Kitab Nihayatu Al Muhtaj Karya Imam Ar-Romli

nihayatu al muhtaj

Pecihitam.org – Nama lengkap kitab ini seperti yang ada di dalam muqoddimah ialah kitab Nihayatu Al-Muhtaj Ila Syarhi Al-Minhaj (نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج). Tujuan pengarang dalam menulis kitab ini memang ingin agar orang yang ingin mencari syarah bagus untuk kitab Minhaju Ath-Tholibin sudah cukup bertumpu padanya. Lafaz Nihayah sendiri bermakna ujung penghabisan. Seakan-akan kitab ini diharapkan pengarang menjadi ujung akhir dari sebuah pencarian orang yang melakukan perjalanan jauh untuk menguasai fiqih madzhab Syafii.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Penulis kitab ini bernama Ar-Romli, sang muharrir mazhab Syafi’i fase kedua bersama Ibnu Hajar Al-Haitami. Nama lengkapnya Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin Hamzah Ar-Romli. Beliau adalah rujukan fatwa bagi masyarakat Mesir selama hidupnya. Beliau juga dijuluki Asy-Syafii Ash-Shoghir karena kedalaman ilmunya dalam madzhab Syafii. Nisbah laqobnya diambil dari nama daerah yang disebut Ar-Romlah, yakni wilayah yang termasuk distrik Al-Manufiyyah, Mesir. Beliau lahir dan wafat di Kairo tahun 1004 H.

Nihayatu Al-Muhtaj adalah kitab fikih yang merupakan syarah untuk kitab Minhaj Ath-Tholibin karya Imam An-Nawawi. Kitab ini sama terkenalnya dengan kitab Tuhfatu Al-Muhtaj karya Ibnu Hajar Al-Haitami dan Mughni Al-Muhtaj karya Al-Khothib Asy-Syirbini.Kitab ini sangat penting dan kedudukannya sejajar dengan Tuhfatu Al-Muhtaj karena memuat hasil kerja keras Ar-Romli pada saat melakukan tahrir mazhab Syafii. Biasanya, jika orang ingin mempelajari fiqih Syafii level expert, dua kitab ini yang direkomendasikan, setelah itu baru sejumlah hasyiyah seperti Hasyiyah Az-Zayyadi, Hasyiyah Ibnu Qosim, dan Hasyiyah Al-Halabi. Demikian pentingnya kitab ini sampai-sampai banyak ulama Syam yang datang ke Mesir dengan maksud untuk berguru dan mempelajari Nihayatu Al-Muhtaj karya Ar-Romli ini.

Baca Juga:  Mengenal Kitab Tafsir Firdaus al-Naim Karya KH. Thaifur Ali Wafi Madura

Kitab ini dari sisi ketebalan bisa digolongkan syarah mutawassith (pertengahan). Dalam muqoddimahnya Ar-Romli menegaskan bahwa yang ditulis beliau hanyalah hukum-hukum yang disepakati seraya membuang soal-soal ikhtilaf antara sesama ulama Syafiiyyah. Ar-Romli menulis,

مُقْتَصِرًا فِيهِ عَلَى الْمَعْمُولِ بِهِ فِي الْمَذْهَبِ، غَيْرَ مُعْتَنٍ بِتَحْرِيرِ الْأَقْوَالِ الضَّعِيفَةِ رَوْمًا لِلِاخْتِصَارِ فِي الْأَغْلَبِ

“Saya membatasi diri pada hukum-hukum yang sudah diamalkan dalam mazhab Syafii tanpa memberi perhatian pada aktifitas tahrir pendapat-pendapat lemah dengan maksud untuk meringkas secara umum” (Nihayatu Al-Muhtaj juz 1, hlm 12)

Ciri utama kitab ini adalah ringkas, mengandung tahrir mazhab Syafii hasil penelitian Ar-Romli dan menjelaskan pendapat mu’tamad. Bahasanya lebih mudah dan lebih enak ditelaah daripada Tuhfatu Al-Muhtaj.

Ar-Romli juga menjelaskan bahwa isi kitabnya adalah hasil saripati apa yang sudah ditulis oleh ulama-ulama Syafiiyyah mutaakkhirin, yakni sejumlah penelitian tahrir madzhab yang ditulis dalam syarah-syarah Minhaj Ath-Tholibin, syarah Irsyadu Al-Ghowi, Syarah Al-Bahjah Al-Wardiyyah, syarah Roudhu Ath-Tholib, Syarah Manhaj Ath-Thullab dan karangan-karangan ulama Syafiiyyah yang semasa dengan Ar-Romli. Terutama sekali kitab ini meringkas dengan sangat bagus tiga kitab utama, yaitu Kanzu Ar-Roghibin, Tuhfatu Al-Muhtaj, dan Mughni Al-Muhtaj.

Di dalamnya Ar-Romli menjelaskan lafadz-lafadz An-Nawawi dalam Minhaj Ath-Tholibin yang mungkin masih samar, menguraikan kandungan maknanya, dan menyajikan hukum-hukum secara terperinci. Kadang-kadang Ar-Romli juga mensyarah panjang lebar jika diperlukan. Dalam kondisi tertentu beliau juga menjelaskan kaidah-kaidah fiqih, menjelaskan fawaid fiqhiyyah dan menjelaskan dalil-dalil hukum secara ringkas. Ar-Romli juga menambahi penjelasan fatwa dengan mengambil fatwa-fatwa ayahnya; Syihabuddin Ar-Romli dan sejumlah mufti lainnya.

