Surah Maryam Ayat 75; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Maryam Ayat 75

Pecihitam.org – Kandungan Surah Maryam Ayat 75 ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad supaya menjawab cemoohan dan olok-olok kaum musyrik yang membanggakan kekayaannya itu dengan mengatakan bahwa orang-orang yang sesat dari kaumnya tidak akan dibinasakan oleh Allah saat ini, karena rahmat dan kasih sayangnya dan karena di kalangan mereka berada Nabi Muhammad serta orang-orang yang beriman.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Maryam Ayat 75

قُلْ مَن كَانَ فِي الضَّلَالَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمَنُ مَدًّا حَتَّى إِذَا رَأَوْا مَا يُوعَدُونَ إِمَّا الْعَذَابَ وَإِمَّا السَّاعَةَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضْعَفُ جُندًا

Terjemahan: Katakanlah: “Barang siapa yang berada di dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya; sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa maupun kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya”.

Tafsir Jalalain: قُلْ مَن كَانَ فِي الضَّلَالَةِ (Katakanlah! “Barang siapa yang berada di dalam kesesatan) kalimat ayat ini mengandung syarat sedangkan Jawabnya ialah (maka biarlah diperpanjang) kalimat perintah di sini bermakna kalimat berita, artinya hendaknya diperpanjang

Baca Juga:  Surah Maryam Ayat 27-33; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمَنُ مَدًّا (tempo baginya oleh Yang Maha Pemurah dengan sesungguhnya) di dunia ini dengan memperturutkan apa yang ia kehendaki حَتَّى إِذَا رَأَوْا مَا يُوعَدُونَ إِمَّا الْعَذَابَ (sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa) seperti dibunuh dan ditahan

وَإِمَّا السَّاعَةَ (maupun kiamat) yang pengertiannya mencakup juga neraka Jahanam tempat mereka dimasukkan ke dalamnya فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضْعَفُ جُندًا (maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya”) yakni pembantu-pembantunya;

apakah mereka ataukah orang-orang yang beriman, pembantu-pembantu mereka adalah setan sedangkan pembantu-pembantu orang-orang yang beriman di dalam menghadapi mereka adalah para Malaikat.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman: قُلْ (“Katakanlah”) hai Muhammad kepada orang-orang yang berbuat syirik kepada Rabb mereka serta mengaku berada dalam kebenaran dan menyangka kalian dalam kebathilan.

مَن كَانَ فِي الضَّلَالَ (“Barangsiapa yang berada di dalam kesesatan,”) di antara kami dan di antarakalian; فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمَنُ مَدًّا (“Maka biarlah Rabb yang Mahapemurah memperpanjang tempo baginya.”) Allah, الرَّحْمَنُ akan membiarkannya dalam kondisi seperti itu, hingga ia berjumpa dengan Rabbnya dan berakhir ajalnya:

Baca Juga:  Surat Al Lahb; Kutukan Allah kepada Abu Lahb dan Isterinya Karena Sangat Memusuhi Islam

إِمَّا الْعَذَابَ (“Baik siksa,”) yang menimpanya, yaitu datang dengan tiba-tiba; فَسَيَعْلَمُونَ (“Maka mereka akan mengetahui,”) di saat itu; مَنْ هُوَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضْعَفُ جُندًا (“Siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya”) sebagai perbandingan yang mereka dalilkan dari sebaik-baik tempat dan seindah-indah pemandangan.

Mujahid berkata tentang firman-Nya: فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمَنُ مَدًّا (“Maka biarlah Rabb yang Mahapemurah memperpanjang tempo baginya.”) maka Allah akan membiarkannya dalam kesesatan. Demikian yang ditetapkan oleh Abu Ja’far bin Jarir merupakan mubahalah terhadap orang-orang musyrik yang mengaku bahwa mereka berada di atas pentunjuk.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad supaya menjawab cemoohan dan olok-olok kaum musyrik yang membanggakan kekayaannya itu dengan mengatakan bahwa orang-orang yang sesat dari kaumnya tidak akan dibinasakan oleh Allah saat ini, karena rahmat dan kasih sayangnya dan karena di kalangan mereka berada Nabi Muhammad serta orang-orang yang beriman.

Hal ini tersebut pada firman-Nya: Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan. (al-Anfal/8: 33)

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 15; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Allah akan membiarkan mereka dan menangguhkan serta memberi kesempatan kepada mereka untuk berlarut-larut dalam kekafiran dan kedurhakaan sampai tiba saatnya mereka akan melihat sendiri siksaan Allah di dunia dengan kekalahan total yang dialami mereka (seperti Perang Badar dan terusirnya kaum musyrik Mekah),

dan di akhirat mereka akan melihat siapa sebenarnya yang lebih mulia, mendapat rahmat dan karunia Allah dan siapa yang akan mendapat siksaan yang menghinakan sehingga begitu hina dan begitu rendahlah kedudukan mereka.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Maryam Ayat 75 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S