Surah Al-Anfal Ayat 36-37; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Al-Anfal Ayat 36-37

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Anfal Ayat 36-37 ini yaitu bahwa orang-orang Kafir tersebut ketika tidak mampu mematahkan hujjah-hujjah yang diketengahkan oleh Nabi SAW, akhirnya mereka menggunakan uang untuk mempengaruhi masyarakat agar jangan menerima seruan dari Nabi Muhammad SAW.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Anfal Ayat 36-37

Surah Al-Anfal Ayat 36
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ ۗ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ

Terjemahan: Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,

Tafsir Jalalain: إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ (Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka) di dalam memerangi Nabi SAW لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ (untuk menghalangi orang dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu kemudian hal itu) pada akhirnya

عَلَيْهِمْ حَسْرَةً (menjadi sesalan bagi mereka sendiri) mereka akan merasa menyesal karena harta mereka terbuang secara percuma dan tujuan mereka tidak berhasil ثُمَّ يُغْلَبُونَ (kemudian mereka dikalahkan) di dunia.

وَالَّذِينَ كَفَرُوا (Dan orang-orang yang kafir itu) dari kalangan orang-orang Quraisy إِلَىٰ جَهَنَّمَ (ke neraka Jahanam) kelak di akhirat يُحْشَرُونَ (akan dikumpulkan) mereka digiring ke dalamnya.

Tafsir Ibnu Katsir: Muhammad bin Ishaq berkata, telah menceritakan kepadaku az-Zuhri, Muhammad bin Yahya bin Hibban, Ashim bin Umar bin Qatadah dan al-Hushain bin Abdur Rahman bin Amr bin Said bin Muadz, mereka berkata:

“Pada saat Quraisy tertimpa bencana pada perang Badar, sisa pasukannya kembali ke Makkah dan Abu Sufyan kembali dengan kafilah dagangnya, Abdullah bin Abi Rabiah, Ikrimah bin Abu Jahal dan Shafwan bin Umayyah berjalan bersama beberapa orang Quraisy yang bapak-bapak mereka, mereka dan saudara-saudara mereka terbunuh pada peristiwa Badar….

Lalu mereka berbicara kepada Abu Sufyan bin Harb dan orang-orang yang tadinya berada satu kafilah dagang Quraisy dengannya. Mereka berkata: Wahai sekalian orang-orang Quraisy, sesungguhnya Muhammad telah menjadikan kalian kehilangan keluarga dan orang-orang baik kalian terbunuh, karenanya, bantulah kami dengan harta ini untuk memeranginya, barangkali kita bisa mendapatkan balasan untuk orang-orang yang tertimpa musibah di antara kita. Lalu mereka melakukannya”.

Baca Juga:  Surah Al-Anfal Ayat 73; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Muhammad bin Ishaq berkata: Berkenaan dengan mereka inilah (sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas) Allah menurunkan ayat ini: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka (sampai dengan firman-Nya) Mereka itulah orang-orang yang merugi”.

Adh-Dhahhak berkata: “Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang ikut pada perang Badar”.

Perkiraan apa pun yang ada, ayat ini bersifat umum, meskipun sebab turunnya khusus, sebab Allah SWT telah memberitakan bahwa orang-orang kafir membelanjakan hartanya untuk menghambat diikutinya jalan kebenaran, lalu mereka akan melakukan hal itu, kemudian hartanya akan habis, dan kerugian akan menimpa mereka, yaitu berupa penyesalan, di mana mereka tidak akan mendapati apa-apa.

Sebab mereka berkehendak memadamkan cahaya Allah dan mengunggulkan kalimat mereka atas kalimat kebenaran, sedangkan Allah Maha Menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya; memenangkan agama-Nya, meninggikan kalimat-Nya mengunggulkan agama-Nya atas agama-agama lainnya. Maka jadilah hal itu kehinaan bagi mereka di dunia dan untuk mereka adalah siksa neraka di akhirat.

Lalu, siapa saja yang masih hidup di antara mereka akan melihat dengan mata kepalanya dan mendengar dengan telinganya, apa saja yang membuatnya tidak senang dan siapa saja yang terbunuh di antara mereka atau telah meninggal dunia, maka tempat mereka adalah kehinaan abadi dan siksa yang tiada henti.

Karena inilah Allah berfirman: فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ ۗ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ (Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka jahanam-lah orang-orang kafir itu kumpulkan)

Tafsir Quraish Shihab: Sesungguhya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat dan menyekutukan Allah itu membelanjakan harta dan kekayaan mereka untuk merintangi manusia agar tidak percaya pada kebenaran dan mereka bersikeras melakukan hal itu.

Harta itu akan musnah dan sia-sia serta hanya akan melahirkan penyesalan dan rasa sakit. Kemudian mereka akan dihancurkan dalam perang dan kelak akan dikumpulkan di neraka jahanam, selama mereka masih mempertahankan kekufuran.

