Surah Maryam Ayat 71-72; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Maryam Ayat 71-72

Pecihitam.org – Kandungan Surah Maryam Ayat 71-72 ini, mengerangkan Allah mengarahkan peringatannya kepada semua manusia. Wahai manusia, ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak menyaksikan neraka itu dan mendatanginya. Hal itu, yakni membuatmu datang dan menyaksikan neraka, bagi tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan dan tidak akan diubah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Setelah peristiwa itu kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membuktikan ketakwaannya dengan menaati syariat, dan kami akan membiarkan orang-orang yang zalim dan ingkar tetap di dalam neraka dalam keadaan berlutut karena pedihnya hukuman yang mereka rasakan.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Maryam Ayat 71-72

Surah Maryam Ayat 71
وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا

Terjemahan: Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.

Tafsir Jalalain: وَ (Dan tidak) إِن مِّنكُمْ (daripada kalian) seorang pun إِلَّا وَارِدُهَا (melainkan mendatangi neraka itu) neraka Jahanam. كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا (Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan) telah dipastikan dan telah diputuskan oleh-Nya, hal ini tidak akan diabaikan-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir: Imam Ahmad berkata, bahwa Abu Sumayyah berkata: “Kami berbeda pendapat tentang makna al-wuruud (mendatangi).” Sebagian mereka berkata:

“Seorang mukmin tidak akan memasukinya.” Sebagian lagi berpendapat bahwa mereka semuanya akan memasukinya, kemudian Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa. Lalu, aku berjumpa dengan Jabir bin Abdillah dan bertanya: “Sesungguhnya kami berbeda pendapat tentang makna al-wuruud.”

Beliau menjawab: “Mereka seluruhnya akan mendatangi neraka.” Abdullah bin al-Mubarak berkata bahwa al-Hasan al-Bashri berkata: “Seorang laki-laki bertanya kepada saudaranya, ‘Apakah datang berita padamu bahwa engkau pun akan mendatangi neraka?’ Dia menjawab: ‘Ya.’ Dia bertanya lagi:

‘Apakah datang berita padamu bahwa engkau muncul darinya?’ Dia menjawab: ‘Tidak.’ Dia berkata: ‘Bagaimana bisa tertawa?’ Dia menjawab: ‘Ia tidak terlihat tertawa lagi sampai ia berjumpa dengan Allah (wafat).”‘

Baca Juga:  Surah Maryam Ayat 27-33; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Al-‘Aufi berkata dari Ibnu Abbas tentang firman-Nya: وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا (“Dan tidak ada seorang pun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu,”) yaitu orang yang berbakti dan orang yang durhaka. Apakah engkau tidak mendengar firman Allah kepada Fir’aun: “Ia berjalan di muka kaumnya di hari Kiamat, lalu memasukkan mereka ke dalam neraka,” (QS. Huud: 98), mendatangi neraka berarti memasukinya.

Imam Ahmad berkata dari Abdullah bin Mas’ud, وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا (“Dan tidak ada seorang pun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu,”) Rasulullah bersabda: “Seluruh manusia akan datang, kemudian menampakkan amal-amal mereka.” (HR. At-Tirmidzi)

Ahmad berkata bahwa Ummu Mubasysyir isteri Zaid bin al-Haritsah berkata di saat Rasulullah berada di rumah Hafshah beliau bersabda: “Tidak seorang pun yang masuk neraka yang menyaksikan perang Badar dan perjanjian Hudaibiyyah.”

Hafshah bertanya: “Bukankah Allah berfirman: وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا (“Dan tidak ada seorang pun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu,”)

Tafsir Kemenag: Kemudian Allah mengarahkan firman-Nya kepada manusia seluruhnya dan menerangkan bahwa semua orang akan dibawa ke tempat di mana neraka berada. Mereka didekatkan ke neraka itu dan berdiri di sekelilingnya. Hal ini sudah menjadi ketetapan-Nya yang tidak dapat diubah lagi dan harus terlaksana.

Dalam hadis Muslim dari Abu Sa’id al-Khudriy diterangkan (? kemudian dipancangkan jembatan di atas Jahanam, dan syafaat diperbolehkan, mereka berkata ya Allah selamatkan kami ? selamatkan kami, Rasulullah ditanya, apakah jembatan itu? Rasulullah menjawab, “tempat berpijak yang licin ada alat penyambar dan pecantol, dan duri (seperti) yang ada di Najd, yang memiliki duri kecil yang diberi nama as-Sa’dan.

