Surah Al-Hadid Ayat 4-6; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Hadid Ayat 4-6

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Hadid Ayat 4-6 ini, diterangkan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi beserta semua yang terdapat pada keduanya. Dialah yang mengatur-nya dengan sistem yang telah ditentukan-Nya dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy yang sesuai dengan kebesaran dan kesucian-Nya. Dari sanalah diatur seluruh kerajaan dengan hikmat dan bijaksana.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Dianugerahkan-Nya kepada sebagian hamba-hamba-Nya petunjuk-petunjuk yang dapat membawa mereka kepada jalan yang sempurna untuk mengabdi dan bersyukur kepadaNya sehingga mereka dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Hadid Ayat 4-6

Surah Al-Hadid Ayat 4
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ يَعۡلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَا يَخۡرُجُ مِنۡهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعۡرُجُ فِيهَا وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ

Terjemahan: Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Tafsir Jalalain: هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ (Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari) yakni sebagaimana hari-hari di dunia; dimulai dari hari Ahad dan berakhir pada hari Jumat. ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ (Kemudian Dia bersemayam/berkuasa di atas Arasy) di atas Al Kursiy sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya,

يَعۡلَمُ مَا يَلِجُ (Dia mengetahui apa yang masuk) semua yang masuk فِى ٱلۡأَرۡضِ (ke dalam bumi) seperti air hujan dan orang-orang yang mati وَمَا يَخۡرُجُ مِنۡهَا (dan apa yang keluar daripadanya) seperti tumbuh-tumbuhan dan mineral وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ (dan apa yang turun dari langit) seperti rahmat/hujan dan azab وَمَا يَعۡرُجُ فِيهَا (dan apa yang naik kepada-Nya) seperti amal-amal saleh dan amal-amal yang buruk.

وَهُوَ مَعَكُمۡ (Dan Dia bersama kalian) melalui ilmu-Nya أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ (di mana saja kalian berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan).

Tafsir Ibnu Katsir: Allah memberitahukan tentang penciptaan langit dan bumi oleh-Nya serta segala sesuatu yang ada di antara keduanya dalam enam hari. Setelah itu Dia memberitahukan tentang persemayaman-Nya di atas ‘Arsy setelah penciptaan langit dan bumi. Pembahasan mengenai ayat ini yang serupa dengannya telah disampaikan dalam surah al-A’raaf.

Dan firman-Nya: يَعۡلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلۡأَرۡضِ (“Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi.”) maksudnya Dia mengetahui jumlah biji-bijian dan percikan air yang masuk ke dalamnya. وَمَا يَخۡرُجُ مِنۡهَا (“Dan apa yang keluar darinya.”) yakni berupa tumbuh-tumbuhan, tanaman, dan buah-buahan. Dan firman-Nya:

وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ (“dan apa yang turun dari langit.”) yakni berupa hujan, salju, embun, dan takdir, serta hukum-hukum yang disertai para malaikat yang mulia. وَمَا يَعۡرُجُ فِيهَا (“dan apa yang naik darinya.”) yakni, para malaikat dan amal perbuatan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih: “Diangkat kepada-Nya amal perbuatan [ketika] malam sebelum siang hari dan amal perbuatan [ketika] siang sebelum malam hari.”

Baca Juga:  Surah At-Taubah Ayat 23-24; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Dan firman-Nya: وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ (“Dan Dia bersamamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Mahamelihat apa yang kamu kerjakan.”) maksudnya, Dia senantiasa mengawasi kalian dan menyaksikan amal perbuatan kalian, bagaimanapun [keadaan] kalian dan dimanapun kalian berada, baik di daratan maupun di lautan, siang maupun malam, di rumah atau di padang pasir.

Semua itu berada dalam pengetahuan, pengawasan dan pendengaran-Nya. Dia senantiasa mendengar ucapan kalian, melihat tempat kalian, serta mengetahui rahasia kalian. Maka tidak ada Ilah selain Dia dan tidak ada Rabb melainkan hanya diri-Nya.