Surah Al-Anfal Ayat 37
لِيَمِيزَ اللَّهُ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَيَجْعَلَ الْخَبِيثَ بَعْضَهُ عَلَىٰ بَعْضٍ فَيَرْكُمَهُ جَمِيعًا فَيَجْعَلَهُ فِي جَهَنَّمَ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Baca Juga:  Surah Al-Anfal Ayat 34-35; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Terjemahan: supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi.

Tafsir Jalalain: لِيَمِيزَ اللَّهُ (Supaya Allah membedakan) lafal ini berkaitan dengan lafal takuunu pada ayat yang sebelumnya. Boleh dibaca tidak memakai tasydid atau memakainya; artinya memisahkan

الْخَبِيثَ (antara golongan yang buruk) orang kafir مِنَ الطَّيِّبِ (dan yang baik) orang mukmin وَيَجْعَلَ الْخَبِيثَ بَعْضَهُ عَلَىٰ بَعْضٍ فَيَرْكُمَهُ جَمِيعًا (dan menjadikan golongan yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, kesemuanya ditumpukkan-Nya) artinya Allah mengumpulkan mereka secara bertumpuk-tumpuk, sebagian di antara mereka berada di atas sebagian yang lain فَيَجْعَلَهُ فِي جَهَنَّمَ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang merugi).

Tafsir Ibnu Katsir: لِيَمِيزَ اللَّهُ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ (Supaya Allah memisahkan golongan yang buruk dari yang baik) Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas berkenaan dengan firman Allah ini: “Maka Allah membedakan antara orang-orang yang berbahagia dari orang-orang yang sengsara”.
As-Suddi berkata: “Membedakan antara orang mukmin dari orang kafir”.

Ada kemungkinan tamyiiz (pemisahan) ini terjadi di akhirat, sebagaimana firman Allah: “Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka manusia bergolong-golongan”. (QS. Ar-Rum: 14)

Mungkin juga tamyiz (pemisahan) ini terjadi di dunia dengan sesuatu yang tampak dari amal perbuatan mereka bagi orang-orang yang beriman.

Dengan demikian huruf laam yang ada pada awal ayat: لِيَمِيزَ; mempunyai makna ta’lil (menjelaskan illat atau sebab) bagi apa yang Allah jadikan untuk orang-orang kafir berupa harta yang mereka belanjakan dalam menghalangi jalan Allah. Maksudnya, hanya Kamilah yang mentakdirkan mereka untuk hal itu.

Firman Allah: لِيَمِيزَ اللَّهُ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ (Supaya Allah memisahkan golongan yang buruk dari yang baik) Maksudnya, (memisahkan) dari orang yang menaati Allah dengan memerangi musuh-musuhnya yang kafir, dengan orang yang bermaksiat kepada-Nya dengan meninggalkan hal itu.

Baca Juga:  Surah Al-Anbiya Ayat 24-25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Firman Allah: “Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk munafik dari yang baik mukmin”. (QS. Ali.lmran: 179).

Berdasarkan hal ini, makna ayat ini adalah, dengan adanya hal ini Kami hanyalah hendak menguji kalian melalui orang-orang kafir yang memerangi kalian, mentakdirkan mereka untuk membelanjakan hartanya dan menyerahkannya dalam peperangan ini: لِيَمِيزَ اللَّهُ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَيَجْعَلَ الْخَبِيثَ بَعْضَهُ عَلَىٰ بَعْضٍ فَيَرْكُمَهُ جَمِيعًا (Supaya Allah memisahkan golongan yang buruk dari yang baik dan menjadikan golongan yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya)

Maksudnya, menghimpun seluruhnya, karena makna يَرْكُمَهُ adalah menghimpun sesuatu, di mana sebagiannya berada di atas sebagaan lainnya, sebagaimana firman Allah berkenaan dengan mendung: tsumma yaj’aluHuu rukaaman (Kemudian menjadikannya bertindih-tindih) (QS. An-Nur: 43). Maksudnya, saling bertumpang tindih dan bersusun.

فَيَجْعَلَهُ فِي جَهَنَّمَ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (Dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi) Maksudnya, mereka itulah orang-orang yang merugi di dunia dan akhirat.

Tafsir Quraish Shihab: Kekalahan di dunia dan siksa yang telah menunggu mereka di akhirat, oleh Allah akan dijadikan sebagai batas pemisah antara manusia yang jiwa, tingkah laku dan ucapannya kotor, dari mereka yang hati dan budinya luhur dan ucapan serta tingkah lakunya terpuji.

Juga, agar Allah menjadikan keburukan itu bertumpuk-tumpuk lalu mengumpulkan, merangkai bagian-bagiannya kemudian mencampakkannya ke dalam neraka di hari kiamat. Akhirnya orang-orang musyrik dan para pelaku kerusakan itu akan merugi dunia dan akhirat.

Alhamdulillah, demikianlah telah kita tadabburi bersama Surah Al-Anfal Ayat 36-37 berdasarkan Tafsir Quraish Shihab, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Jalalain. Semoga menambah kecintaan kita terhadap Al-Qur’an dan semakin meningkatkan Iman kita. Amin.

M Resky S