Ada orang mukmin yang berjalan sekejap mata seperti kilat, angin, burung yang terbang, kuda pacuan dan seperti orang yang berkendaraan, maka ada yang selamat, tertangkap dan lolos, ada pula yang terlempar ke dalam neraka jahannam.”).

Baca Juga:  Surah Al-Mujadalah Ayat 2-4; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Surah Maryam Ayat 72
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوا وَّنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا

Terjemahan: Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.

Tafsir Jalalain: ثُمَّ نُنَجِّي (Kemudian Kami akan menyelamatkan) dapat dibaca Nunajjii dan Nunjii الَّذِينَ اتَّقَوا (orang-orang yang bertakwa) orang-orang yang memelihara dirinya dari kemusyrikan dan kekafiran, Kami akan selamatkan daripadanya

وَّنَذَرُ الظَّالِمِينَ (dan Kami akan membiarkan orang-orang yang zalim) orang-orang yang melakukan kemusyrikan dan kekafiran فِيهَا جِثِيًّا (di dalam neraka dalam keadaan berlutut) berdiri di atas lutut mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman-Nya: ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوا (“Kemudian Kami menyelamatkan orang-orang yang bertakwa”) yaitu jika seluruh makhluk melintas di atas api neraka dan orang-orang kafir serta pelaku maksiat jatuh ke dalamnya,

maka Allah menyelamatkan orang-orang yang beriman dan bertakwa sesuai amal-amal mereka. Melintas dan cepatnya mereka di atas shirath tergantung amal-amal mereka yang dilaksanakan pada waktu di dunia.

Kemudian mereka memberikan syafa’at kepada para pelaku dosa besar. Para Malaikat, para Nabi dan orang-orang yang beriman dapat memberikan syafa’at, lalu syafa’at mereka di terima dan dapat mengeluarkan banyak makhluk yang telah ditelan api neraka kecuali bagian wajah mereka, yaitu anggota-anggota sujud. Upaya mereka mengeluarkan makhluk tersebut dari api neraka sesuai dengan keimanan yang ada di dalam hati mereka.

Pertama kali yang akan keluar adalah orang di dalam hatinya terdapat keimanan seberat dinar, kemudian orang yang selanjutnya, kemudian orang yang selanjutnya. Hingga keluar orang yang di dalam hatinya terdapat keimanan yang paling rendah seberat biji dzarrah.

Kemudian Allah mengeluarkan dari api neraka orang yang berkata “Laa Ilaaha illallaah” dalam kehidupannya dan belum beramal satu kebaikan pun. Mereka tidak kekal di dalam api neraka, kecuali orang yang diwajibkan kekalnya. Sebagaimana hal tersebut dijelaskan dalam hadits-hadits shahih dari Rasulullah saw.

Untuk itu, Allah berfirman: ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوا وَّنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا (“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.”)

Baca Juga:  Surah An-Nur Ayat 39-40; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Ayat ini menegaskan bahwa Allah dikala itu melepaskan orang-orang yang bertakwa dari siksaan neraka dan membiarkan orang-orang kafir jatuh ke dalamnya dalam keadaan berlutut.

Allah menerangkan bahwa yang dilepaskan dari siksaan neraka itu ialah orang-orang yang bertakwa bukan orang-orang yang beriman saja, karena orang-orang yang beriman saja belum tentu termasuk orang-orang yang bertakwa, karena banyak di antara orang-orang yang beriman melanggar perintah Allah dan mengerjakan larangannya.

Apabila dosanya lebih banyak dari amal kebaikannya maka ia akan disiksa lebih dahulu dalam neraka sesuai dengan dosa yang diperbuatnya kemudian barulah dikeluarkan dari neraka setelah menerima siksaan yang sepadan dengan dosanya, lalu dimasukan ke surga.

Adapun orang-orang yang amal kebaikannya lebih banyak dari dosanya, maka dia dimasukkan ke dalam surga setelah dosa-dosanya itu diampuni oleh Allah dengan rahmat dan kasih sayang-Nya. Hal yang demikian tersebut dalam firman Allah:

Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas. (al-Qari’ah/101: 6-11).

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Maryam Ayat 71-72 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S