Surah Al-Anbiya Ayat 92-94 ; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Al-Anbiya Ayat 92-94

Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Anbiya Ayat 92-94 ini, Allah menjamin bahwa amal kebajikan yang dilakukan oleh seseorang yang beriman, betapapun kecilnya, namun Allah akan membalasnya dengan kebaikan pula. Amal kebajikan itu tidak akan hilang percuma, dan tidak akan diingkari karena Allah telah menuliskannya untuk orang yang melakukannya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Anbiya Ayat 92-94

Surah Al-Anbiya Ayat 92
إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ

Terjemahan: Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.

Tafsir Jalalain: إِنَّ هَذِهِ (Sesungguhnya ini) agama Islam atau agama tauhid ini أُمَّتُكُمْ ً (adalah agama kalian) hai orang-orang yang diajak berbicara. Maksudnya, kalian wajib memeluknya أُمَّتُكُمْ أُمَّةً (agama yang satu) lafal Ayat ini berkedudukan menjadi Hal yang bersifat tetap وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ (dan Aku adalah Rabb kalian, maka sembahlah Aku) tauhidkan atau esakanlah Aku.

Tafsir Ibnu Katsir: Ibnu Abbas, Mujahid, Sa’id bin Jubair, Qatadah dan ‘Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firman-Nya: إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً (“Sungguhnya ini adalah agamamu; agama yang satu,”) agama kalian adalah agama yang satu. Al-Hasan al-Bashri berkata: “Di dalam Ayat ini Allah menjelaskan kepada mereka apa-apa yang mereka takuti dan apa-apa yang mereka berikan.”

Kemudian Dia berfirman: إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً (“Sungguhnya ini adalah agamamu; agama yang satu,”) yaitu sunnah kalian adalah sunnah yang satu. Firman-Nya: هَذِهِ; adalah isim inna, sedangkan =ummatukum= adalah khabar inna, yaitu ini adalah syariat kalian yang telah dijelaskan dan ditegaskan kepada kalian.

Firman-Nya: أُمَّةً وَاحِدَةً; dinashabkan sebagai haal (kata keterangan). Untuk itu, Allah Ta’ala berfirman: وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ (“Dan Aku adalah Rabb-mu maka beribadahlah kepada-Ku,’) yaitu bahwa yang dimaksud adalah beribadah kepada Allah, Mahaesa yang tidak ada sekutu bagi-Nya dengan berbagai syari’at kepada para Rasul-Nya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: “Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” (QS. Al-Maa-idah: 48)

Tafsir Kemenag: Dalam Ayat ini ditegaskan bahwa agama tauhid ini adalah agama untuk seluruh manusia, dan merupakan agama yang satu, yaitu sama dalam akidah, meskipun berbeda dalam syariat.

Baca Juga:  Surah Ar-Rum Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Rasulullah bersabda, “Kami para nabi seperti ibarat saudara-saudara se ayah, agama kami satu.” (RiwAyat al-Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Hurairah.)

Kemudian pada akhir Ayat ini ditegaskan bahwa Allah adalah Tuhan bagi seluruh umat manusia. Oleh sebab itu kepada-Nya sajalah mereka harus menyembah.

Tafsir Quraish Shihab: Agama Islam ini benar-benar agama yang harus kalian jaga pada saat masih utuh, serasi, dan tidak ada pertentangan antara hukum-hukumnya. Dari itu, janganlah kalian berpecah belah hingga menjadi berkelompok-kelompok dan berpartai-partai! Aku adalah pencipta dan pengatur urusan kalian. Maka beribadahlah kepada-Ku, dan jangan menyekutukan-Ku!

Surah Al-Anbiya Ayat 93
وَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ كُلٌّ إِلَيْنَا رَاجِعُونَ

Terjemahan: Dan mereka telah memotong-motong urusan (agama) mereka di antara mereka. Kepada Kamilah masing-masing golongan itu akan kembali.

Tafsir Jalalain: وَتَقَطَّعُو (Dan mereka telah memotong-motong) sebagian daripada orang-orang yang diajak bicara itu أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ (urusan agama mereka di antara mereka) yakni mereka memecah belah perkara agama mereka; sebagian dari mereka bertentangan dengan sebagian yang lain di dalam masalah agama. Mereka adalah sekte-sekte dari agama Yahudi dan Nasrani. Lalu Allah berfirman, كُلٌّ إِلَيْنَا رَاجِعُونَ (“Kepada Kamilah masing-masing golongan itu akan kembali) kemudian Kami akan membalas amal perbuatan mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman-Nya: وَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُم (“Dan mereka telah memotong-motong urusan agama mereka di antara mereka,”) yaitu para umat berbeda pendapat dalam menghadapi para Rasul-Nya, yaitu antara orang yang membenarkan dan orang yang mendustakan mereka. Untuk itu, Dia berfirman:

كُلٌّ إِلَيْنَا رَاجِعُونَ (“Kepada Kamilah masing-masing golongan itu akan kembali,”) yaitu pada hari Kiamat, sehingga masing-masing orang akan dibalas sesuai amalnya. Jika baik, maka ia akan mendapatkan kebaikan dan jika buruk, maka ia akan mendapatkan keburukan

Tafsir Kemenag: Dalam Ayat ini Allah memperingatkan kaum Muslimin atas perpecahan yang timbul antara umat manusia. Seluruh umat manusia itu seharusnya menganut agama tauhid, karena agama yang diturunkan Allah adalah satu, yaitu agama tauhid (agama Islam). Akan tetapi mereka telah berpecah belah,

Baca Juga:  Surah Asy-Syura Ayat 15; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

sehingga kesatuan mereka menjadi terkotak-kotak kecil yang dipisahkan dengan ketat oleh perbedaan pandangan, baik mengenai masalah-masalah yang tidak prinsip dalam agama maupun masalah-masalah duniawi semata.

Perbedaan-perbedaan paham itu pada umumnya disertai taklid kepada imam atau pemimpin sehingga kelompok yang satu menutup diri terhadap kelompok yang lain. Dengan demikian mereka sudah melalaikan ajaran agama, yang menyuruh mereka bersatu dan memelihara kesatuan umat. Akan tetapi mereka berbuat sebaliknya, yaitu berpecah belah.

Pada akhir Ayat ini ditegaskan, bahwa umat manusia yang sudah berpecah belah itu, seluruhnya akan kembali kepada-Nya juga. Maka Allah akan melakukan hisab dan memberikan balasan atas keimanan dan amal mereka masing-masing.

Tafsir Quraish Shihab: Tetapi, meskipun telah diberikan bimbingan seperti itu, ternyata kebanyakan orang berpecah belah menurut hawa nafsu, dan memotong-motong urusan agama. Dan karenanya mereka menjadi banyak golongan yang saling berselisih. Setiap kelompok itu, kelak akan kembali kepada Kami dan akan Kami hitung amal perbuatan mereka.

Surah Al-Anbiya Ayat 94
فَمَن يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهِ وَإِنَّا لَهُ كَاتِبُونَ

Terjemahan: Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya.

Tafsir Jalalain: فَمَن يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ (Maka barang siapa mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran) tidak diingkari لِسَعْيِهِ وَإِنَّا لَهُ كَاتِبُونَ (terhadap amalannya dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya) Kami perintahkan Malaikat-malaikat penulis amal untuk menuliskannya, kemudian akan Kami balas amal perbuatan itu.

Tafsir Ibnu Katsir: berfirman: فَمَن يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ (“Maka barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, sedangkan ia beriman,”) yaitu hatinya membenarkan dan mengerjakan amal shalih.

فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهِ (“Maka tidak ada pengingkaran terhadap amalan-nya itu”) seperti firman-Nya: “Tentu Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalannya dengan baik.” (QS. Al-Kahfi: 30). Yaitu, aktifitasnya yang berupa amal tidak akan dihapuskan, bahkan akan disyukuri (dihargai). Tidak ada seberat dzarrah pun yang akan didhalimi.

Baca Juga:  Surah Al-Ahzab Ayat 57-58; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Untuk itu Dia berfirman: وَإِنَّا لَهُ كَاتِبُونَ (“Dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya,”) yaitu ditulis seluruh amalnya dan tidak ada sedikit pun yang disia-siakan.

Tafsir Kemenag: Dalam Ayat ini Allah menjamin bahwa amal kebajikan yang dilakukan oleh seseorang yang beriman, betapapun kecilnya, namun Allah akan membalasnya dengan kebaikan pula. Amal kebajikan itu tidak akan hilang percuma, dan tidak akan diingkari karena Allah telah menuliskannya untuk orang yang melakukannya.

Jaminan Allah untuk memberikan balasan atas setiap kebajikan hamba-Nya terdapat dalam firman-Nya: Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik. (al-Isra`/17: 19)

Firman-Nya lagi pada Ayat yang lain: Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu. (al-Kahf/18: 30).

Tafsir Quraish Shihab: Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal perbuatan baik, sementara ia beriman kepada Allah dan agama yang diridai-Nya, urusannya tidak akan sia-sia sedikit pun. Sebaliknya ia akan diberi balasan dengan sempurna. Hal itu, karena segala usaha akan dicatat dengan teliti oleh juru tulis dari Kami yang tidak mungkin meninggalkan sesuatu sedikit pun.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Anbiya Ayat 92-94 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag, dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S