Surah Al-Hijr Ayat 94-99; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Hijr Ayat 94-99

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Hijr Ayat 94-99 ini, Allah memberitahukan kepada Rasalullah Saw. agar bersikap terang-terangan dalam mendakwahkan kebenaran yang Allah memerintahakan kamu dengannya, dan jangan perdulikan orang-orang musyrik.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

sesungguhnya Allah telah membersihkan kamu dari apa yang mereka katakan. Allah menjanjikan akan menjaga beliau dari kejahatan orang-orang yang menentangnya.

Allah Swt memberikan ketenangan kepada Nabi Muhammad Saw setelah mendengar ucapan tidak pantas orang-orang musyrik yang menyebut arca-arca sesembahan mereka sebagai sekutu Allah Swt dalam mengurusi keberadaan dunia. Ketenangan itu dalam diraih dengan bertasbih dan memuji Allah Swt dalam menghadapi orang-orang musyrik.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Hijr Ayat 94-99

Surah Al-Hijr Ayat 94
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ

Terjemahan: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.

Tafsir Jalalain: فَاصْدَعْ (Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan) hai Muhammad بِمَا تُؤْمَرُ (segala apa yang diperintahkan kepadamu) untuk melakukannya, artinya sampaikanlah secara terang-terangan dan laksanakanlah dengan rutin.

وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ (dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik) ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk berjihad.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman memerintahkan kepada Rasulullah agar menyampaikan risalahnya, melaksanakan dan menyampaikannya dengan cara terang-terangan, yaitu dengan berhadapan langsung dengan orang-orang musyrikin,

sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas tentang firman Allah: فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ (Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan [kepadamu]).

Menurut pendapat lain, makna yang dimaksud ialah kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Menurut Mujahid, makna yang dimaksud ialah membaca Al-Qur’an dengan suara keras dalam salat.

Abu Ubaidah telah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa Nabi Saw. masih tetap sembunyi-sembunyi dalam menjalankan ibadahnya, hingga turun firman-Nya:

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ (Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu)). (Al-Hijr: 94)

Tafsir Kemenag: Ayat ini memerintahkan Nabi Muhammad saw agar menyiarkan agama Islam dengan terang-terangan, tidak lagi dengan sembunyi-sembunyi, menantang orang-orang musyrik, tidak mempedulikan mereka dan apa yang mereka katakan, dan tidak takut kepada mereka yang menghalanginya dalam menyiarkan agama Allah, karena Allah melindunginya dari gangguan mereka.

Baca Juga:  Surah Al-Hijr Ayat 26-27; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Sebagian ahli tafsir menafsirkan “Berpalinglah dari orang-orang musyrik” maksudnya adalah janganlah mempedulikan segala macam tindak-tanduk orang-orang musyrik yang telah mendustakan, memperolok-olok, dan menentang kamu. Janganlah tindakan mereka itu menghalangimu menyiarkan agama Allah, karena Allah memelihara kamu dari gangguan mereka.

Surah Al-Hijr Ayat 95
إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ

Terjemahan: Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu),

Tafsir Jalalain: إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ (Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada kejahatan orang-orang yang memperolok-olokkan) kamu, Kami akan membinasakan masing-masing dari mereka dengan malapetaka. Mereka yang memperolok-olokkan ialah Walid bin Mughirah, Ashi bin Wa’il, Addi bin Qais, Aswad bin Abdul Mutthalib dan Aswad bin Abdu Yaghuts.

Tafsir Ibnu Katsir: إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ (Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan kamu). (Al-Hijr: 94-95) Artinya, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu hiraukan orang-orang musyrik yang hendak menghalang-halangimu dari mengamalkan ayat-ayat Allah.

Tafsir Kemenag: Ayat ini memerintahkan Nabi Muhammad saw agar menyiarkan agama Islam dengan terang-terangan, tidak lagi dengan sembunyi-sembunyi, menantang orang-orang musyrik, tidak mempedulikan mereka dan apa yang mereka katakan, dan tidak takut kepada mereka yang menghalanginya dalam menyiarkan agama Allah, karena Allah melindunginya dari gangguan mereka.

Sebagian ahli tafsir menafsirkan “Berpalinglah dari orang-orang musyrik” maksudnya adalah janganlah mempedulikan segala macam tindak-tanduk orang-orang musyrik yang telah mendustakan, memperolok-olok, dan menentang kamu. Janganlah tindakan mereka itu menghalangimu menyiarkan agama Allah, karena Allah memelihara kamu dari gangguan mereka.

Surah Al-Hijr Ayat 96
الَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ

Terjemahan: (Yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya).

Tafsir Jalalain: الَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ (Yaitu orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah) kalimat ayat ini berkedudukan menjadi sifat. Akan tetapi menurut suatu pendapat dianggap sebagai mubtada,

oleh karena mengandung makna syarat, maka khabarnya dimasuki huruf fa, yaitu فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (maka mereka kelak akan mengetahui) akibat-akibat perbuatannya itu.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: الَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ ([yaitu] orang-orang yang menganggap adanya ilah yang lain selain Allah, maka mereka kelak akan mengetahui [akibat-akibatnya]) adalah ancaman yang keras dan pasti bagi orang yang menjadikan bersama Allah sesembahan lain (musyrik).

Baca Juga:  Surah Al-Hijr Ayat 65-66; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Ayat ini memberi jaminan kepada Nabi Muhammad bahwa Allah swt memeliharanya dari tindakan orang-orang musyrik Mekah yang memperolok-olok dan menyakitinya serta memelihara Al-Qur’an dari usaha-usaha orang-orang yang ingin mengotorinya.

Ath-thabari menyampaikan riwayat dari Sa’id bin Jubair bahwa orang-orang musyrik Mekah yang memperolok-olok Al-Qur’an dan Nabi Muhammad ialah al-Walid bin Mugirah, al-‘As bin Wa’il, Al-‘Adi bin Qais, Aswad bin Abdu Yaguts, dan Aswad bin Muththalib. Mereka semua terkenal dalam sejarah, dan sebab-sebab kematian mereka adalah akibat tindakan mereka sendiri.

Surah Al-Hijr Ayat 97
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ

Terjemahan: Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan,

Tafsir Jalalain: وَلَقَدْ (Dan sungguh) lafal qad menunjukkan makna littahqiq نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ (Kami telah mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka katakan) yaitu disebabkan perolok-olokkan dan pendustaan mereka itu.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah: وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ (Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan. Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud [shalat].)

Maksudnya: sesungguhnya wahai Muhammad, Kami mengetahui bahwa dadamu terasa sempit dan sumpek disebabkan perbuatan mereka yang menyakitimu, maka hal itu jangan sampai memundurkanmu dari menyampaikan risalah Allah, dan bertawakkallah kepada-Nya, karena Allahlah yang menjamin dan menolongmu melawan mereka

Tafsir Kemenag: Allah mengetahui bahwa Nabi saw merasa sedih karena olok-olokan dan tindakan orang-orang kafir.

Surah Al-Hijr Ayat 98
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ السَّاجِدِينَ

Terjemahan: maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat),

Tafsir Jalalain: فَسَبِّحْ (Maka bertasbihlah) seraya بِحَمْدِ رَبِّكَ (memuji Rabbmu) artinya katakanlah subhaanallaah wa bihamdihi وَكُن مِّنَ السَّاجِدِينَ (dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud) yakni orang-orang yang mendirikan salat.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman: فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ السَّاجِدِينَ (Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud [shalat]) sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Nu’aim bin Ammar, bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda:

Baca Juga:  Surah Al-Hijr Ayat 85-86; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

“Allah Ta’ala berfirman: Hai anak Adam, janganlah kamu lemah dari melakukan (shalat) empat raka’at pada permulaan siang (pagi), maka Aku akan mencukupimu pada akhir siang.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan an-Nasa’i.

Tafsir Kemenag: Untuk mengobati kesedihannya itu, Allah memerintahkan Nabi saw untuk bertasbih, mensucikan Allah dari segala sesuatu yang menyekutukan-Nya, salat, rukuk, sujud.

Surah Al-Hijr Ayat 99
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Terjemahan: dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).

Tafsir Jalalain: وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ (Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini) yaitu ajal.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah Ta’ala: وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ (Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini [ajal]) Al-Bukhari berkata: “Salim mengatakan bahwa al-yaqin=al-maut (kematian).”

Mujahid, al-Hasan, Qatadah, ‘Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dan lain-lain juga mengatakan seperti itu, dengan dalil firman Allah Ta’ala, yang memberitakan tentang penduduk Neraka bahwa mereka berkata:

“Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak pula memberi makan orang miskin, kami membicarakan yang bathil bersama-sama orang yang membicarakannya, kami dustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian (al-yaqin=al-maut)” (QS. Al-Muddatstsir: 43-47)

Tafsir Kemenag: banyak melakukan ibadah, berbuat baik, dan mengekang hawa nafsu. Hal ini berlaku pula bagi kaum Muslimin sampai akhir hayat mereka.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Hijr Ayat 94-99 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S