Surah An-Nahl Ayat 73-74; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Nahl Ayat 73-74

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 73-74 ini, menceritakan orang-orang Musyrik menyembah berhala dengan anggapan bahwa berhala-berhala tersebut punya pengaruh dalam kehidupan dan masa depan mereka.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Padahal satu dari masalah kehidupan manusia paling penting terkait rezekinya. Maksud dari rezeki di sini lebih umum dari yang diturunkan dari langit, yang tumbuh dari dalam bumi atau yang dikeluarkan dari dalam bumi.

Semua tahu bahwa semua bentuk rezeki ini tidak dimiliki oleh berhala-berhala yang mereka sembah. Berhala-berhala itu adalah ciptaan Allah yang lemah dan tidak bernilai karena tidak memiliki kehendak. Sayangnya orang-orang musyrik hanya dikarenakan pengaruh khurafat dan kebodohan membayangkan berhala-berhala ini memiliki peran.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 73-74

Surah An-Nahl Ayat 73
وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَهُمْ رِزْقًا مِّنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ شَيْئًا وَلَا يَسْتَطِيعُونَ

Terjemahan: Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberikan rezeki kepada mereka sedikitpun dari langit dan bumi, dan tidak berkuasa (sedikit juapun).

Tafsir Jalalain: وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ (Dan mereka menyembah selain Allah) مَا لَا يَمْلِكُ لَهُمْ رِزْقًا مِّنَ السَّمَاوَاتِ (sesuatu yang tidak dapat memberikan rezeki kepada mereka dari langit) yang dimaksud adalah hujan

Baca Juga:  Surah Al-Ahzab Ayat 56; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

وَالْأَرْضِ (dan bumi) yakni tumbuh-tumbuhan شَيْئًا (barang sedikit pun) lafal syaian berkedudukan menjadi badal atau pengganti dari lafal rizqan وَلَا يَسْتَطِيعُونَ (dan tidak berkuasa) tidak mampu berbuat apa-apa sedikit pun, yang dimaksud adalah berhala-berhala.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala berfirman seraya memberitahukan tentang kaum musyrik yang menyembah pihak lain bersama Allah, padahal Dia adalah Pemberi nikmat, Pelimpah anugerah, Pencipta, Pemberi rizki, Dia satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Meski demikian, mereka malah menyembah berhala, sekutu dan patung, dzat-dzat yang tidak dapat memberi rizki kepada mereka sedikit pun dari langit dan bumi.

Artinya, sembahan selain Allah itu tidak mampu menurunkan hujan, menumbuhkan tanam-tanaman dan pepohonan. Tidak juga mereka memiliki hal tersebut meski untuk diri mereka sendiri. maksudnya, mereka tidak memiliki hal tersebut dan tidak juga mampu melakukannya meskipun mereka menginginkannya.

Tafsir Kemenag: Selanjutnya Allah swt menjelaskan bahwa orang-orang musyrik menyembah patung-patung atau tuhan-tuhan lain selain Allah, padahal tuhan-tuhan mereka itu tidak mampu memberi mereka rezeki dari langit seperti menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman, dan sebagainya.

Patung-patung itu tidak memiliki kekuatan apa punkarena patung-patung itu adalah benda mati. Patung-patung tidak mungkin memberikan keuntungan apapun, bahkan seandainya dihancurkan, ia tidak dapat berbuat apa-apa.

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 99-100; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Surah An-Nahl Ayat 74
فَلَا تَضْرِبُوا لِلَّهِ الْأَمْثَالَ إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Terjemahan: Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Tafsir Jalalain: فَلَا تَضْرِبُوا لِلَّهِ الْأَمْثَالَ (Maka janganlah kalian menjadikan bagi Allah tandingan-tandingan) artinya janganlah kalian menjadikan bagi Allah persamaan-persamaan yang kalian sekutukan mereka dengan-Nya.

إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ (Sesungguhnya Allah mengetahui) bahwa tiada tandingan bagi-Nya وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (sedangkan kalian tidak mengetahui) hal tersebut.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman: فَلَا تَضْرِبُوا لِلَّهِ الْأَمْثَالَ (Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah.) Maksudnya, janganlah kalian menjadikan sekutu, penyerupaan dan tandingan.

إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui) Artinya, Dia mengetahui dan memberikan kesaksian bahwa Dia adalah Rabb yang tiada Ilah (yang haq) melainkan hanya Dia. Sedang kalian dengan kebodohan kalian, menyekutukan yang lainnya pada Allah.

Tafsir Kemenag: Allah melarang hamba-Nya menyamakan sifat-sifat Allah dengan makhluk-Nya, karena sifat-sifat Allah itu tidak dapat disamai dan ditandingi. Untuk memperkuat pengertian ayat ini, dapat dikemukakan sebuah riwayat dari Ibnu Mundzir dan Abi Hatim dari Ibnu ‘Abbas bahwa dia berkata mengenai arti ayat itu bahwa Allah berfirman,

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 43-44; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

“Makanya jangan kamu beranggapan adanya tuhan-tuhan lain selain Aku, karena sesungguhnya tidak ada tuhan selain Aku.”

Kemudian Allah swt menegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi. Dia mengetahui kejahatan yang dilakukan oleh makhluk-Nya dan Dia pulalah yang berkuasa untuk menghukum mereka dengan siksaan yang pedih. Mereka tidak mengetahui sedikit pun siksaan apa yang harus mereka rasakan.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nahl Ayat 73-74 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S