Di dalam hadits shahih telah ditegakan bahwa Rasulullah saw. telah berkata kepada Jibril ketika Jibril bertanya kepada beliau tentang ihsan: “Hendaknya engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”

Imam Ahmad pernah mengumandangkan dua sya’ir berikut ini: “Jika pada suatu hari engkau merasa sendirian, maka janganlah engkau katakan ‘Aku sendirian,’ tetapi katakanlah, ‘Aku ada yang mengawasi.’ Dan janganlah engkau mengira bahwa Allah dapat saja lengah sesaat, dan janganlah mengira pula bahwa apa yang engkau sembunyikan itu tersembunyi bagi Allah.”

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi beserta semua yang terdapat pada keduanya. Dialah yang mengaturnya dengan sistem yang telah ditentukan-Nya dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy yang sesuai dengan kebesaran dan kesucian-Nya. Dari sanalah diatur seluruh kerajaan dengan hikmat dan bijaksana.

Dianugerahkan-Nya kepada sebagian hamba-hamba-Nya petunjuk-petunjuk yang dapat membawa mereka kepada jalan yang sempurna untuk mengabdi dan bersyukur kepadaNya sehingga mereka dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat.

Dia mengetahui semua makhluk-Nya yang masuk ke dalam bumi, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya dan Dia pun mengetahui apa-apa yang keluar dari bumi, yang berupa tumbuhtumbuhan, tanam-tanaman dan buah-buahan serta benda yang berupa emas, perak, minyak bumi dan lain-lain sebagainya. Dalam ayat yang lain Allah berfirman:

Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz). (al-An’am/6: 59)

Allah mengetahui apa yang turun dari langit seperti hujan, malaikat dan amal perbuatan yang baik, sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut ini:

Barang siapa menghendaki kemuliaan, maka (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah. Kepada-Nyalah akan naik perkataanperkataan yang baik, dan amal kebajikan Dia akan mengangkatnya. Adapun orang-orang yang merencanakan kejahatan mereka akan mendapat azab yang sangat keras, dan rencana jahat mereka akan hancur. (Fathir/35: 10)

Allah melihat segala perbuatan manusia di mana pun ia berada. Dia mengawasi manusia, mendengar perkataannya, mengetahui apaapa yang manusia sembunyikan dan yang tergerak dalam hatinya, sebagaimana firman Allah dalam ayat berikut ini:

Baca Juga:  Surah Al-Ahzab Ayat 37; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Sama saja (bagi Allah), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya dan siapa yang berterus terang dengannya; dan siapa yang bersembunyi pada malam hari dan yang berjalan pada siang hari. (ar-Ra’d/13: 10).

Tafsir Quraish Shihab: Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta segala yang ada di antara keduanya dalam enam hari. Kemudian Dia bersemayam di singgasana dengan mengatur kerajaan-Nya. Dia mengetahui segala yang berada di dalam dan yang keluar dari bumi, mengetahui segala yang turun dari dan yang naik ke langit.

Dia Maha Mengetahui semua urusan kalian di mana saja berada. Allah melihat dan mengetahui dengan teliti semua yang kalian kerjakan. Tidak ada sesuatu pun dari hal itu yang tersembunyi.

Surah Al-Hadid Ayat 5
لَّهُۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ

Terjemahan: Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.

Tafsir Jalalain: لَّهُۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ (Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala sesuatu) yakni semua yang ada ini.

Tafsir Ibnu Katsir: Dan firman Allah: لَّهُۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ (“Kepunyaan-Nya lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah lah dikembalikan segala urusan.”) maksudnya Dia adalah Yang memiliki dunia dan akhirat. Jadi, seluruh yang ada di langit dan di bumi adalah milik-Nya, sedangkan para penghuninya hanya sebagai hamba dan budak-Nya yang rendah di hadapan-Nya.

Sebagaimaan firman-Nya yang artinya: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali datang kepada Rabb Yang Mahapemurah sebagai seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” (Maryam: 93-95).

Oleh karena itu Dia berfirman: وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ (“Dan kepada Allah lah dikembalikan segala urusan.”) artinya, hanya kepada-Nya tempat kembali pada hari kiamat kelak. Selanjutnya Dia yang akan memberikan keputusan kepada makhluk-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Dia Mahaadil, yang tidak akan pernah melakukan pemalsuan dan tidak berbuat dhalim meski hanya sebesar biji sawi, bahkan jika amal salah seorang dari mereka ada yang baik, maka Dia akan melipatgandakannya sampai sepuluh kali lipat: “Dan Dia akan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.” (an-Nisaa’: 40)

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa kerajaan langit dan bumi beserta segala yang berada pada keduanya adalah kepunyaanNya. Dialah yang mengatur keduanya dengan hikmat bijaksana dan keputusan-Nyalah yang berlaku atas keduanya sesuai dengan kehendak dan ketentuan-Nya, serta kepada-Nya semua makhluk dan segala urusan akan kembali. Sebagaimana firman-Nya di dalam ayatayat berikut ini:

Dan sesungguhnya milik Kamilah akhirat dan dunia itu. (al-Lail/92: 13)

Dan Allah berfirman: Dan Dialah Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, segala puji bagi-Nya di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nya segala penentuan dan kepada-Nya kamu dikembalikan. (al-Qasas/28: 70).

Tafsir Quraish Shihab: Hanya Allahlah yang memiliki kerajaan langit dan bumi, dan hanya kepada-Nyalah urusan semua makhluk akan dikembalikan dan nasib mereka berakhir.

Baca Juga:  Surah Al-Hadid Ayat 25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Surah Al-Hadid Ayat 6
يُولِجُ ٱلَّيۡلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيۡلِ وَهُوَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ

Terjemahan: Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

Tafsir Jalalain: يُولِجُ ٱلَّيۡلَ (Dialah Yang memasukkan malam) yang memasukkannya فِى ٱلنَّهَارِ (ke dalam siang) sehingga bertambah panjanglah waktu siang dan berkuranglah waktu malam وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيۡلِ (dan memasukkan siang ke dalam malam) sehingga waktu malam bertambah panjang sedangkan waktu siang semakin berkurang.

وَهُوَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ (Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati) maksudnya, Dia Maha Mengetahui akan rahasia-rahasia dan keyakinan-keyakinan yang terkandung di dalam kalbu.

Tafsir Ibnu Katsir: Dan firman-Nya lebih lanjut: يُولِجُ ٱلَّيۡلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيۡلِ (“Dia lah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam.”) maksudnya Dia yang mengendalikan seluruh makhluk, Dia membolak-balikkan siang dan malam serta memberikan ketetapan bagi keduanya berdasarkan hikmah-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.

Terkadang memperpanjang malam dan memperpendek siang, terkadang sebaliknya, dan terkadang memberlakukan seimbang. Terkadang musim dingin, musim panas, musim semi, dan terkadang musim gugur. dan semua itu berdasarkan pada hikmah dan penentuan dari-Nya sesuai dengan kehendak-Nya terhadap makhluk-Nya.

وَهُوَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ (“Dan Dia Mahamengetahui segala isi hati.”) maksudnya Dia mengetahui semua yang tersembunyi, meskipun sangat halus dan sangat tersembunyi.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan yang dikehendaki-Nya. Kadang-kadang siang lebih panjang dari malam, kadang-kadang malam lebih panjang dari siang serta kadang-kadang sama panjangnya. Dijadikan-Nya musim panas, musim dingin, musim semi dan musim gugur, yang bermanfaat bagi hamba-Nya, dan sesuai dengan rencana-Nya.

Dia-lah yang mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi sampai kepada benda yang paling kecil dan Dia juga mengetahui apa yang tergerak dalam hati dan keinginan hamba-Nya sebagaimana Ia dapat mengetahui perbuatan-perbuatan mereka yang baik dan yang buruk.

Dengan ini Allah mendorong kita untuk berpikir secara mendalam dan teliti segala yang bermanfaat secara sungguh-sungguh lalu kemudian bersyukur atas karunia dan nikmat yang telah dianugerahkan-Nya yang memberikan keberuntungan bagi kita di dunia dan di akhirat.

Tafsir Quraish Shihab: Dia memasukkan sebagian waktu malam ke dalam waktu siang, dan memasukkan sebagian waktu siang ke dalam waktu malam, hingga panjangnya menjadi berbeda-beda. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersimpan dalam dada dan hati.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Hadid Ayat 4-6 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S