Terkadang sebagian dari kaum muslimin membandingkan mana yang lebih diunggulkan untuk dijadikan rujukan, apakah dari Ibnu Hajar Al-Haitami atau dari Syamsuddin Ar-Romli.

Baca Juga:  Kitab Nihayatuz Zain Karya Syaikh Nawawi al-Bantani

Sebagian kaum muslimin lebih mengutamakan Al-Haitami daripada Ar-Romli dengan alasan bahwa Nihayatu Al-Muhtaj karya Ar-Romli ini banyak bertumpu pada Tuhfatu Al-Muhtaj karya Ibnu Hajar Al-Haitami. Banyaknya nukilan yang mengambil dari Tuhfatu Al-Muhtaj dipandang sebagai bukti bahwa Tuhfatu Al-Muhtaj lebih ungggul daripada Nihayatu Al-Muhtaj. Walaupun begitu keduanya sama-sama kitab dengan kualias kandungan yang tinggi.

Ar-Romli sendiri dikenal sangat menghormati Al-Haitami sebagaimana tampak pada pujiannya yang tinggi seperti yang dikutip As-Saifi dalam kitab Nafa-is Ad-Duror. Al-Haitami juga memuji Ar-Romli dan ayahnya. Nahiruddin Ath-Thoblawi juga berguru pada Ar-Romli padahal usia Ar-Romli saat itu setara dengan anaknya. Zainuddin Al-Malibari murid Al-Haitami juga memuji keilmuan Ar-Romli. Sehingga Ibnu Qosim memandang tidaklah pantas membuka majelis pengajian ketika Ar-Romli masih hidup. Bahkan ada yang berpendapta bahwa Syamduddin Ar-Romli merupakan mujaddid abad 10 H setelah Zakariyya Al-Anshori.

Dapat di lihat siapapun yang mengkaji Tuhfatu Al-Muhtaj termasuk hasyiyah-hasyiyah dan istidrokat-istidrokatnya kemudian mencoba untuk membandingkannya dengan Nihayatu Al-Muhtaj, ia akan menemukan bahwa Nihayatu Al-Muhtaj lebih selamat dari i’tirodhot dan lebih selamat dari sejumlah persoalan kritik yang Ibnu Hajar Al-Haitami alami.

Hal ini bisa dianggap wajar jika ada yang bilang, Ar-Romli mengambil hal-hal terbaik dari Tuhfatu Al-Muhtaj dan meninggalkan hal-hal yang Al-Haitami dikritik karenanya. Ar-Romli juga mengambil yang terbaik dari Mughni Al-Muhtaj karya Asy-Syirbini, kemudian mengganti hal-hal dari keduanya yang dianggap Ar-Romli tidak mu’tamad dan menggantinya. Ar-Romli juga mengatakan bahwa beliau membuang hal-hal ikhtilaf pada kitabnya dan hanya menulis saripati hasil tahrir ulama-ulama mutaakhirin sampai masa beliau.

Baca Juga:  Kitab Manhaj at Thullab Karya Abu Zakariya al Anshari

Maka dari itu, yang paling adil ialah mengatakan bahwa masing-masing dari dua ulama ternama ini Al-Haitami dan Ar-Romli, sama-sama memiliki kelebihan dan keistimewaan. Keduanya juga tercatat sebagai muharrir mazhab Syafii fase kedua setelah masa Asy-Syaikhan.

Adapun hasyiyah terpenting dan terkenal untuk Nihayatu Al-Muhtaj ada dua yaitu Hasyiyah Asy-Syabromallisi (w.1087 H) dan Hasyiyah Ar-Rosyidi atau yang kadang disebut Hasyiyah Al-Maghribi (w.1096 H).

Tercatat beberapa penerbit pernah mempublikasikan kitab Nihayatu Al-Muhtaj seperti, Dar Al-Fikr, Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah, Dar Ihya’ At-Turots Al-‘Arobi, Al-Maktabah dan lain-lain. Dar Al-Fikr menerbitkannya dalam 8 jilid beserta Hasyiyah Asy-Syabromallisi dan Hasyiyah Ar-Rosyidi. Dar Ihya’ At-Turots Al-‘Arobi, Beirut Libanon menerbitkannya dalam 8 jilid dengan 2742 hlm atas jasa tahqiq Ahmad ‘Azu ‘Inayah. Wallahua’lam Bisshawab.

Silahkan download kitab tersebut pada link dibawah ini:

Kitab Nihayatu Al-Muhtaj Karya Imam Ar-Romli

Penting: Jika anda menemukan link yang eror atau isi kitab yang tidak sesuai dengan aslinya silahkan komentar dibawah atau kirimkan email ke redaksi. Dan disarankan lebih baik membeli kitabnya secara lansung yang berbentuk cetakan yang terpercaya sebagai bentuk kehati-hatian. Terima kasih

Arif Rahman Hakim
Sarung Batik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *