Surah An-Nahl Ayat 71; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah An-Nahl Ayat 71

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 71 ini, menerangkan seragam dalam segala sesuatunya, tidak akan terbentuk hubungan sosial di kalangan manusia, yang mana berlandaskan pada beragamnya kebutuhan setiap manusia. Dalam kondisi seperti itu, tak akan tersedia fasilitas untuk kesempurnaan manusia dan pencapaian keutamaan-keutamaan ilahi seperti kedermawanan, sedekah, pengorbanan, kesabaran, kerendahan diri dan lain-lain.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Untuk itu, perbedaan potensi dan kemampuan setiap orang akan menimbulkan perbedaan rezeki yang didapatkannya. Fenomena tersebut tidak dapat diartikan kezaliman orang-orang kuat terhadap orang-orang yang lemah. Namun sebaliknya, sebab ada perbedaan, maka dari itu kita dituntut agar saling tolong menolong.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah An-Nahl Ayat 71

Surah An-Nahl Ayat 71
وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ فَمَا الَّذِينَ فُضِّلُوا بِرَادِّي رِزْقِهِمْ عَلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَاءٌ أَفَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ

Terjemahan: Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 114-117; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ (Dan Allah melebihkan sebagian kalian dari sebagian yang lain dalam hal rezeki) di antara kalian ada yang kaya dan ada pula yang miskin, serta ada pula yang menjadi raja dan yang menjadi hamba sahaya

فَمَا الَّذِينَ فُضِّلُوا (tetapi orang-orang yang dilebihkan rezekinya tidak mau) yakni tuan-tuan pemilik hamba sahaya بِرَادِّي رِزْقِهِمْ عَلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ (memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki) artinya mereka tidak mau menjadikan rezeki yang Kami limpahkan kepada mereka menjadi milik bersama antara mereka dan hamba-hamba sahaya mereka

فَهُمْ (agar mereka) yakni para pemilik hamba sahaya dan para hamba sahaya yang dimilikinya فِيهِ سَوَاءٌ (sama merasakan rezeki itu) bersekutu memilikinya. Makna yang dimaksud ialah, bahwa mereka tidak akan mau menjadikan harta mereka untuk milik bersama dengan hamba-hamba sahaya mereka, maka mengapa mereka menjadikan sebagian daripada milik-milik Allah menjadi sekutu-sekutu-Nya.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 104-105; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

أَفَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ (Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?) karena ternyata mereka telah menjadikan bagi-Nya sekutu-sekutu.

Tafsir Ibnu Katsir: Al-‘Aufi bercerita dari Ibnu Abbas mengenai ayat ini, dia berkata: “Mereka tidak menyekutukan hamba sahaya mereka dalam pengurusan harta benda dan isteri-isteri mereka, lalu bagaimana mungkin mereka akan menyekutukan hamba-Ku dengan-Ku dalam kekuasaan-Ku? Demikianlah firman-Nya, Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?”

Firman-Nya: أَفَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ (Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?”) Maksudnya, mereka memperuntukkan satu bagian dari tanaman dan binatang ternak untuk Allah, lalu mereka mengingkari nikmat-Nya dan menyekutukan pihak lain dengan-Nya.

Tafsir Kemenag: Allah swt menjelaskan bahwa Allah melebihkan rezeki sebagian manusia dari sebagian yang lain. Ada manusia yang kaya, ada pula yang fakir, ada manusia yang menguasai sumber-sumber rezeki, dan ada manusia yang tidak memperoleh rezeki yang memadai bagi kehidupannya. Semuanya bertujuan agar satu sama lain saling menolong karena saling membutuhkan.

Baca Juga:  Surah An-Nahl Ayat 125; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Kemudian Allah swt menjelaskan bahwa di antara orang-orang yang diberi rezeki lebih, ada yang tidak mau memberikan sedikit pun rezekinya kepada orang-orang yang bekerja padanya yang semestinya mendapat bagian dari mereka.

Padahal di antara orang-orang yang menguasai dan dikuasai, di antara tuan dan budak sama-sama berhak atas rezeki itu. Oleh karenanya, sepantasnyalah rezeki itu didistribusikan secara adil dan merata kepada semua pihak.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nahl Ayat 71 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S