Surah An-Nahl Ayat 72; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Nahl Ayat 72

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 72 ini, menyinggung masalah pembentukan keluarga dan menjelaskan bahwa Allah Swt adalah Zat yang memberikanmu seorang pasangan dan menjadikannya sebagai orang yang mencintai kami, kemudian menganugerahkan kasih sayang melalui anak dan cucu.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Meski keluarga adalah komunitas sosial terkecil di tengah masyarakat, tapi keluarga merupakan pondasi masyarakat. Semua tatanan sosial berlandaskan pada kontrak antara manusia.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 72

Surah An-Nahl Ayat 72
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَاجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

Terjemahan: Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?”

Tafsir Jalalain: وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا (Allah menjadikan bagi kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri) maka Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam dan semua manusia lainnya dari mani kaum laki-laki dan wanita.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 24-25; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَاجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً (dan menjadikan bagi kalian dari istri-istri kalian itu, anak-anak dan cucu-cucu) keturunan dari anak-anaknya,

وَرَزَقَكُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ (dan memberi kalian rezeki dari yang baik-baik) berupa berbagai macam buah-buahan, biji-bijian dan hewan-hewan ternak,

أَفَبِالْبَاطِلِ (maka mengapa kepada yang batil) kepada berhala يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ (mereka beriman dan mengapa mereka ingkar terhadap nikmat Allah) dengan menyekutukan-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala menceritakan berbagai macam nikmat-Nya yang telah Dia karuniakan kepada hamba-hamba-Nya, di mana Dia menjadikan bagi mereka isteri-isteri dari jenis dan sosok mereka sendiri. Seandainya Dia memberikan isteri dari jenis lain, niscaya tidak akan terwujud keharmonisan, cinta dan kasih sayang.

Tetapi berkat rahmat kasih sayang-Nya, Dia menciptakan manusia terdiri atas laki-laki dan perempuan yang berpasang-pasangan. Kemudian Allah Ta’ala menciptakan anak dan cucu dari perkawinan mereka.

‘Ali bin Abi Thalhah mengatakan dari Ibnu Abbas: “Mereka itu adalah semenda (menantu).” Ibnu Jarir mengatakan: “Semua pendapat tersebut masuk ke dalam makna al-hafadah yaitu khidmat, seperti yang terdapat di dalam do’a (Dan kepada-Mulah kami berusaha dan berkhidmat). Khidmat (pengabdian) itu dapat dilakukan oleh anak, pelayan, dan menantu, sehingga kenikmatan tercapai melalui ketiga pihak ini.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 80-83; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Firman-Nya: رَزَقَكُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ (Dan memberimu rizki dari yang baik-baik) Yakni, berupa makanan dan minuman. Selanjutnya, dengan nada mengingkari terhadap orang-orang yangmenyekutukan pihak lain dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya:

أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ (Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil?) Yakni, berupa sekutu dan patung-patung.

وَبِنِعْمَتِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ (Dan mengingkari nikmat Allah) Maksudnya, mereka menutupi nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada mereka dan menyandarkan nikmat-nikmat tersebut kepada selain diri-Nya.

Tafsir Kemenag: Kemudian Allah menjelaskan nikmat-Nya, yaitu bahwa Allah swt telah menciptakan pasangan untuk mereka dari jenis mereka sendiri. Pasangan-pasangan itu merupakan mitra dalam kerja sama membina keluarga dan masyarakat. Dengan pasangan itu, manusia dapat memiliki keturunan untuk memelihara dan mengembangkan jenis manusia dalam mengemban tugas sebagai khalifah di muka bumi ini.

Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa Dialah yang telah memberi mereka rezeki dalam makanan dan minuman yang baik dan berguna. Oleh karena itu, manusia tidak boleh takut akan kesulitan memperoleh rezeki karena anak. Sebaliknya, mereka harus mendidik anak-anak itu agar mampu nantinya setelah dewasa untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 103; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Di akhir ayat, Allah swt mencela orang-orang kafir yang mempercayai berhala-berhala sebagai tuhan, padahal berhala-berhala itu tidak bisa berbuat apa-apa. Sedangkan nikmat Allah mereka ingkari seakan-akan rezeki itu bukan dari Allah.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nahl Ayat 72 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S