (tentulah mereka tiada meminta disegerakan).

Tafsir Jalalain: Allah berfirman لَوْ يَعْلَمُ الَّذِينَ كَفَرُوا حِينَ لَا يَكُفُّونَ (Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui waktu mereka tidak dapat mengelakkan) di waktu mereka tidak mampu menolak عَن وُجُوهِهِمُ النَّارَ وَلَا عَن ظُهُورِهِمْ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ (api neraka dari muka mereka dan tidak pula dari punggung mereka sedangkan mereka tidak pula mendapat pertolongan) yang dapat mencegah diri mereka daripada api neraka itu, di hari kiamat nanti. Jawab dari pada lafal Lau tidak disebutkan, yaitu, niscaya mereka tidak akan mengeluarkan perkataan tersebut.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala berfirman: لَوْ يَعْلَمُ الَّذِينَ كَفَرُوا حِينَ لَا يَكُفُّونَ عَن وُجُوهِهِمُ النَّارَ وَلَا عَن ظُهُورِهِمْ (“Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu [di mana] mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan dari punggung mereka,”) yaitu seandainya mereka yakin bahwa hal tersebut tidak mustahil akan terjadi pada mereka, niscaya mereka tidak meminta disegerakan.

Maka, adzab itu akan meliputi mereka dari berbagai sudut. وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ (“Sedangkan mereka tidak mendapatkan pertolongan,”) yaitu tidak ada yang menjadi penolong mereka, sebagaimana Dia berfirman: “Dan tak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari adzab Allah.” (QS. Ar-Ra’d: 34)

Baca Juga:  Surah Al-Anfal Ayat 11-14; Seri Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Kemenag: Dalam Ayat ini Allah memperlihatkan betapa nekadnya kaum kafir itu, ketika mereka berkata kepada Nabi Muhammad dan kaum Muslimin dengan sikap menantang, “Kapankah azab akhirat yang dijanjikan itu akan datang? Jika ancaman itu benar, cobalah perlihatkan sekarang juga!”

Mereka meminta segera didatangkan azab Allah kepadanya, ucapan itu menunjukkan bahwa mereka sebenarnya tidak percaya sama sekali tentang adanya azab tersebut. Dengan sendirinya, mereka juga tidak percaya tentang hari akhirat, serta kekuasaan Allah untuk memperhitungkan dan membalas perbuatan manusia.

Tafsir Quraish Shihab: Kalau saja orang-orang yang ingkar kepada Allah itu mengetahui keadaan mereka ketika tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka dan punggung mereka, serta tidak menemukan orang yang mampu menolong mereka mengelakkanya, niscaya mereka tidak akan mengatakan yang mereka katakan ini.

Surah Al-Anbiya Ayat 40
بَلْ تَأْتِيهِم بَغْتَةً فَتَبْهَتُهُمْ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ رَدَّهَا وَلَا هُمْ يُنظَرُونَ

Terjemahan: Sebenarnya (azab) itu akan datang kepada mereka dengan sekonyong-konyong lalu membuat mereka menjadi panik, maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.

Tafsir Jalalain: بَلْ تَأْتِيهِم (Sebenarnya akan mendatangi mereka) hari kiamat itu بَغْتَةً فَتَبْهَتُهُمْ (dengan sekonyong-konyong lalu membuat mereka menjadi panik) menjadi bingung dan panik فَلَا يَسْتَطِيعُونَ رَدَّهَا وَلَا هُمْ يُنظَرُونَ (maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak pula mereka diberi tangguh) ditangguhkan untuk bertobat atau meminta ampunan.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman-Nya: بَلْ تَأْتِيهِم بَغْتَةً (“Sebenarnya adzab itu akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba,”) yaitu mendadak, lalu membuat mereka menjadi panik, kemudian mereka menyerah dalam keadaan bingung, tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan.

فَلَا يَسْتَطِيعُونَ رَدَّهَا (“Maka mereka tidak sanggup menolaknya”) yaitu mereka tidak lagi memiliki kekuatan untuk itu. وَلَا هُمْ يُنظَرُونَ (“Dan tidak pula mereka diberi tangguh,”) yaitu tidak ditunda bagi mereka satu jam pun.

Baca Juga:  Surah Al-Hajj Ayat 41; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Dalam Ayat ini Allah menerangkan bahwa seandainya kaum kafir itu mengetahui, bahwa kelak mereka tidak akan berdaya untuk mengelakkan diri dari azab api neraka yang akan menyerbu mereka dari segala arah, niscaya mereka tidak akan berkata demikian.

Oleh sebab itu, tantangan mereka agar azab tersebut didatangkan segera kepada mereka, adalah betul-betul timbul dari kebodohan dan keingkaran mereka, karena mereka menutup diri terhadap ajaran-ajaran yang benar, yang disampaikan oleh Rasulullah.

Adanya azab dan hari Kiamat yang datang secara tiba-tiba itu agar dijadikan peringatan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan untuk tetap mengfokuskan perhatian kepada pengamalan agama, sebagaimana firman Allah:

Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari (Kiamat) yang tidak dapat ditolak, pada hari itu mereka terpisah-pisah. (ar-Rum/30: 43).

Tafsir Quraish Shihab: Hari kiamat itu akan datang dengan tidak ditunggu dan dikira-kira, tetapi dengan tiba-tiba, sehingga mereka menjadi panik lalu tidak dapat menahan dan memperlambat kedatanganya agar dapat memohon ampun dari perbuatan mereka yang telah lampau.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Anbiya Ayat 38-40 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag, dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S